Kim Dokja memasuki ruang tempat dia bekerja dan pergi ke mejanya. Membereskan file-file yang berantakan dimeja dan kemudian dia baru lega untuk bekerja.
"Dokja. Pagi." Yoo Sangah entah sejak kapan ada di belakangnya. Menyapanya dan menaruh segelas kopi di mejanya.
"Untukmu. Terimakasih untuk kemarin."
"Sama-sama." Kim Dokja membuat raut wajahnya sedatar mungkin untuk menyembunyikan kegembiraannya.
"Senyum Sangah manis banget." Batinnya.
"Ituuu Dokja. Aku liat sepedaku belum dikembalikan ke tempat parkir oleh bajingan itu. Aku boleh nebeng lagi gk?"
"Boleh."
Dikatakannya kemarin bahwa ia tidak bisa mengambil langkah lebih jauh lagi tapi mulutnya sudah berbicara dulu. Kim Dokja menghela nafas panjang. Karena dia sudah berjanji maka dia hanya perlu menjalankannya. Toh bisa pulang bareng lagi dengan Yoo Sangah.
"Terimakasih Dokja!"
Kim Dokja melihat sosok punggung Yoo Sangah yang pergi ke meja didepannya.
Waktunya makan siang seperti biasa Yoo Sangah diajak temannya untuk bersama. Dan Kim Dokja masih makan sendirian sambil melihat sosok Yoo Sangah di kejauhan.
Kim Dokja akan kembali bekerja saat makan siangnya selesai. Sudah menjadi kebiasaannya untuk pergi makan siang lebih awal dan kembali lebih awal tetapi kakinya seakan tidak mau beranjak dari tempatnya.
Mata itu kembali tertuju pada Yoo Sangah.
Saat waktu istirahat berakhir Kim Dokja naas pergi ke lift dengan sekerumunan orang-orang. Hampir berdesakan dan membuat dia tersingkir dipojokan.
Kim Dokja tidak perduli lagi toh sudah sering dia diperlakukan begini.
Namun sialnya nasib dia bertemu dengan Han Myungoh setelah lift berhenti di lantai tujuannya. Tatapan mata Han Myungoh padanya begitu pedas sampai Kim Dokja tak perlu mengangkat kepalanya untuk tahu bahwa dia sedang ditatap.
Dan suasana hati Han Myungoh buruk setelah melihatnya.
Tak perlu dipikirkan lagi Kim Dokja menebak bahwa Han Myungoh melihat Yoo Sangah kabur dengannya.
Walaupun Kim Dokja hanya melihat siluet mobil mewah yang familiar. Jelas sekali siapa pemiliknya.
Kim Dokja berjalan melewati Han Myungoh dengan ritme langkah kakinya yang normal seolah tidak merasakan ancaman yang kuat dari mata pedas Han Myungoh.
Mengeluarkan ponselnya dan membukan aplikasi pesan. Menemukan kontak Yoo Sangah dan mengirim pesan padanya.
"Ayo kabur lebih cepat hari ini. Ham Myungoh sepertinya mengawasiku."
"Oke."
"Kali ini lakukan tanpa melihat GPS. Siap tersesat?"
"Hahaha Dokja kamu bisa lucu juga ya."
"Aku serius."
"Kalo gk mau tersesat ayo sambil jalan-jalan saja!"
"Huft. Oke."
"Kemana?"
"Ayo ke Cafe Cat! Aku tahu Cafe Cat yang enak banget buat nongkrong!"
"Oke. Nanti kamu kasih tau jalannya."
"Oke!"
Mereka benar-benar pergi ke Cafe Cat.
Keberuntungan sepertinya dipihak kita berdua. Han Myungoh ada rapat dengan kolega dan akhirnya kita bisa kabur dengan lancar.
Tapi Kim Dokja bertanya-tanya ini kabur atau main? Sambil menyelus kucing putih gembul di pangkuannya.
"Dokja kamu lucu bangeeet."
Yoo Sangah entah sejak kapan mengeluarkan kamera polaroid dan mengambil fotonya.
"Jangan abil foto dong!"
"Habisnya lucu banget." Yoo Sangah mengambil foto yang sudah tercetak otomatis dan menampilkan penampilan dokja yang bukan cuma kucing putih dipangkuannya.
Tapi ada kucing oranye kecil di bahu kirinya. Di bahu kanan kucing coklat sedang bermain dengan rambutnya. Dan di atas kepalanya ada kucing hitam legam yang seolah menempati teritorialnya sambil sesekali mencakar cakar kucing coklat.
Kim Dokja menghela nafas sekali lagi tapi tidak mengeluhkan lagi tentang Yoo Sangah yang mengambil fotonya. Toh membuat idolanya senang tak ada ruginya.
.
.
.Ps : dilanjut kok yang ini dilanjuut sueeer :') terlalu manis buat diabaikan :')
![](https://img.wattpad.com/cover/274308727-288-k673419.jpg)
KAMU SEDANG MEMBACA
Kumpulan Ke UwU An Dokja x All (*'ω`*)
FanfictionFanfiction Omniscience Reader Viewpoint. Banyak Fluff (≧▽≦)