🧊Chapter 4

97 8 0
                                    

"Jalan jalan yuk"~(-■-■)bodyguard
.
.

Dipagi hari dengan cuaca dingin serta suara air dari langit yang mengguyur kota dan sekitarnya

Terlihat seorang pemuda mungil yang meringkuk dibalik selimut tebalnya,

dengan senyum yang menandakan dia sedang bermimpi indah dibawah alam sadarnya

Apalagi suara rintik hujan serta cuaca dingin yang menambah rasa nyaman untuk terus bergabung dengan kasur serta selimut yang lembut.

Tit...tit....tit...

Sayang sekali suara alarm yang dia pasang sendiri, membuatnya kesal dan memaksanya memberhentikan diri nya untuk bermimpi

Pemuda itu pun mengerjapkan matanya dan melihat jam weker dimeja samping tempat tidurnya

Dengan muka bantal nya serta muka yang terlihat linglung dia pun mendudukan dirinya menghadap jendela dan menguap kecil

//Cklek

Pintu pun dibuka dan terlihat pria paruh baya yang terlihat awet muda berjalan menghampiri pemuda,atau anaknya yang menatapnya diatas kasur

"Masih mengantuk hemm"ucap pria itu sambil mengangkat tubuh pemuda mungil itu yang merentangkan tangan ketika dia menghampirinya

Pria paruh baya itupun membawa pemuda mungil itu ke arah kamar mandi yang ada diruangan itu untuk mencuci muka

"Papah' arthur mau roti bakar rasa coklat"
Ucap pemuda itu yang sudah kita ketahui itu adalah arthur anak pungut author Lorenzo

//plak' 'sembarangan kamu mau saya kuliti kamu'herry
berjan-bercanda tuan herry' bodyguard (-#■~■)
//plak'lorenzo
(#×-×#)~Bodyguard

"Hem..nanti papa bilang ke pelayan didapur" ujar herry sambil berjalan menuju lift

Males pake tangga

Skip

mereka berdua pun sampai dimeja makan dan arthur melihat hanya daddy nya yang duduk dengan kopi dan tablet yang menampilkan grafik rumit yang tidak dimengerti otak kecil arthur

Arthur merasa ada yang kurang

dan setelahnya dia sadar ketika melihat seorang pemuda yang lebih tua beberapa tahun darinya yang sedang menuruni tangga 

"Baby!!"seru satria sambil mengambil alih arthur dari gendongan herry

"~Umm abang"manja arthur sambil menduselkan wajah nya ke leher satria

Hari ini arthur lagi manja guys, tapi bisa kita tebak lah besok kelakuannya kayak penghuni salah satu kandang di zoo.

Mereka pun duduk di kursi masing masing
dengan arthur yang didudukkan disamping kursi daddy alvares
Karena minta untuk duduk sendiri karena tadinya mau dipangku satria tapi arthur tolak

Alasannya pengen mandiri

"Papah roti bakar~"pinta arthur

"Tunggu sebentar sayang,Lagi dibuat kan"
Jawab herry yang duduk berhadapan dengan anaknya itu

Alvares yang melihat tingkat menggemaskan arthur pun mengusap
Gemas kepala arthur sampai membuat rambut arthur berantakan dan gerak urakan

"Astaga daddy!! Jangan diacak acak!!" seru arthur tampa sadar mengerucut kan bibirnya Yang membuat kesan imut melekat padanya serta tangan mungil dan sedikit gempal yang mencoba menata rambutnya kembali

"Kheke" alvares pun hanya terkekeh

Dan setelah 5 roti bakar roti coklat terhidang di piring depan arthur

Arthur🔪(END)♡proses Revisi And S2Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang