FOUR

1.5K 79 0
                                    

"mmphh-! " Jaehyun membulatkan matanya apabila merasakan sesuatu yang lembut bersentuhan dengan bibirnya.

Taeyong akhirnya menyatukan bibir mereka. Persetan dengan status mereka, Taeyong cuma mau Jaehyun mengerti isi hatinya.

Taeyong menempatkan jemarinya di celahan jari Jaehyun lalu menggenggamnya erat.

Ciuman itu semakin panas saat Taeyong mula memasukkan lidahnya ke dalam rongga mulut Jaehyun.

Lidahnya menjilati setiap bahagian mulut Jaehyun sehingga membuat empunya mengeluarkan desahan.

"Nghh... Taehh... Ahh... " Taeyong semakin gencar menjilati langit-langit Jaehyun.

Jaehyun pula tidak menolak. Badannya seperti sudah lama bersedia untuk diperlakukan sebegitu oleh Taeyong.

Taeyong menyesap lidah Jaehyun sebelum mengakhiri ciuman mereka.

"Umphh hahh...hah ahh " Jaehyun menghirup udara sebanyak mungkin setelah bibirnya dilepaskan.

Taeyong cuma memerhatikan gerak-geri Jaehyun. Dirinya juga tidak akan menolak jika Jaehyun ingin memukulnya sekarang.

"Maaf dad... " Taeyong bangkit lalu berinisiatif untuk pulang ke rumah tetapi Jaehyun berjaya membuat dirinya membatu.

"Sayang~ jangan tinggalin daddy..." Panggilan Jaehyun itu sukses membuatkan Taeyong menelan salivanya dengan susah payah.

"Hahh... Dadd.. Jangan hindari aku setelah kita melakukannya nanti.. "

Sebaik saja kata-kata itu diucapkan, Taeyong memusingkan badannya menghadap Jaehyun. Kemeja sekolahnya di buka lalu dia naik semula ke atas kasur.

Jaehyun tersenyum melihat anaknya. Tangannya dikalungkan pada leher Taeyong lalu lidahnya terjulur meminta untuk di kulum. Taeyong dengan senang hati menyambar bibir Jaehyun. Desahan demi desahan Jaehyun keluarkan. Ruangan itu kini hanya mengeluarkan suara-suara indah serta bunyi cipakan dari bibir mereka.

"Taehh...mmhh hahh... cpkk.. "

"hahh... kenapa dad..? " Taeyong menyeringai melihat wajah sayu Jaehyun.

Kaos kemeja Jaehyun dibuka satu persatu lalu Taeyong mencampakkannya ke lantai. Sekarang keduanya hanya memakai bawahan, menampilkan badan yang sudah lama di gilai ramai.

"m-mau...itu... " Jaehyun menutup wajahnya setelah mengatakan keinginannya.

Taeyong pula kembali menyeringai. Badan Jaehyun disentuh secara sensual lalu jarinya berhenti pada puting Jaehyun.

"Dad.. " Panggil Taeyong sembari menarik puting Jaehyun dengan agak kuat.

Badan Jaehyun melengkung ke atas.

"A-ahhh-! Taehh s-sakithh..! Ahh hahh "

"Daddy pasti akan menikmatinya nanti... " Bisik Taeyong di telinga Jaehyun.

.
.
.
.
.
.
.

"dadhh-hhh "

"nnhh anghh ahh ahh hahh-! Taehh lagihhh..lagii ahkhh! " Badan Jaehyun ke hadapan seiring dengan setiap tusukan Taeyong.

Taeyong menarik badan Jaehyun sehingga menungging lalu tangan satunya mengurut penis Jaehyun. Badannya mula bergerak cepat menusuk lubang Jaehyun.

"Ahh ahh hahh Taeyonghh-! nhh ahh.. iyaahh di situhh-ughh ahh " Badan Jaehyun bergetar saat merasakan penis Taeyong menusuk sesuatu yang membuatnya kenikmatan.

"mm? di sini? " Taeyong menarik pinggulnya lalu menghentak kuat prostat Jaehyun.

"AHH! hahh anhh... "

PEONIS [YONGJAE]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang