Jimin : SUNSET

132 8 2
                                    

"JIMIN BERHENTI DULU!! Aku lelahhhhh."

Mata sipitnya melengkung saat dia tertawa. Lucu sih. TAPI MENJENGKELKAN. Aku kan lelah diajak berlari terus. Pikirnya aku ini robot ya?!

"Ayoo jangan malas yumi-ah. Sedikit lagi," di tunjuknya puncak bukit yang berjarak 2,5 km lagi di depan sana. "Akan sia-sia kalau kita tidak sampai disana. Padahal kan sudah sejauh ini? "

Aku mendesah lelah "Itu jauhhhhh sekali jim. Kau berniat membunuh ku ya?!"

Mata kecilnya menyipit karna tertawa. Ya tuhan, bagaimana bisa pacarku secantik ini? INGATKAN AKU JIKA DIA LAKI-LAKI!!.

"JANGAN TERTAWA BODOH!!"

"Haha, ok ok aku berhenti," tangan putihnya terulur. "Ayo, kita jalan bersama. Ok chagi?"

Aku sungguh sangat berterima kasih pada tuhan. Mata bulan sabitnya terlihat bersinar sore ini. Warna jingga yang indah memantul dari sana.

"Jim."

"Nee?" jawabnya.

"Kau tau kan kalau aku sangat berterima kasih pada tuhan? Bisa menjadi milik mu adalah salah satu anugrah terbaik dari tuhan. Gomawo."

"Tidak perlu berterima kasih. Karna cinta ku padamu pun sama besarnya."

DN


[1]LIMBO✅Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang