Wajahnya memenuhi layar ponsel ku. Terlihat bergerak secara acak. Kadang hidungnya terlihat sangat dekat, kadang wajahnya tidak terlihat sama sekali.
"Datang ya? Pokoknya kau harus datang!"
Aku mendengus. Mudah sekali bocah ini bicara begitu. "YAK!! Kau pikir tiket pesawat itu murah hah? Dan kau pikir tiket masuknya murah?! Tolong garis bawahi. Itu. Dua. Bulan. Lagi! Setidaknya aku butuh 10 juta."
Sialan.
Kenapa dia malah tertawa. Aku gemasss. "Heii, kau lupa pemilik konsernya siapa?" tanyanya sambil tersenyum gusi.
Eh? Benar juga.
"Kalau begitu," sambungnya. "Kemasi barangmu dari sekarang. Akan aku kirimkan tiket konser platinum KHUSUS UNTUKMU!! Daaaannnn, tiket Jakarta-Padang kelas bisnis. Bagaimana?"
Aarrggggg!!
Tuhan, tolong jauhkan aku dari makhluk mengemaskan ini. Eh? Jangan-jangan, aku tidak rela si buncit ini dimilik orang lain.
"Yoongi-ya, aku tau kau kelawat kaya dan terkenal sampai memberikan hal itu cuma-cuma padaku bukanlah hal yang sulit. Tapi tolong jangan terlalu lucu."
Sialan. Dia tertawa lagi. Aku heran kenapa sering sekali mengumpat saat bersamanya. "Ah iyaa,"dia berhenti sejenak. Layar panggilan bergoyang secara aja selama beberapa saar lalu wajahnya kembali muncul dengan membawa satu setel pakaian wanita dengan mereka terkenal.
"Suka tidak? Saat ke Paris aku melihatnya dan sepertinya cocok untuk mu," dia berhenti sebentar. Dengan wajah seolah berpikir yang sialnya lagi sangat lucu dia menilai.
"Saat konser pakai baju ini ya?"
"Seterah kau saja. Pokoknya, aku mau satu kamar hotel dengan mu. Harus!!"
Dengan tawa dia melihat ku. Tatapan penuh cinta itu selalu membuatku percaya jika ini bukanlah mimpi. "Baik tuan Putri. Anything for you."
DN
Ya allah mas GII terlalu sat set membuat gw ga tertolong.
I AM DONE. GW SELESAI.
KAMU SEDANG MEMBACA
[1]LIMBO✅
Fanficooh, but this is all that I am I only show you the best of me, the best of me Ooh, tryin', but I'm just a man Hopin' it won't get the best of me, the best of me - song by keshi DRABBLES OF BANGTAN