Happy reading!
_Jaka kembali ke ruang tamunya dan ia melihat sebuah kotak hitam berpaduan dengan warna coklat besar polos yang tak tau isi dari kotak tersebut apa
Mungkin faktor kurang istirahat dan terlalu lama ia menangis tadi, pada akhirnya ia tak menyadari bahwa ada kotak tersebut di bawah pojok Sofanya
Ia pun membawa kotak itu ke kamarnya, ia duduk di ranjangnya dan membuka kotak itu
Alangkah terkejutnya ia, Antaka memberi sepatu yang ia incar sejak lama. Bagaimana ia tahu kalau Jaka menyukai sepatu ini
Sepatu hitam dengan alas dan tali berwarna putih, harganya lumayan mahal untuk Jaka. Tak tau untuk Antaka, ia selalu mudah untuk membeli barang barang dengan brand mewah
"Mengapa Antaka selalu tau apa barang kesukaanku? Apa dia mempunyai ilmu hitam? Tak mungkin kan ia menyewa seorang dukun" fikirnya sambil mengibas-ibaskan tangannya bermaksud menghilangkan pemikirannya yang aneh itu
"Apakah aku harus bertanya? Tapi untuk apa?" Batin Jaka
Ia pun membawa sepatu itu di bawah kasurnya, agar besok ia tinggal memakainya. Ia menghembus nafasnya pelan "tak sabar untuk memakai sepatu ini besok!"
"Kenapa hari bergerak sangat lambat! Ada apa dengan waktu? Apa aku terlalu senang, lebih baik aku akan menghilangkan rasa senangku yang berlebihan ini" sambungnya
______
Waktu malam telah tiba, semua lampu jalan menyala satu persatu beserta Lampu tetangga yang menyala bersamaan
Kegiatan Jaka saat ini adalah memasak mie instan untuk makan malamnya, mengapa ia tak membeli makanan saja? Alasannya ia malas untuk membelinya.
Warung pak Dar lumayan jauh dari rumahnya, hanya warung pak Dar lah yang menurutnya enak dan mendapatkan lauk yang banyak
Selesai ia memasak mie instan, ia duduk dan menyalakan televisinya. Ia bosan jika hanya makan mie saja, ia memutuskan menonton kartun dua anak kembar
"Aku melupakan apa ya? Kenapa rasanya sangat tak enak hatiku, aku melupakan apa?" Batin Jaka, ia berusaha mengingat-ingat kembali agar besok ia tak repot Repot mencari hal yang lupa untuk berangkat sekolah besok
Ia selesai memakan mienya sampai habis dan hanya tersisa sedikit kuah, ia melihat kembali pekerjaan rumahnya. Ia sudah mencheck berkali kali tak ada yang kurang, ia juga melihat seragamnya sudah rapi ia setrika, ia berpikir keras untuk ini
KAMU SEDANG MEMBACA
SAMUDRABIRU [Biblebuild]
Fiksi PenggemarCerita sendiri dengan pemandangan laut samudra biru. Melepas penat karna masalah bertubi-tubi, bertemu seseorang dengan masalah sama keruh, dengan perasaan yang rapuh. Saling berkenalan dengan rasa ragu, saling mengerti dengan hati seluas ombak Samu...