BRAK
"Nggak! aku ga mau ! untuk kali ini aku ga bisa lakuin kemauan kamu!", aku menggebrak meja
Aku baru saja pulang dari restauran milik ku dan melihat Lisa bersama pemuda yang tempo lalu kugagahi. Dengan riangnya lisa memintaku untuk menikahi nya.
"Kamu ga kasihan sama dia? Dia hamil Al. Anak kandung kamu. Terus kamu mau mangkir dari tanggung jawab ?!" ucap lisa dengan menunjuk wajahku
"Bisa saja kan itu bukan anak aku. Kita ga bisa terima gitu aja", ucapku tak kalah emosi, walau sejujurnya entah kenapa hatiku sakit ketika mengatakannya
"Maaf pak, maaf bu. Saya gapapa. Pak al tidak perlu tanggung jawab. Ini anak saya. Anak saya sendiri. Jika pak al tak ingin mengakuinya, maka biarkan saja. Saya bisa berjuang untuk membesarkan anak saya", ucapnya dengan badan yang gemetar
Dia mulai melangkah menuju pintu keluar dan sebelum dia membuka pintu, kurasakan tamparan dari Lisa
PLAK
"aku pikir selama ini kamu itu punya hati nurani al. kamu lihat orang itu, dia sudah memiliki beban hidupnya sebelum bertemu kita. sekali nya bertemu, kamu yang buat hidupnya hancur. setidaknya kamu tunjukkan rasa kemanusiaan mu", tunjuk lisa ke dadaku dan berjalan menyusulnya
"AL. CEPAT TOLONG AL! " , suara teriakan lisa kudengar dari depan pintu
aku pun berjalan dan mendapati tubuh pemuda itu pingsan. Lisa mengangkat bahu dan menopang kepalanya di dadanya.
aku membantu lisa menggendong pemuda yang kutahu bernama peter ke dalam kamar tamu yang ada di rumah kami.
"Dia sudah menolak permintaanku untuk bisa menikah dengan mu. aku memaksa dengan atas nama anak kalian. Dia ditinggalkan ibunya untuk menikah lagi, ditinggalkan dalam keadaan hutang yang banyak. selama ini gaji yang dia terima hanya untuk melunasi hutang dan memenuhi kebutuhan ibunya. dan dia masih harus berjuang dalam keadaan hamil. menghindari kita untuk dapat hidup tenang bersama anaknya. apa kamu benar benar tega al melihat anak ini lebih menderita . Dia kekurangan nutrisi, terlalu stress dan itu membahayakan kandungannya. ku mohon al. setidaknya demi anak kamu sendiri. anak yang kita nanti juga", ucap lisa memohon padaku
*********
Pada akhirnya aku menerima keputusan lisa untuk menikah dengan Peter. meski berat aku akan belajar menerima anak itu .
"Malam ini kamu tidur sama peter ya Al", ucap lisa padaku
"Nggak. aku mau tidur sama kamu", tolakku
" nggak papa bu, saya tidur sendiri saja. terimakasih sudah memberikan tempat untuk saya tinggal. tapi kamar yang ibu tunjukkan pada saya terlalu besar. saya bisa menggunakan kamar yang dibelakang saja?", ucapnya lembut
"ngapain kamu tidur dikamar asisten rumah tangga. kamu disini itu juga nyonya. jadi anggap dirumah sendiri, dan panggil saya kakak saja jika tidak di kantor . Dan mulai besok kamu bisa kembali ke kantor, jabatan kamu saya naikkan jadi manager", ujar lisa
"Maaf bu-ehm kak, saya tidak bisa menerima kebaikan kak lisa lebih dari ini. Saya bisa menempati posisi saya yang sebelumnya saja", ujar peter dengan meremas tangannya erat dan memerah
Aku mendekatinya dan membuka genggaman tangannya , "Jangan di remat jarinya. nanti sakit"
kurasakan tubuhnya menegang, "maaf"
aku meninggalkan lisa dan peter di ruang tamu. kami memang tak merayakan pesta pernikahan karena pernikahan ini kami adakan sembunyi sembunyi .
aku menidurkan tubuh di tempat tidur dan menutup mataku sampai kurasakan gerakan
KAMU SEDANG MEMBACA
Diantara Kalian | mpreg
Teen FictionAku menjadi orang ketiga diantara pernikahan Bos ku . Aku berusaha menjauh, tapi mereka tak membiarkanku pergi