Naughty Lion and Octopus

1.3K 103 6
                                    

Srek

Srak

Srek

"Kau ngapain, Mark?" tanya Yuta saat mendengar pergerakan Mark yang sangat berisik di ranjangnya

"Aku tak bisa tidur hyung.." keluhnya sambil masih berguling-guling di atas ranjang

Yuta membalikkan badannya menghadap Mark. Sebelah tangannya menopang kepala dan sebelah alisnya terangkat "Haechan lagi?"

Mark menghentikan aksi bergulingnya sejenak begitu mendengar nama Haechan. Ia lalu menggangguk "Ne.." ucapnya sedikit teredam bantal

"Kenapa lagi memangnya?"

Mark menoleh "Kenapa sih hyung dia sikapnya beda sekali saat off cam. Galak dan susah didekati.. sedangkan jika dengan member Dream dia akan membiarkan mereka menempeli dan bermanja padanya. Kecuali padaku.." keluhnya

"Kau sedih?" tanya Yuta

"Ne hyung.."

"Wajar Mark, mereka teman sebayanya jadi mungkin dia lebih merasa nyaman. Dan untuk Chenle Jisung.. biar bagaimanapun Haechan tetaplah anak pertama di keluarganya, seorang hyung. Wajar jika ia membiarkan para maknae bermanja padanya."

Mark nampak terdiam sebentar mencoba mencerna ucapan Yuta yang nampaknya ada benarnya juga.

"Kau benar hyung.. mungkin tidak seharusnya aku bersikap kekanakan begini."

Yuta hanya diam memperhatikan Mark yang tertunduk lesu, lalu ia sedikit menyeringai tipis "Tapi jika kau ingin menahklukkannya, hyung bisa bantu."

Mark mendongakkan kepalanya nampak tertarik dengan tawaran Yuta "Ba-bantu bagaimana hyung?"

"Sini." Yuta menyuruh Mark untuk mendekatkan telinganya lalu ia membisikkan sesuatu yang membuat Mark langsung menyunggingkan senyumnya.

Apa yang mereka rencanakan tentu hanya mereka saja yang tau. Mari kita lihat saja apakah akan berhasil atau tidak.

Di tempat lain, Haechan nampak terduduk didepan layar komputernya sambil memakai headset. Jari-jarinya sibuk menari di atas keyboard komputer. Sesekali ia berbicara dengan seseorang di sampingnya. Ya, dia sedang bermain game bersama Jeno. Inilah kesukaan Haechan jika menginap di dorm Dream. Ia bisa dengan leluasa bermain tanpa takut terkena omelan dari hyungnya. Terutama Doyoung hyung.

"Jen, jen kau ke sana." titahnya yang hanya diangguki oleh Jeno

Manik matanya masih terus fokus pada layar besar didepannya. Jarinya makin bergerak liar seiring serunya permainan yang ia mainkan.

"Awas awas! Aish jebal!" Haechan melepas headsetnya dengan kasar lalu mendengus

"Gara-gara kau nih Jen jadi kalah." ucapnya pada Jeno

"Yak yak! Kau juga tak becus berada di midlane." balas Jeno tak mau disalahkan

"Ish! Ayo sekali lagi."

"Call!"

Malam itu keduanya terus bermain game hingga menjelang pagi. Sesekali perdebatan diantara mereka terdengar hingga kamar sebelah.

"Here we go again." Renjun menutup telinganya dengan kedua tangannya agar bisa kembali tidur

***

Saat ini NCT 127 tengah melakukan shooting dalam rangka promosi album comeback mereka. Seperti biasa, Haechan akan langsung berubah menjadi bocah manja dan nakal begitu kamera mulai menyala. Terkadang tingkahnya membuat beberapa hyungnya frustasi karena dijahili.

Haechan hendak bermanja dengan Mark seperti biasanya, namun ada yang aneh. Pasalnya daritadi Yuta terus saja berada disamping Mark dan terlihat menempelinya yang membuat Haechan jadi sedikit kesusahan untuk mendekat. Namun yang namanya Haechan, ia tak mau ambil pusing. Lagipula ia punya banyak hyung untuk bermanja. Ia lantas mendekat ke arah Taeil dan bergelendot manja. Berbeda dengan Mark, Taeil sih tak keberatan Haechan menempelinya. Ia justru senang karena Haechan begitu menggemaskan.

"Hyuungg.." panggil Haechan dengan nada manjanya

"Wae, Chanie?"

Haechan mengecup sekilas pipi hyungnya "Hihihi." tawanya gemas

Taeil terkekeh melihat tingkah laku Haechan. Tangannya lalu mengusak pelan rambut Haechan karena gemas. Sedangkan Mark yang sedari tadi sedikit mencuri pandang ke arah Haechan hanya dapat mendengus menyaksikan interaksi keduanya.

Haechan kali ini bergelayutan manja pada lengan Jaehyun. Manik matanya sibuk memperhatikan Mark yang saat ini sedang berbicara. Sedangkan Yuta yang melihat arah pandang Haechan, lantas menyeringai tipis. Yuta menopang wajahnya dengan kedua tangannya dan menatap dalam Mark sambil terus tersenyum, membuat Mark nampak tak bisa menahan tawanya.

"Aigoo kiyowo." Yuta mencubit sebentar pipi Mark lalu mengelusnya pelan

Semua pemandangan itu tentu saja tak lepas dari pandangan Haechan. Saat semua member tertawa dengan tingkah Yuta pada Mark, Haechan justru hanya terdiam.

"Kenapa, Chanie?" tanya Jaehyun tiba-tiba menyadari raut muka Haechan terlihat aneh

"E-eh, tak apa hyung." jawab Haechan lalu kembali bergelayut di lengan Jaehyun dan memperhatikan sang leader yang sedang berbicara. Tak lama terdengar teriakan cut! tanda berakhirnya kegiatan shooting mereka. Haechan berpamitan pada Jaehyun untuk menuju rest room duluan. Sesampainya di sana, Haechan langsung merebahkan dirinya di sofa.

Cklek!

Terlihat hyungdeulnya memasuki ruangan satu persatu. Hingga pandangan Haechan tertuju pada Mark yang berada di barisan paling belakang. Haechan mengalihkan pandangannya ke ponsel saat melihat Mark berjalan mendekat ke arahnya.

Bruk.

Haechan mengernyitkan dahinya bingung saat menyadari Mark bukan membaringkan kepalanya di atas pahanya, melainkan di atas paha Yuta.

Tumben sekali.

Mark tampak memejamkan kelopak matanya sambil menikmati belaian Yuta di kepalanya. Membuat Haechan memandang mereka dengan tatapan yang sulit diartikan. Haechan berdiri dari tempatnya dan memilih untuk keluar sebentar mencari udara. Sebelum keluar, ia mengambil sekaleng soda dari atas meja yang memang sudah disediakan.

"Pstt, berhasil." ucap Yuta sedikit berbisik pada Mark

Mark membuka matanya lalu bangun dari acara rebahannya. "Dia dimana hyung?" balas Mark tak kalah lirih

"Entah, tadi langsung keluar begitu melihat kita."

Mark buru-buru berdiri hendak keluar mencari Haechan, namun Yuta menarik tangannya dan menghentikannya.

"Ngapain?!"

"Nyusul hyung." jawab Mark polos yang langsung membuat Yuta menepuk pelan dahinya. Tak habis pikir dengan jalan pikiran dongsaengnya ini. Ia lalu menarik Mark untuk duduk.

"Biarkan saja, kalau kau susul akan terlihat aneh." ucap Yuta "Dan rencana kita akan sia-sia." lanjutnya setengah berbisik yang dibalas dengan anggukan kepala oleh Mark

Di luar Haechan sedang menikmati udara siang itu bersama minuman kaleng di tangannya. Manik matanya menatap lurus ke bawah. Menatap kumpulan rumah dan pertokoan yang nampak begitu kecil dari atas gedung agensinya.

Tiba-tiba sepasang tangan kekar melingkar apik dipinggangnya dan membuyarkan fokusnya. Ia lalu menoleh.

"Are you okay baby?" ucap pria itu setengah berbisik didekat telinga Haechan


To be continued~



Sepertinya cerita ini akan menjadi tidak jelas ㅠㅠ Jadi, jangan terlalu berekspektasi ya huhu

Once upon an usTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang