Mark yang sedang duduk di sofa ruang tamu pun mengalihkan pandangannya saat melihat Haechan yang berjalan menuruni tangga dengan dituntun Jeno. Disaat manik keduanya tak sengaja bertemu, Mark buru-buru membuka mulutnya "Hae—"
"Kenapa hyung disini?" tanya Haechan sedikit dingin
Untuk sesaat Mark membeku "Eum, ini sudah malam. Ayo pulang? Besok kita masih ada jadwal kan?" ajak Mark lembut
"Jadwal kita siang kan, hyung? Aku menginap disini saja, besok biar Jeno yang mengantarku." tolak Haechan. Entah mengapa dirinya masih merasa sebal dengan sikap Mark yang mengabaikannya.
"Tapi, Chan.. nanti Taeyong hyung—"
"Aku sendiri yang akan menghubunginya dan meminta izin, hyung."
Mark menghela nafasnya pasrah, tidak mau memaksa Haechan lebih jauh dan berakhir membuatnya semakin membenci dirinya. "Baiklah. Kalau begitu hyung pamit ya? Segera tidur dan istirahat. Arraseo?" ucap Mark seraya mengusap pucuk kepala Haechan dengan lembut
"Y-ya."
Setelah itu Mark berjalan pergi meninggalkan dorm. Saat melihat punggung lebarnya yang menghilang dibalik pintu itu, entah mengapa perasaan Haechan menjadi aneh. Seolah ada rasa sesak didalam dadanya. Ia terus memandangi pintu yang tertutup rapat itu dengan pandangan berkaca.
Sedang Jeno yang masih berdiri disampingnya hanya dapat tersenyum miris. Sepertinya dirinya sudah kalah sejak awal.
"Chan? Ayo tidur?" ucapnya lembut sambil menepuk pelan bahu Haechan
"E-eh, ayo Jen."
Lagi-lagi Jeno hanya bisa tersenyum miris saat melihat Haechan yang berjalan begitu saja meninggalkannya. Menghela nafas sebentar lalu ikut menyusul pemuda berkulit tan itu menuju kamarnya.
***
Pagi sudah datang, sinar matahari perlahan memasuki celah-celah gorden yang sedikit terbuka. Haechan membuka kelopak matanya perlahan saat sinar itu terasa menggelitikinya. Sedikit menguap lalu bangun dari tidurnya. Terlihat pemuda pemilik eyesmile masih tertidur diseberang kasurnya. Haechan berjalan ke arahnya lalu mencoba membangunkannya dengan pelan. "Jeno-ya, ayo bangun."
Melihat tak ada pergerakan pada tubuh Jeno, Haechan memutuskan untuk pergi mandi dulu. Ia akan membangunkan lagi pemuda itu setelah selesai dengan urusannya.
Cklek!
"Loh? Sudah bangun rupanya. Baru mau ku bangunkan lagi setelah ini." ucap Haechan saat melihat Jeno sudah duduk diatas kasurnya
Dengan mata setengah terpejamnya, Jeno hanya mengangguk. "Jam berapa, Chan?"
Haechan yang masih sibuk mengeringkan rambutnya dengan handuk lantas melirik sebentar ke arah jam dinding "Masih jam sembilan. Mandilah lalu sarapan. Oh, iya kita ke dorm ilichil saja ya, Jen."
Jeno mengernyitkan dahinya "Hm? Tidak langsung ke lokasi?"
"Aku berangkat bersama para hyung saja. Sekalian ada barang yang harus ku ambil di dorm." ucapnya yang hanya diangguki oleh Jeno
Setelah selesai mengeringkan rambutnya, Haechan segera turun ke bawah. Terlihat Renjun sudah sibuk menyiapkan makanan untuk para anggota Dream.
"Eoh, kau sudah bangun Haechanna. Kemari kita sarapan." ajak Renjun yang langsung membuat Haechan mendudukkan dirinya pada salah satu bangku
KAMU SEDANG MEMBACA
Once upon an us
RomanceKisah tentang Lee Haechan dan Mark Lee yang tak banyak orang tahu. Sstt, kalian juga diam-diam saja ya? ⚠️ bxb area, please leave if you not into it :) 🙇♀️ slow update