"Ayo pulang?"
Haechan sedikit kaget saat melihat Jeno tengah berdiri disampingnya "Jen? K-kenapa kau bisa kemari?" tanyanya
Pemuda April itu tersenyum "Ini sudah malam dan kau belum pulang. Hyungdeul mencarimu, Chan. Aku tau kau pasti kemari." Jeno berjongkok lalu menatap batu nisan di depannya dan tersenyum "Eommonim, selamat ulang tahun."
Haechan terdiam melihat Jeno yang terlihat berdoa di depan makam ibunya. Perasaan hangat menyeruak di dalam dadanya dan tanpa sadar ia tersenyum tipis.
"Kajja kita pulang?" ajak Jeno yang diangguki oleh sang empu
Jeno merangkul tubuh Haechan agar mendekat dan tak terkena air hujan. Menuntunnya ke arah mobilnya yang terpakir di luar makam.
Srek.
Mark keluar dari tempat persembunyiannya. Ia memang sedaritadi berada disana, setelah kabur dari Yuta, pemuda berkebangsaan Canada itu memilih untuk menyusul Haechan. Persetan dengan omelan dan hukuman yang akan diterimanya nanti. Tapi sayang.. saat ia tiba ternyata sudah ada Jeno yang berdiri disana. Maka dari itu Mark mengurungkan niatnya dan memilih untuk bersembunyi. Memperhatikan keduanya dari kejauhan.
Hatchuu!
Tubuh Mark terasa kedinginan karena terguyur air hujan. Setelah memastikan mobil milik Jeno pergi, Mark mendekat ke makam milik ibu Haechan. Berniat untuk menyapa sebentar dan mendoakannya.
***
"Aku pulang." ucap Haechan begitu memasuki dorm ilichil. Jeno langsung pulang karena sudah terlalu malam.
Haechan menelan salivanya pelan. Terlihat gugup saat Taeyong tengah duduk di sofa dan menatapnya dengan tatapan tajam. Apalagi ditengah lampu yang temaram, membuat aura sang leader semakin mengintimidasi. Taeyong beranjak dari duduknya dan menghampiri si maknae.
"Cepat ganti bajumu dan tidur." Taeyong menepuk pelan bahu Haechan, lalu berjalan masuk ke kamarnya
"N-nde.."
Haechan segera melangkah ke lantai atas menuju kamarnya. Berganti baju dan membaringkan diri untuk menjemput mimpi.
Pagi harinya suasana dorm ilichil sudah dibuat heboh. Pasalnya salah satu maknae line mereka tiba-tiba saja demam. Mark yang sejak semalam tidak mengganti pakaiannya, kini berakhir sakit. Padahal hari ini mereka masih ada jadwal untuk album mereka.
"Bagaimana ini, hyung?" tanya Doyoung panik
Manajer terdiam sebentar tampak berpikir. Biar bagaimanapun keputusan yang ia buat haruslah bijak. "Hmm, biarkan Mark istirahat. Aku akan memanggil dokter Choi agar kemari. Dan untuk kalian.. member yang memiliki jadwal sore lebih baik disini dulu untuk menemani Mark. Nanti bergantian jika yang jadwal pagi sudah selesai, otte?" sarannya
Semua mengangguk setuju. Kebetulan yang memiliki jadwal sore itu Jungwoo, Johnny dan Haechan. Jadi mereka bertiga yang mengemban tugas untuk merawat Mark selagi member lain menjalani schedule mereka.
Haechan berencana membuatkan bubur untuk Mark. "Loh? Nasinya habis ya?"
Haechan pun menghampiri dua hyungnya yang sedang asik mengobrol di ruang tamu.
"Hyung, beras kita habis ya?" tanyanya
"Tidak tau, Chan. Kami berdua kan tidak pernah menyentuh dapur." jawab Johnny yang disetujui oleh Jungwoo. Membuat Haechan menghela nafasnya karena bertanya pada orang yang salah.
KAMU SEDANG MEMBACA
Once upon an us
RomanceKisah tentang Lee Haechan dan Mark Lee yang tak banyak orang tahu. Sstt, kalian juga diam-diam saja ya? ⚠️ bxb area, please leave if you not into it :) 🙇♀️ slow update