Cklek!
"Chan?"
Haechan yang sedang duduk melamun pun menoleh "Eoh, Jen. Ada apa?"
"Tak apa. Boleh masuk?"
"Masuklah."
Jeno mendekat dan duduk di sebelah Haechan. Ia amati sebentar wajah si manis yang tampak gusar. Sebenarnya daritadi Jeno sudah merasa aneh dengan Haechan yang tiba-tiba saja meminta untuk dijemput di dorm ilichil.
"Kau kenapa?" tanya Jeno lembut
"Huh? Me-memangnya aku kenapa?" tanya balik Haechan. Jelas sekali jika pemuda berkulit tan itu tengah menyembunyikan sesuatu.
"Jangan berbohong, Chan. Aku tau pasti ada hal yang mengganggumu kan?" tebak Jeno yang langsung membuat Haechan memalingkan wajahnya
Jeno memang paling peka di antara member lainnya. Haechan selalu tak bisa berbohong jika berhadapan dengan Jeno. Jeno juga merupakan pendengar yang baik untuknya. Tapi untuk kali ini, Haechan tidak bisa menceritakannya. Entah mengapa ia merasa malu jika harus bercerita tentang kegelisahannya terhadap sikap Mark akhir-akhir ini padanya.
"Hm, hanya merindukan keluarga ku saja." bohong Haechan
Jeno mengangkat sebelah alisnya "Beneran hanya karena itu?"
"Iyaaaa Nono-ya." Haechan membaringkan tubuhnya ke atas ranjang "Aku ingin pulang rasanya."
"Ya pulang saja kan?"
Haechan menatap datar Jeno "Pabo, kau lupa jika besok aku masih ada pemotretan dengan para hyung?"
"Eh, iya hehe. Yasudah lain kali ketika libur panjang pulanglah. Ku temani."
"Heung.."
Jeno membaringkan dirinya di sebelah Haechan. Tanpa sadar keduanya malah tertidur.
Cklek!
"Hae—omo!"
Pelaku yang membuka pintu itu kaget ketika melihat dua anak adam yang tengah tertidur damai dengan posisi saling memeluk. Ia lalu mengeluarkan ponsel dari saku celananya dan memotret mereka. Lalu foto itu ia kirimkan ke seseorang. Seringai nakal nampak menghiasi wajahnya.
"Let's see.."
***
Kembali ke dorm milik anggota ilichil. Hari sudah mulai menggelap, tapi Mark malah terlihat berpakaian rapi seperti hendak keluar. Membuat Yuta yang memang sekamar dengannya menjadi heran.
"Mau kemana, Mark?"
"Ada urusan penting, hyung." jawab Mark sembari memakai jaket bombernya
"Hm? Tapi sudah mau malam tuh. Kau tidak takut kena amuk Taeyong?"
Untuk sejenak Mark terdiam. Nyalinya mendadak menciut saat nama sang leader sudah disebut.
"Em.. tolong kau buatkan alasan ya hyung. Aku hanya sebentar kok." pinta Mark
Yuta menghela nafasnya "Oke. Tapi ada syaratnya."
"Apa, hyung?"
"Setelah pemotretan besok, temani aku ke suatu tempat. Bagaimana?"
Mark tampak berpikir sebentar, kemudian ia mengangguk menyetujui tawaran hyungnya.
Dengan langkah hati-hati, Mark beranjak keluar dorm dan menaiki sebuah taxi. Tenang saja ia sudah memakai atribut penyamaran kok. Tak butuh waktu lama ia sudah sampai di tempat yang dituju.

KAMU SEDANG MEMBACA
Once upon an us
RomanceKisah tentang Lee Haechan dan Mark Lee yang tak banyak orang tahu. Sstt, kalian juga diam-diam saja ya? ⚠️ bxb area, please leave if you not into it :) 🙇♀️ slow update