29

5.6K 384 4
                                    

WARNING
Typo bertebaran

Vote lebih 50 chapter selanjutnya

Selamat membaca

.
.
.
.

" saya tidak akan pulang sebelum Rasya ketemu ". Reyhan masih dengan pendiriannya dan petugas itupun tidak bisa terus memaksa Reyhan.

Di Belanda

Fasya, Dewa, Windu, Rafa dan juga Halim baru saja sampai di Belanda. " kita ke hotel dulu, besok kita kepantai ". Ucap Dewa yang masih setia merangkul pundak Windu untuk barang bawaan Dewa sudah menyuruh anak buahnya membawakannya ke hotel.

Sesampainya di hotel Dewa, Windu dan juga Halim langsung masuk kedalam kamarnya begitupun juga dengan Fasya dan Rafa. " pah ". Panggil Rafa

" iya sayang ". Fasya

" papah kenapa ". Rafa

" papah gak papa sayang, kamu pasti capekan istirahat sana papah mau mandi dulu ". Ucap Fasya namun sebelum kekamar mandi Fasya mencium dulu kening Rafa lalu berjalan masuk kedalam kamar mandi.

" ini mencurigakan, gak mungkin tiba tiba Windu ngajak gue kesini kalau cuman pengen liburan aja ". Fasya terus memikirkan kenapa ia dan Rafa harus ikut ke Belanda.

Dikamar Windu dan Dewa, Halim sudah tidur karena kecapean. " Wa, besok kita kesanakan ". Tanya Windu

" iya kita kesana, semoga saat disana kita gak ketemu dia ". Dewa

" aku harap ". Windu

" apapun yang terjadi besok, jangan sampai ada lagi yang tersakiti ". Dan hanya dibales anggukan oleh Windu.

Keesokan harinya

Dewa, Windu, Fasya, Rafa dan juga Halim mereka sedang sarapan di resto hotel. " om hari ini kita kepantaikan ". Tanya Rafa

" iya Rafa ". Dewa

Merekapun melanjutkan kembali sarapannya, setelah selesai sarapan mereka semua kembali kekamarnya untuk siap siap pergi kepantai.

Pantai yang mereka tuju tidak jauh dari tempat jatuhnya pesawat Airlion karena memamg Dewa dan Windu sudah merencanakan supaya nanti mereka bisa melihat hasil pencarian petugas, akhirnya setelah menempuh waktu yang begitu lama akhirnya mereka semua sampai dipantai tersebut.

Ketika Fasya turun dari mobil pertama yanh Fasya lihat adalah pantai yang ramai oleh orang orang dan ada juga petugas polisi. " Wa, kita gak salah tempatkan ". Tanya Fasya

" enggak, ini memang tempatnya ". Balas Dewa lalu merangkul pundak Windu untuk jalan kearah pantai, Halim tidak ikut ia dititipkan kepada pengasuhnya.

" papah ayok ". Ujar Rafa sambil menarik tangan Fasya.

Fasya yang merasa tangan ditarik langsung tersadar dari lamunannya. " oh iya ayok ".

Tidak lama tarikan di tangan Fasya dilepas oleh Rafa, Rafa langsung lari kesana kemari. " Rafa hati hati jangan lari lari ". Fasya membiarkan Rafa maen karena ini kali pertama Rafa kepantai, Fasya berjalan menghampiri Dewa dan Windu yang sedang memandang lautan.

" kenapa banyak orang dan petugas polisi disana ". Tanya Fasya ketika sudah berada disamping Dewa dan Windu.

Namun Dewa dan Windu hanya saling memandang tanpa niat menjawab pertanyaan dari Fasya, sedangkan Rafa dibiarkan lari kesana kemari, hingga akhirnya.

Bugh

Rafa terjatuh karena menabrak tubuh seseorang. " aduh ". Ucap Rafa sambil berdiri dan membersihkan celananya yang terkena pasir.

Reyhan {BL} Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang