PLAK!
Tamparan keras mendarat di pipi mulus Arlo. Saking kerasnya, wajah laki-laki itu hingga menoleh ke samping. Tangan kanannya refleks memegang pipinya yang sekarang pasti berubah menjadi merah.
Sedang gadis yang menamparnya tadi bersungut-sungut marah. Wajah cantiknya merah padam menahan amarah. Telunjuknya menunjuk gadis yang ada di samping Arlo. "Ternyata ini selingkuhan kamu?! Pantesan akhir-akhir ini kamu ngilang terus!"
Gadis yang ditunjuk itu keheranan. Berusaha meminta penjelasan dari Arlo.
"Selingkuh? Lo aja bukan pacar gue, yakali gue selingkuh," ucap Arlo enteng. Jarinya sesekali masih menyentuh pipinya.
Gadis yang menampar Arlo nampak terkejut. "Trus selama ini kita apa? Kamu selalu deketin aku-"
"Itu lo aja yang baperan. Udah deh nggak usah lebay."
PLAK!
"Shit! Sakit banget anjing!" umpat Arlo setelah ditampar untuk kedua kalinya. Gadis tadi langsung berlari entah kemana. Arlo pun sudah tidak peduli.
"Kamu jahat banget tau, nggak?" semprot gadis di sebelah Arlo tadi setelah lama diam.
"Nggak."
"Sebagai perempuan aku paham apa yang dia rasain, dan bisa aja kamu nanti perlakuan aku kaya gitu," ucap gadis itu panjang dan menatap Arlo serius.
Arlo mengangkat bahunya. "Ya terus?"
Gadis itu menggeleng tidak percaya. Laki-laki ini di hadapannya ini sungguh keterlaluan. "Aku minta kamu jauhin aku mulai sekarang."
"Oke. Dadah!"
Arlo melambaikan tangannya dan pergi dari sana meninggalkan gadis itu. Tak heran Arlo berbuat seperti itu. Dia selalu mempermainkan gadis-gadis sesukanya. Berharap saja karma akan datang padanya.
"Hai, cantik!"
"Manis banget deh kamu hari ini."
Di sepanjang koridor kelas, Arlo terus menerus menggoda para gadis dan menebarkan pesonanya yang bisa dibilang cukup tampan.
"WOI LOLOK!"
Arlo langsung menoleh ke belakang ketika ada yang memanggilnya. Dan dapat dipastikan yang memanggilnya seperti itu adalah para teman kampretnya.
"Nama gue Arlo, bukan Lolok. Jangan ubah ubah nama ganteng gue," dengus Arlo pada orang yang memanggilnya tadi.
"Ya elah sama aja kali. Betewe itu pipi lo kenapa merah? Make blush on?" tanya teman Arlo yang di seragamnya tertulis nama 'Agra'.
"Paling habis ditampol cewek lagi," sahut laki-laki di belakang Agra yang wajahnya tak jauh berbeda dengannya. Laki-laki itu adalah Egra, kembaran Agra.
"Lagi? Ck ck ck gue doain lo cepet tobat deh, jangan jadi playboy mulu," balas Agra. Kedua temannya itu sudah hapal kelakuan Arlo yang seperti buaya itu.
"Suttt... Lo berdua jangan ikut-ikut. Gue ini lagi seleksi cari jodoh."
Plak!
"Cari jodoh mbahmu!"
Jika tadi di pipi, sekarang di kepala. Pagi ini Arlo sudah mendapat 3 tampolan. Good job Arlo!
"Eh rasi bintang belum dateng?" tanya Agra menyadari teman perempuan mereka belum datang.
"LOLOKK GUE ADA BERITA HOT!"
Baru saja dibicarakan, gadis itu sudah berlari ke arah mereka bertiga dengan keresek besar andalannya yang berisi makanan. Gadis itu akan selalu membawa keresek berisi makanan kemana-mana.
KAMU SEDANG MEMBACA
MY BODYGUARD 2
Teen Fiction"Kita emang nggak pacaran, tapi kamu punya aku." "Langsung nikah aja kalo gitu." ***** Arlo merasa begitu semangat ketika mengetahui ada seorang gadis cantik yang baru saja pindah ke sekolahnya. Arlo yang kerap menggoda para gadis itu pun langsung b...