Happy reading 💗
"HAH?!"
"Yang bener aja lo?!"
"Lo gila!"
Macam-macam reaksi yang ditunjukkan oleh teman-teman Arlo saat dirinya memberitahu bahwa sekarang dia sudah menjadi bodyguard Shea.
Agra menggeleng tak percaya. "Heran gue, nekat banget lo jadi orang."
Rashi menepuk dada Arlo. "Ini baru temen gue. Harus LAKIK!"
"Pantesan lo dari pagi udah sama Shea, dua orang yang biasanya sama Shea juga nggak ada," ucap Egra mengangguk-angguk.
"Trus ini lo kenapa senyum-senyum nggak jelas sambil pegang pipi? Habis ditampol cewek lo lagi?" tanya Agra menunjuk Arlo yang tersenyum tidak jelas.
Arlo masih terbayang akan kecupan yang dilayangkan Shea di pipinya. Tidak ada hujan tidak ada badai, gadis tiba-tiba menciumnya. Tentu saja hal itu membuat Arlo sangat sangat sangat senang!
Arlo melirik ketiganya. "Rahasia."
Rashi dan Agra serempak melemparkan kulit kacang yang sedang mereka makan. "Sok main rahasia rahasia."
"Udah ya semuanya, gue sekarang mau nganterin ayang pulang dulu, udah jam segini. Kasian ayang udah nunggu," pamit Arlo kemudian melenggang pergi.
"Belagu amat lo! Baru antar jemput juga. Itu mah lo jadi supir!"
"Bacot! Asal penumpangnya Shea gue siap jadi supir. Meskipun supir becak, gue jabanin asli!" balas Arlo yang dibalas dengusan oleh teman-temannya.
"Nanti malem gue traktir makan!" ucap Arlo terakhir sebelum dia menghilang dari pandangan teman-temannya.
Arlo pergi ke kelas untuk menjemput Shea dan mengantarkan gadis itu pulang. Arlo melihat Shea yang sedang membereskan buku-bukunya.
"Hai, princess. Pangeranmu ini siap untuk mengantarkanmu pulang ke rumah dengan selamat tanpa lecet sedikit pun," sapa Arlo sambil membungkukkan badan ala pangeran kodok.
Arlo mengernyit bingung ketika Shea lebih dulu meninggalkannya. Namun bukan itu masalahnya. Jika ditinggal seperti ini, itu hal biasa bagi Arlo. Namun yang berbeda adalah ekspresi Shea.
Memang benar wajah gadis itu selalu terlihat cuek dan tidak peduli. Namun kali ini gadis itu terlihat seperti memendam kemarahan.
Tak ingin berpikir lebih jauh, Arlo memilih menyusul Shea.
Ketika Arlo ingin membukakan pintu untuk Shea, gadis itu lebih dulu membukanya dan masuk ke dalam.
"Shea-"
"Nggak usah banyak omong. Cepet jalan!" ketus Shea untuk pertama kalinya. Biasanya gadis itu hanya berbicara dengan nada yang datar dan terkesan cuek. Namun kali ini jelas sekali jika Shea sedang marah.
Arlo pun memilih diam. Dia tak ingin mengambil resiko dengan tetap berbicara. Laki-laki itu menghela napas berat. Pagi dicium, sore dimarahi.
"Ku ajak kau melayang tinggi, dan ku hempaskan ke bumi."
Lirik itu sangat sesuai dengan Arlo saat ini.
∆∆∆∆∆
"Satu... Dua... Tiga..."
Arlo duduk bersila sambil menghitung uangnya yang hanya tersisa pecahan seribu rupiah. Bahkan nominalnya tak sampai lima ribu jika ditotal.
Laki-laki itu menunduk. Menarik napas panjang. Menyesali perkataannya tadi sore yang ingin mentraktir teman-temannya.
KAMU SEDANG MEMBACA
MY BODYGUARD 2
Teen Fiction"Kita emang nggak pacaran, tapi kamu punya aku." "Langsung nikah aja kalo gitu." ***** Arlo merasa begitu semangat ketika mengetahui ada seorang gadis cantik yang baru saja pindah ke sekolahnya. Arlo yang kerap menggoda para gadis itu pun langsung b...