My Boyfriend's Secret

814 44 4
                                    

Brakkk!!!!

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Brakkk!!!!

"ZHEYA ARSHAVINA!!! BANGUN KAU!!!"

"Em...sebentar lagi bibi...." ucap Vina malas.

"Ooo.... kalau begitu kau akan membiarkan pacar kesayanganmu menunggu lebih lama diluar hm..."ucap Bibi Arum. Ia tau jika menyangkut soal kekasihnya, keponakannya ini pasti langsung bangun.

Mendengar itu lantas membuat Vina terperanjat dan segera bangkit dari ranjangnya. Kemudian dia berlari ke arah jendela kamarnya untuk melihat ke arah luar.

Dan benar saja di bawah sana, tepatnya di halaman depan rumahnya terdapat sosok lelaki tampan yang sedang duduk di motor beat–nya seraya memainkan ponsel.

"Bibi kenapa kau tidak mengatakan jika Erfan sudah datang?!"

"Dia baru datang lima menit yang lalu. Cepatlah bersiap, jangan biarkan dia menunggu terlalu lama"

Setelah itu Vina langsung pergi ke arah kamar mandi. Sedangkan bibinya pergi dari kamar Vina untuk menyiapkan sarapan.

Setelah menghabiskan waktu 15 menit untuk bersiap, Vina langsung berlari menuju tempat makan untuk berpamitan dengan bibinya.

"Bibi!! Aku berangkat dulu"

"Hei makan sarapan mu dulu Vina!!" ucap Bibi sembari menyodorkan potongan roti tawar dengan selai coklat diatasnya.

"Tidak sempat bibi!!" setelah itu Vina mencium pipi kanan bibinya dan langsung berlari menuju halaman rumahnya.

"Pagi Erfan, maaf ya jadi nunggu lama hehehe" ucap Vina merasa tidak enak hati.

"Tidak masalah Zheya, aku rela kok nunggu kamu lebih lama lagi" ucap Erfan dengan semburat merah di kedua pipinya.

"Ututututu pacar siapa sih ini ucul banget" balas Vina merasa gemas dengan tingkah malu-malu kekasihya.

Erfan Fairdan lelaki yang lebih tua satu tahun dari Vina. Mereka berpacaran sejak satu tahun yang lalu. Awalnya Vina merasa kagum dengan sosok Erfan yang berhati malaikat, sering dibully namun Erfan masih bisa tersenyum pada lawannya.

Lambat laun rasa kagum itu berubah menjadi cinta. Setiap bertemu dengannya, jantung Vina berdetak lebih cepat. Ingin sekali Vina mengunggapkan isi hatinya, namun Vina tak menyangka jika Erfan lebih dulu menyatakan cinta padanya.

Ya ternyata Erfan juga menyukainya. Tanpa menunggu lagi, saat Erfan menembaknya disebuah taman di dekat Sekolah, Vina langsung menerimanya dengan senang hati. Panggilan Zheya adalah panggilan khusus dari Erfan untuk Vina. Hanya Erfan dan Bibinya yang memanggil dirinya Zheya.

"Berangkat sekarang?"

Erfan mengangguk dan kemudian memberikan helm yang ia bawa pada Vina. " Zheya pegangan ya " ujar Erfan perhatian.

"Iya sayangnya Zheya"

Setelah itu mereka berdua meninggalkan halaman kediaman Vina. Dan tanpa mereka berdua sadari, sedari tadi, Bibi Arum memperhatikan interaksi Erfan dan Vina lewat jendela, hingga mereka berdua pergi hilang dari pandangan.

SHORT STORY   [ Jirosè ]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang