Teufel Freundin

928 47 1
                                    

Annastasya Glenaria terus berlari disepanjang jalan yang minim pencahayaan

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Annastasya Glenaria terus berlari disepanjang jalan yang minim pencahayaan. Walaupun dirinya telah berlari cukup lama, namun ia tidak mau berhenti. Ia terus mencoba berlari mesipun harus menahan rasa sakit pada kakinya.

Merasa tidak sanggup lagi untuk berlari, Tasya berhenti di samping pohon besar dan duduk sebentar disana. Sampai pengelihatannya tidak sengaja melihat bangunan kecil yang sepertinya sudah lama tak terpakai.

Memutuskan untuk bersembuyi didalam bangunan itu, Tasya langsung berjalan mendekati bangunan bekas itu dengan tertatih-tatih. Setelah sampai di depan bangunan bekas tersebut, Tasya langsung memasuki bangunan bekas tersebut.

Setelah itu ia menutup pintu bangunan bekas tersebut, Tasya bersyukur pintu ini masih bisa dikunci sehingga ia tidak perlu takut kekasihnya akan masuk kedalam.

Merasa dirinya mulai lelah, Tasya berjalan kebelakang bangunan dan menemukan setumpuk kardus-kardus bekas yang berserakan dimana-mana.

Menyusun satu per satu kadus bekas tersebut untuk dijadikan alas dirinya beristirahat sebentar. Tasya mulai duduk sambil bersandar pada dinding bangunan sambil memijat kakinya yang terasa sakit akibat terlalu lama ia berlari.

Hingga selang 10 menit kemudian telinganya samar-samar mendengar suara teriakan yang Tasya sangat kenali. Ya itu suara Leon-kekasihnya yang berteriak dengan suara lantang.

"Tasya dimana kamu!!" teriak Leon dengan suara keras mencari keberadaan kekasihnya itu.

Sontak saja Tasya langsung ketakutan saat mendengar suara Leon diluar sana. Ia bisa merasakan jika Leon benar-benar marah saat ini. Ia semakin mendekatkan diri pada dinding ruangan itu berharap Leon tidak menemukan dirinya disini.

"Tasya oh Tasya....aku tahu kamu belum jauh dari sini!!" ucap Leon dengan seringai mengerikan terlukis diwajah tampannya.

Leon terus berteriak sendiri seperti orang gila mencari keberadaan gadis nakalnya ini. Sampai dirinya tidak sengaja melihat sebuah bangunan kecil yang sepertinya sudah lama tidak terpakai berada tidak jauh didekatnya.

Seketika Leon langsung menampilkan seringai adalannya. Sudah ia bilang jika Tasya tidak akan bisa lari darinya. Tasya diciptakan dan ditakdirkan hanya untuknya. Hanya untuk Leonel Gramadipta seorang.

Leon yakin Tasya bersembunyi didalam bangunan bekas itu. Perlahan tapi pasti Leon mendekati bangunan itu dengan seringai yang masih terlukis di bibirnya. Nanti saat ia menemukan keberadaan gadis nakalnya ini, Leon akan memberikan hukuman yang akan membuat gadisnya itu jera. Ah memikirkan hal itu membuat Leon tidak sabar lagi untuk segera menangkap kucing kecil itu.

Sesampainya Leon dibangunan terbengkalai itu, ia berdiri tepat didepan pintu yang tertutup rapat. Ia bisa menebak jika Tasya telah menahan pintu itu dari dalam dengan sesuatu atau bisa saja pintu ini sengaja dikunci dari dalam.

"Tasya aku tahu kau ada didalam, karna itu cepatlah keluar dari sana!" ucap Leon dengan suara tegas tak terbantahkan. Sedangkan Tasya semakin panik didalam ruangan saat mendengar suara lantang milik Leon.

SHORT STORY   [ Jirosè ]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang