Bonus Part Dangerous Doctor

605 52 4
                                    

•Satu tahun kemudian•

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Satu tahun kemudian•

Seorang lelaki bertubuh kekar melangkahkan kakinya menuju kediaman mewah miliknya.

Malam ini pukul sebelas lewat sepuluh menit, dan dia baru sampai ke rumahnya. Alasan utamanya adalah salah satu Dokter rekan kerjanya mengambil cuti dan dia yang harus menggantikannya untuk mengurus beberapa pasien.

Saat sampai di pintu utama, lelaki itu membuka dengan perlahan, takut-takut jika istrinya terbangun. Namun jantung lelaki itu hampir terlepas ketika mendapati sosok wanita yang berdiri seraya tersenyum lebar.

"Selamat malam suamiku. Bagaimana pekerjaan hari ini? Apa kau lelah?" ucap wanita dengan suara lembut.

Sedangkan lelaki tersebut hanya mengerutkan dahinya, menatap bingung wanita yang setahun ini telah menjadi istrinya. Tidak biasanya sang istri bertingkah seperti ini. Pasti ada maksud tersembunyi di balik tingkah istrinya itu.

Melihat suaminya tetap berdiri seperti patung, membuat wanita itu menarik pelan tangan suaminya. Setelahnya wanita itu mendudukkan sang suami di kursi makan.

"Hari ini Adinda masak makanan kesukaanmu" setelahnya wanita berumur dua puluh tahun itu mulai menyajikan beberapa makanan untuk suaminya.

"Katakan apa maumu"

Mendengar ucapan dari suaminya membuat sang istri mengulum bibirnya kedalam. Seperti dugaannya, sang suami pasti akan mengetahui tingkahnya yang tiba-tiba berubah.

'Sudah Ana dugong kak Arzan bakal tahu'

Ya tebakan kalian benar. Pasangan suami istri itu adalah Arzan dan Anaira. Mereka telah menikah satu tahun yang lalu. Tepatnya ketika Anaira berumur 19 tahun, Arzan langsung menikahinya.

Dan sekarang, Anaira sedang mengandung buah cintanya dengan Arzan. Dan usia kandunganya sekarang menginjak lima bulan.

"Suamiku apa yang kau katakan Adinda tidak mengerti" bukanya mengatakan tujuan yang sebenarnya, Anaira malah melanjutkan permainan dramanya.

"Tapi aku tahu mengerti keinginanmu sayang"

Mendengar hal itu membuat hati Anaira menghangat. Ya selama menjalin hubungan dengan Arzan, lelaki itu selalu mengetahui apapun yang di butuhkan oleh Anaira.

Bahkan gadis itu hidup tanpa kekurangan apapun. Semua kebutuhannya sudah dipenuhi oleh Arzan. Lelaki itu memperlakukannya bagai seorang Ratu.

Dan Anaira merasa bahagia, memiliki suami seperti Arzan.

"Apa suamiku akan mengabulkan permintaan Adinda?" tanya Anaira seraya mencondongkan sedikit tubuhnya.

Melihat sang istri yang sedikit kesusahan karena perutnya yang mulai membesar, membuat Arzan menarik tangan Anaira dan mendudukkan wanita itu di pangkuannya.

"Apapun. Kecuali datang ke pesta reuni" ucap Arzan dengan tegas.

Sedangkan wajah Anaira yang tadinya cerah, kini berubah menjadi murung. Pipi gadis itu menggembung lantaran menahan kesal dengan tingkah suaminya. "Kenapa sih! Ana kan cuma pengin dateng aja!"

"Aku tau, tapi aku khawatir sama kamu, sama baby. Gimana kalo terjadi apa-apa sama kalian seperti waktu itu" balas Arzan dengan raut wajah khawatir. Sesakali tangan kekar Arzan mengelus lembut perut Anaira.

Penolakan Arzan bukan tanpa alasan. Saat usia kandungan Anaira baru menginjak dua bulan. Waktu itu Alisya dan Anaira pergi untuk berbelanja kebutuhan rumah tangga sekalian berjalan-jalan di sebuah Mall. Namun saat Arzan dan Jaka berniat menjeput istri-istri mereka, tiba-tiba Alisya mengatakan jika Anaira hilang entah kemana.

Sontak saja Arzan langsung panik dan menyelusuri setiap sudut Mall. Tak lupa juga lelaki tampan itu meminta bantuan para penjaga Mall untuk mencari keberadaan istrinya.

Setelah tiga jam berlalu, Arzan dapat menemukan Anaira di sebuah toilet wanita yang terkunci dari luar. Tanpa membuang-buang waktu, Arzan langsung menggendong tubuh lemah Anaira yang tak sadarkan diri akibat kekurangan oksigen.

Melihat kondisi lemah Anaira pun membuat Alisya merasa bersalah. Namun Arzan tak menyalahkan Alisya, dia tahu jika ini semua bukan kesalahan istri dari sahabatnya itu.

Setelah berhari-hari Arzan menemukan pelakunya yang ternyata dia mengaku sebagai penggemar Arzan. Niat hati pemuda itu untuk melenyapkan nyawa orang yang telah berani mengganggu istri kesayangannya.

Namun Arzan terlanjur berjanji pada Anaira bahwa dirinya tidak akan membunuh orang lagi. Dan karna hal itu Arzan hanya bisa melaporkannya ke pihak berwajib atas kasus percobaan pembunuhan.

"Ana tahu Kakak khawatir sama Ana, tapi ini kan reuni sekolah. Yang dateng kebanyakkan temen-temen sekelas Ana" balas Anaira. Gadis itu mencoba untuk meyakinkan suaminya agar mengijikkannya pergi.

Arzan memejamkan kedua matanya. Entah sejak kehamilan Anaira gadis itu menjadi keras kepala. Apapun keinginannya harus Arzan penuhi. Arzan sampai pusing dibuatnya.

Namun walau begitu, Arzan tidak mempermasalahkannya.

"Oke aku ijinkan, tapi Vee akan ikut bersamamu" final Arzan. Tidak ada jalan lain selain Arzan menyetujui permintaa Anaira. Jika pun menolak maka sudah dipastikan Anaira akan menangis kejer selama berhari-hari.

Dan Arzan tidak ingin itu terjadi. Mengingat mood ibu hamil bisa mempengaruhi janin yang dikandungnya.

"Tapi kamu harus ingat. Pulang jangan terlalu malam oke?"

Anaira mengangguk mantap. Setelahnya gadis itu mencium sekilas bibir tebal Arzan.

"Terikasih suamiku. Sayang
banyak-banyak!!"

"Everything for you"

•••••••T A M A T•••••••

•••••••T A M A T•••••••

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
SHORT STORY   [ Jirosè ]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang