❗mengandung beberapa kata kasar❗
Dan perlu saya ingatkan, bahwa ini hanya karangan imajinasi dari saya (wawa), mohon untuk tidak menyangkut pautkan yang berada di cerita dengan yang berada di kehidupan aslinya.
Terimakasih....
Keesokan harinya.Chimon perlahan membuka matanya, "dimana ini?" ucapnya saat melihat ke sekitar, ia menstabilkan penglihatannya dan mulai mencari dimana kacamatanya.
"Ketemu!" ucapnya saat sudah mendapatkan kacamatanya, namun masih di buat bingung dengan dimana keberadaannya sekarang.
Sampai ia melihat ada kertas di meja samping tempat tidur itu.
"Sarapan udah ada di meja makan, kalau mau mandi, mandi aja pakai baju gua di lemari, belum gua pake kok, lo demam jadi gausah sekolah, udah gua izinin" -isi kertas itu yang di tulis oleh Perth.
"Jadi ini rumah si bocah mamba itu? kok aku bisa disini" ucapnya keheranan.
...
Sebenarnya Chimon masih sangat penasaran bagaimana ia berada disini, tapi perutnya tidak bisa berbohong, dia benar-benar lapar.
"Besar sekali rumah anak ini" ucapnya saat menuruni tangga.
Tiba-tiba seseorang menghampirinya, "permisi tuan, e-eh nona?" ucapnya ragu.
"Saya lelaki pak" jawab Chimon yang masih berdiri si salah satu anak tangga.
"Maaf tuan, tuan muda Perth sudah memerintah kami untuk datang kemari dan memasakkan makanan untukmu, makanannya di sebelah sini" ucap orang itu, sepertinya pelayan rumah Perth.
(Tuan muda, haha) batin Chimon.
...
Di ruang makan."Makanan sebanyak ini? untukku seorang?" tanya Chimon.
"Ya, tuan muda Perth sendiri yang memintanya" jawab pelayan itu.
"Oke, tinggalkan aku sendiri" ucap Chimon.
"Maaf tuan, tuan muda Perth tidak mengizinkan kami" ucap pelayan yang satunya lagi.
"Serius kalian semua akan melihatku makan? ayolah kalian berempat bisa melakukan pekerjaan kalian yang lain" -Chimon.
"Tidak tuan, tuan muda Perth bilang kami tidak boleh melepaskan pandangan kami dari anda" jawab salah satu dari mereka.
"Terserah" jawab Chimon.
Chimon tentu saja tak merasa nyaman jika makan di awasi begitu, akhirnya ia makan dengan mood hati yang tak baik.
Selesai makan Chimon langsung mandi, dan memakai baju milik Perth, walau kebesaran.
Chimon mati kebosanan di rumah itu, ingin pulang tapi ia tak membawa sepeser pun uang, pelayan-pelayan sialan ini tak mengizinkannya untuk pulang atas suruhan Perth, pilihan terakhirnya ya dia main hp sampai mampus.
Tiba tiba ia terpikir untuk mengirim pesan pada Perth, toh bocah itu juga biasanya bolos pelajaran.
Chimon
[Dimana]
KAMU SEDANG MEMBACA
Fall in love [PerthChi]
Fanfiction"Apa yang kau sukai dari aku?" -Chimon Wachirawit. "Semuanya aku suka, terutama tubuhmu haha" -Perth Tanapon. "Aku serius" -Chimon Wachirawit. "Aku lebih serius" -Perth Tanapon. ⚠️ Homophobic? jauh-jauh.