❗mengandung beberapa kata kasar❗
Dan perlu saya ingatkan, bahwa ini hanya karangan imajinasi dari saya (wawa), mohon untuk tidak menyangkut pautkan yang berada di cerita dengan yang berada di kehidupan aslinya.
Terimakasih.
...
Keesokan harinya.Chimon sudah kembali sekolah seperti biasa, sebenarnya kondisinya sedang tidak baik-baik saja. Luka di kepala dan lengannya masih terasa sakit, ulah ayahnya tentu.
Chimon berjalan menuju kelasnya, lorongnya sepi, sepertinya anak-anak lain sibuk di kantin atau tempat semacamnya. Dari jauh Chimon melihat ada 3 orang melambai ke arahnya, ia berusaha melihat siapa ketiga orang itu.
Ia terkejut, melihat siapa 3 orang yang melambai-lambai ke arahnya, 2 wanita dan 1 lelaki, badannya kaku namun ia memaksa untuk lari menuju ketiga anak di depannya itu.
"CIIZE, PIP" ucapnya, memeluk erat tubuh dua wanita di hadapannya
"Hehe, jangan nangis! kau masih cengeng seperti dulu" ucap salah satu di antaranya.
"Kalian kembali tidak bilang-bilang" ucap chimon.
"Aku tidak di peluk?" tanya yang satu lagi.
Chimon beralih, kemudian memeluk erat tubuh lelaki yang lebih tinggi darinya itu. "Aku kangen kamu Jeje" ucapnya kemudian. Lelaki yang di panggil Jeje itu juga memeluk erat tubuh pria pendek di depannya.
-Piploy Kanyarat
-Ciize Apichaya
KAMU SEDANG MEMBACA
Fall in love [PerthChi]
Fanfiction"Apa yang kau sukai dari aku?" -Chimon Wachirawit. "Semuanya aku suka, terutama tubuhmu haha" -Perth Tanapon. "Aku serius" -Chimon Wachirawit. "Aku lebih serius" -Perth Tanapon. ⚠️ Homophobic? jauh-jauh.