12. ayah

2.1K 281 65
                                    

"Solar, kamu udah siap?"

"Sebentar, Hun. Aku masih pasang dasi."

Biasanya selalu perempuan yang lama jika soal bersiap untuk pergi, tapi jika pasangan ini berbeda. Solar yang selalu lama saat bersiap.

Kalau [Name] sih, tinggal pakai parfum, liptint, blush on, dan sudah, deh! Kalau Solar, sih ... pokoknya itu rambut disisir terus sampai menurut dia udah keren. Habis itu kacaan dulu, mengagumi muka sendiri gitu, guys.

Pokoknya paling lama itu Solar.

"Ngapain sih ngacaan lagi? Udah cakep, kok. Dah, dah, ayooo pergi. Cahaya udah nunggu di bawah, loh."

Kadang ada kalanya [Name] dengan terpaksa harus memuji Solar. Seperti saat ini salah satu contohnya. Harus dipuji biar dia berhenti berkaca dan pergi.

"Sshh! Bentar, [Name]. Ini jidat gue kok kayak mulai ada kerutan gitu, ya?"

"Ya lo udah tua tandanya! Udah, ah, buru—"

"Enak aja. Gue masih umur 23 tahun. Kalo gue tua, berarti lo juga, dong."

[Name] memutar bola matanya malas, dengan terpaksa dia menarik lengan suaminya, dan menyeretnya ke bawah. Mana mungkin [Name] tinggalkan anaknya sendirian di bawah, kan?

"Haish, [Name]. Tapi muka gue ada kerutan gitu gak, sih?"

"Enggak ada! Udah, deh, Lar. Ayo, kita harus titipin Cahaya ke Kak Gem dulu baru ketemu Ayah. Ini udah jam lima sore, loh. Kan niatnya mau pergi jam tiga siang."

Rencana pergi jam tiga, malah jadi jam lima. Ngaret sekali pasutri ini. Bukan ngaret, sih. Lebih ke ketiduran.

Iya, ada yang bobo siang sambil peyukan, mumpung Cahaya juga lagi nyenyak bobonya, jadi mereka berdua—pokoknya bangunnya malah jam setengah lima.

Setelah drama kerut di dahi selesai, Solar langsung menyalakan mobilnya. Sedangkan [Name] menunggu di depan rumah sambil menggendong putranya.

"Jadi? Mau kemana dulu, Tuan Putri?"

"Ke rumah calon suami kedua."

Nah, loh. Genggaman tangan Solar pada setir mobil mendadak menjadi kencang, jika saja setir mobil bisa merasakan sesuatu, pasti sekarang ia merasakan rasa sakit karena pelampiasan Solar.

"Gak lucu, [Name]."

"Loh, memangnya ada yang bilang aku lagi ngelucu?"

Solar cemberut. Tubuhnya langsung dia ambrukkan ke belakang. Aduh, rasanya Solar langsung badmood.

Memang kalau soal bikin Solar badmood, [Name] itu juaranya.

"Selamat, [Full name]. Kamu berhasil bikin Suamimu badmood."

Mendengar ucapan Solar dengan tampang kesalnya itu membuat [Name] sedikit tertawa. Astaga, harusnya ia tak tertawa sekarang, tapi ekspresi yang ditunjukkan oleh suaminya itu sangat lucu. Seperti anak kecil yang merajuk.

"Enggak, enggak. Kita ke rumahmu yang lama, tempat kamu sama saudaramu tinggal dulu. Aku gak ada niatan nambah suami. Malah kayaknya kamu yang mau nambah istri, deh, Lar."

Solar mendelik, bisa-bisanya dia dicurigai istrinya seperti itu. "Enggak, ya. Aku itu setia."

"Halah, boong banget. Mantan aja ada enam."

Solar ora apa.

❛❛これでよかったのか?どこで間違えた?
Was it fine like this? Where did I make a mistake?❜❜

mistake; b. solar [√]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang