"Even when this world is a forgotten whisper of dust between the stars, I will always love you."
— Sarah J. Maas, Empire of Storms
﹉﹉﹉
Hari ketujuh, yang berarti hari terakhir mereka habisin berdua.
Jeff sama Barcode masih bergelung di dalam selimut, mereka berdua belum mau beranjak dari tempat tidur, terbukti dengan pelukan Barcode yang makin erat setelah Jeff kasih kecup kupu-kupu di puncak kepalanya.
"Semalem kamu nugas, ya? Tapi kok aku nggak pernah liat kamu ke kampus lagi?" Jeff membuka percakapan, membawa telapak tangannya buat sengaja dia usapin ke rambut gelap Barcode. Membelainya pelan dan lambat, ngerasain jemarinya nyentuh tiap helai rambut Barcode yang lembut dan halus.
Yang lebih muda kasih anggukan. Barcode terpaksa harus bohong, karena semalem itu dia bukan lagi nugas, melainkan lagi nulis lembaran-lembaran tentang segala keluh kesah di hatinya dalam sebuah jurnal.
"Emang kenapa?" tanya Barcode.
"Nggak apa-apa. Kalo kamu ada kelas, 'kan, aku bisa anter."
Barcode milih buat nggak ngejawab. Lebih tepatnya, dia lagi mikirin jawaban yang pas. Kalo diinget-inget lagi, udah lama banget Barcode nggak dianter sama Jeff ke kampus.
"Aku kayaknya mau ngambil cuti."
Kaget, Jeff sontak nolehin kepala. Raut bingung tercetak jelas di wajahnya. "Loh, kenapa?"
"Nggak apa-apa, aku cuma pengin istirahat aja."
Ada hening yang membentang di antara keduanya. Apa semelelahkan itu sampe Barcode mau ambil cuti? Padahal dulu Barcode penuh ambisi, dia bilang sendiri pengin cepet-cepet lulus dengan hasil terbaik. Tapi akhirnya, Jeff ambil kesimpulan kalo Barcode emang pengin istirahat untuk sementara waktu. Mungkin, dia lagi kewalahan dan butuh waktu melepaskan diri dari tugas-tugas yang kadang menjemukan.
"Oh... okay. Kalo itu keputusan kamu, aku nggak bakal ngelarang." Jeff membawa Barcode mendekat, lalu mendekapnya.
Barcode balas pelukan hangat itu, ngelingkarin lengannya di leher Jeff, menempatkan kepalanya di dada yang lebih tua. "Kakak nggak ada acara atau jadwal syuting hari ini?"
"Nggak. Aku free sekarang. Kamu nggak ada rencana kita mau ke mana, gitu?" Jeff memejamkan mata, tangannya sekarang berpindah dari rambut ke punggung Barcode, mengelusnya dengan gerakan naik turun.
Barcode menggeleng pelan. Tubuhnya udah ngilu dan sakit dari kemarin, bahkan sekedar jalan ke toilet aja dia kesusahan. Barcode sadar diri, dia kayaknya nggak mau ke mana-mana, dia juga nggak mau ngerepotin Jeff.
Gimana, ya? Barcode nggak mau keliatan semenyedihkan ini di depan Jeff. Hari ini juga udah keitung tujuh hari Jeff sama dia. Barcode harus akhirin janji mereka sekarang, nggak peduli kalo mereka berkali-kali bahas soal perjanjian enam hari yang lalu. Satu minggu ini udah lebih dari cukup buat Barcode.
"Kak, udah tujuh hari." Suara yang terdengar seperti gumaman itu bikin Jeff membuka mata. Jeff bisa rasain Barcode longgarin pelukannya.
"Code... Kita udah bicarain hal ini kemarin. Apa itu belum cukup?" Jeff berkata sambil menghidu permukaan kulit Barcode. Sebenernya, dia nggak suka tiap obrolan ini Barcode ungkit.
"Perjanjiannya tujuh hari, 'kan? Hari ini, udah selesai. Besok, kamu nggak harus maksain diri buat terus sama aku. Temenin Perth, dia pasti nungguin kamu."
"Code, keputusan aku udah bulat. Aku nggak akan pergi. Aku mau di sini aja sama kamu."
"Kamu jelas-jelas bilang, "tujuh hari dan aku pengin semuanya selesai". Apa kamu lupa?"

KAMU SEDANG MEMBACA
7 Days [JeffBarcode]
Fanfiction7 hari. 7 hari waktu yang Barcode punya buat ngabisin sisa hidupnya bersama Jeff.