"Know that you hold my heart, my hopes, in your hands."
— Jojo Moyes, The Last Letter from Your Lover
﹉﹉﹉
Barcode sama Jeff sekarang lagi sarapan berdua. Si manis bersyukur Jeff mau diajak sarapan. Dan untungnya lagi, semalem manager Jeff ngasih tau kalo beberapa jadwal interview Jeff sama lawan mainnya, Perth, diundur jadi bulan depan. Makanya, Jeff punya waktu luang buat dirinya selama seminggu.
Senyum Barcode nggak lepas dari wajahnya. Barcode nggak peduli Jeff natap Barcode aneh. Yang jelas dia seneng, beneran. Selain karena akhirnya bisa sarapan berdua setelah hampir tiga bulan selalu aja Jeff sarapan di luar, akhirnya Jeff mau makan masakannya lagi.
"Selamat, ya, Kak. Kerja keras kamu selama ini terbayar. Aku ikut seneng pas tau kamu dapet project main drama sama Perth. Kamu beneran keren." Barcode memecah keheningan. Dia buang jauh-jauh ingatan tentang sikap dingin Jeff semalem. Bagi Barcode, ngeliat Jeff bisa ngeraih impiannya adalah hal yang nggak bisa ditukar dengan pengalaman apa pun.
Jeff yang lagi serius makan noleh. Diem-diem dia berpikir, semua kesuksesan yang dia dapet sekarang nggak lepas dari dukungan Barcode yang nemenin Jeff —bahkan dari Jeff kuliah sampai dia lulus. Butuh bertahun-tahun Jeff bisa sampe ke titik ini.
"Thank you." Cuma itu yang keluar dari bibir Jeff.
Suasananya berubah jadi canggung. Entah karena Barcode yang nyebut nama Perth, atau karena mereka bisa ngobrol lagi berdua setelah Jeff milih fokus sama karirnya dan menghilang berbulan-bulan tanpa kabar.
"Kamu kurusan, ya?"
Barcode yang nggak sadar diperhatiin Jeff itu langsung negakkin badan. "Oh... ini, kayaknya gara-gara aku kecapean, Kak. Tugas aku numpuk kalo udah akhir semester soalnya," kekeh Barcode.
Jeff cuma ngangguk, nggak sedikit pun naruh rasa curiga.
"Kamu ke studio?" Barcode buru-buru cari topik yang lain.
Jeff menggeleng. "Nggak, semua kerjaan aku udah selesai, kok. Lagian, 'kan, aku mau nemenin kamu selama seminggu," katanya.
Barcode nggak tau harus ngapain pas denger itu. Di satu sisi, dia seneng Jeff ngeluangin waktu buat Barcode. Tapi, di sisi lain dia tau, Jeff pengin cepet-cepet udahan.
"Kita ke danau, yuk, Kak?" Barcode natap Jeff yang keliatannya kaget denger ajakannya. Diperhatikannya raut wajah yang lebih tua. Dia lucu kalo lagi berpikir gitu.
"Iya. Boleh."
Si manis bersorak kecil. Akhirnya.
"Aku yang nyetir, ya?"
Jeff dengan cepat menggeleng. "Nggak. Aku nggak bakal biarin kamu nabrak trotoar lagi."
Barcode merengut lucu. "Itu kejadian udah lama, aku udah jago nyetir sekarang,"
"Aku masih trauma."
Barcode memutar kedua bola matanya malas. Padahal, diam-diam dia ngerasa seneng. Jeff masih inget pertama kali dia belajar nyetir mobil. Meskipun bukan kejadian menyenangkan, tapi dia seneng. Seenggaknya, Jeff nggak lupa sama kenangan kecil mereka.
﹝•••﹞
Jeff sama Barcode udah ada di danau sekarang. Mereka cuma butuh waktu sekitar satu jam buat sampai di tempat itu. Yang lebih tua lagi berada di bibir danau sambil merentangkan tangan, menghirup udara segar di sana. Sementara Barcode, dia lagi nyusun makanan di atas tikar yang udah dia gelar beberapa menit yang lalu.

KAMU SEDANG MEMBACA
7 Days [JeffBarcode]
Fanfiction7 hari. 7 hari waktu yang Barcode punya buat ngabisin sisa hidupnya bersama Jeff.