JENDELA

21 4 0
                                    

Malam kemarin, ibuku memarahiku hanya perihal jendela. Malam ini aku memutuskan menutup jendela kamarku, karena tidak ingin ibuku marah lagi.

Padahal, setiap kali aku membukanya tidak ada apa-apa. Ibuku saja yang parnoan.

Jam menunjukan pukul sebelas malam, tapi ntah kenapa aku tidak terlelap, biasanya jam segini aku sudah bermimpi.

Hawa dingin menerpa leherku, aneh! padahal jendela sudah ku tutup. Ta-tapi, ternyata jendela itu sedikit terbuka.

Dari celah kecil, aku melihat sosok hitam besar sedang menatapku, matanya merah menyala, bibirnya yang lebar tersenyum.

Aku menutup seluruh tubuhku dengan selimut.

'Ini hanya halusinasi! tenanglah' batinku.

"Aku disini padahal" Terdengar sebuah suara.






Vote, open request.

Mystical KnowledgeTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang