1. Awal

475 40 11
                                    

"permisi" Luna dengan cepat menghampiri seorang pria yang meninggalkan sebuah buku kecil di kursi, sepertinya itu diary.

Namjoon berhenti melangkah ketika seorang gadis berhijab berhenti menghalangi lakahnya. Matanya sempat membesar mengira bahwa kehadirannya diketahui oleh orang lain. Padahal niatnya disini untuk beristirahat dan liburan dengan tenang.

Luna menyerahkan sebuah buku yang Namjoon tinggalkan "maaf, kurasa kau melupakan bukumu"

Namjoon tersenyum dibalik masker yang ia kenakan bernafas lega setelah mengetahui niat gadis didepannya ini, ia kira gadis berhijab ini seorang army yang ingin minta tanda tangan atau foto bersama dirinya. Ternyata ia salah. Dalam hati ia tertawa atas kegeerannya.

Namjoon segera mengambil buku tersebut dimana buku ini sangat penting baginya, didalam sana terdapat banyak lagu dan sumber inspirasi yang ia tulis "Terimakasih" ujarnya tulus. Luna balas tersenyum kemudian melangkah pergi kembali keliling museum dengan camera yang ia kalungkan.

Idol itu melanjutkan langkahnya menuju pintu keluar ia sudah selesai berkeliling galeri ini dan akan melanjutkan perjalanan menuju tujuan selanjutnya yaitu makan siang di pinggir pantai dekat sini.

Kim Namjoon adalah leader dari boy group BTS asal Korea Selatan yang sedang dalam masa kejayaan dan sering kali memecahkan rekor yang tidak pernah diraih oleh boy group lain. Selain tampan leader BTS ini juga dikenal dengan sosok yang cerdas dan sangat menginspirasi dengan lirik lirik yang ia tulis.

Namjoon sedang dalam masa liburannya setelah skedul panjang dirinya dan para member akhirnya ia memiliki waktu luang. Untuk menghabiskan waktu berharganya itu ia memilih untuk pergi berjalan jalan di kota Daejeon. Daejeon sekarang telah menjelma menjadi satu kota terbesar di Korea Selatan serta merupakan pusat penelitian dan sains yang populer, sebagian berkat kompleks Expo Park yang megah dan lengkap. Selain itu, Daejon juga dikenal karena memiliki banyak museum yang menarik, dengan pameran Museum Sains Nasional yang fantastis menjadikannya salah satu yang terbaik yang ditawarkan. Oleh karen itu Namjoon memilih kota Daejeon untuk mengisi waktu luang dan kesendiriannya sambil mencari inspirasi untuk album yang akan ia keluarkan akhir tahun ini.

Untuk mencapai kedai Namjoon berjalan kaki ditengah cuaca yang sedang terik pilihannya jatuh pada sebuah kedai seafood yang tidak ada pengunjung. Mengambil meja dekat jendela untuk melihat pemandangan luar yang langsung mengarah ke bibir pantai. kemudian Namjoon memesan beberapa hidangan seafood dan lima belas menit kemudian menikmatinya dengan seorang diri. Namjoon sengaja memilih kedai yang tidak ada pengunjung agar ia lebih leluasa untuk menikmati waktu kesendiriannya tanpa tatapan penasaran dari orang lain.

Sedang asik menikmati makanannya suara lonceng dari pintu kedai mengalihkan atensinya pada satu pengunjung lain yang masuk. Sebentar, gadis yang duduk di meja sana adalah gadis yang mengembalikan bukunya di galeri tadi. Namjoon ingat sekali tidak mungkin ia lupa. Dengan hijab yang gadis itu kenakan sangat gampang bagi Namjoon untuk mengingatnya.

Udara siang ini lumayan panas Luna menyalakan kipas kecil yang biasa ia bawa kemana mana sambil mengusap wajahnya yang penuh keringat dengan tisue. Ajuma pemilik kedai datang menghampiri sambil membawa buku menu. Dengan bahasa Korea yang lumayan ia ketahui gadis itu memilih menu dengan cepat dan dimengerti ajuma.

Namjoon tersenyum sambil memperhatikan semua gerak gerik yang gadis itu lakukan sejak masuk, cara pengucapan bahasa Koreanya sangat menggemaskan. Karena kedai yang kecil dan sepi pembicaraan antara ajuma dan gadis berhijab itu dengan jelas dapat Namjoon dengar. Dan Namjoon dapat mengambil kesimpulan ternyata gadis itu bukan orang Korea seperti dirinya.

Luna menerima panggilan Vidio dari sang ibu di Indonesia. Tanpa sungkan gadis itu berbicara dengan santai dan sesekali tertawa menanggapi ibunya yang didalam ponsel.

Namjoon tentu saja mendengar lagi walau pandangannya menghadap kearah pantai namun telinganya dengan fokus mendengarkan perbincangan gadis itu walau ia tidak mengerti karena gadis itu menggunakan bahasa asing.

Setelah makanan datang Luna menghentikan panggilan Vidio dengan ibunya kemudian fokus makan. Pandangannya tak sengaja melihat kearah Namjoon di meja sana. Tatapan keduanya bertemu. Luna tersenyum ramah sebagai bentuk sapaan pria itu adalah pria tadi yang meninggalkan buku di galeri. Namjoon balas tersenyum. Luna lanjut menghabiskan makanannya perutnya benar benar kelaparan setelah berjalan jalan.

Berbeda dengan Namjoon yang telah selesai dengan makanannya ia kembali membuka buku untuk menulis beberapa lanjutan lirik yang muncul tiba tiba.

Luna melirik kearah jam tangan yang ia kenakan waktu sudah menunjukan pukul setengah lima sore Hampir satu setengah jam Luna habiskan waktunya di kedai. Dan matahari sudah tak seterik tadi. Luna mengemasi laptop dan kameranya kemudian membayar sekalian pamit kepada ajuma pemilik kedai. Langkah kakinya dengan semangat menuju bibir pantai yang terdapat diseberang jalan. Ia tidak sabar untuk melihat matahari terbenam di kota ini.


TBC...




TBC

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.








Alhamdulillah bisa nulis cerita baru lagi, aku ucapkan selamat datang dan semoga teman teman terhibur dengan cerita ini. Tolong untuk orang yg pertama kali membaca tinggalkan komentar agar selalu aku ingat. Heiiii kamu pembaca pertamaku 💜 heheh
Sehat selalu untuk kita semua. Salam sayang walau tak kenal 💜

N.A 💜

Be My Part [Kim Namjoon]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang