11. Tamu Spesial

215 27 16
                                    

Dering ponsel Namjoon menyelamatkan Luna. Pria itu segera mengangkat panggilan raut wajahnya berubah keruh setelah mendengar penjelasan seseorang di seberang sana.

"Maaf Luna aku harus segera pergi" pamit Namjoon buru buru tanpa mendengar sahutan dari Luna sang tuan rumah.

Ketika pintu tertutup dan Namjoon menghilang Luna terjatuh di sofa meletakan tangan dimana jantungnya berdebar dengan kencang.

"Gila ya tuh orang!" Ucapnya tidak percaya sambil menghembuskan nafas dengan berat

"Gak! Gak boleh!-" teriak Luna menggema di apartemen "Jantung... Plis be calm!" mencoba menenangkan diri dan menepis ucapan Namjoon di pikirannya.



💫


Dua Minggu berlalu idol tinggi itu masih belum datang menghampiri Luna dan Luna bersyukur ia berharap Namjoon tidak datang lagi seterusnya. Karena Luna pikir terjalin hubungan dengan Namjoon yang seorang idol terkenal membuat Luna takut. Ditambah lagi dengan pengakuan Namjoon terakhir kali semakin membuat Luna tidak nyaman.

Besok adalah hari launching novel Luna di salah satu toko buku terkenal yang berada di mall seoul. akhirnya novel yang ia tulis yang membutuhkan waktu setengah tahun ini dapat terselesaikan semoga para pembaca menyukainya.

Bukan tanpa alasan Namjoon tidak menemui gadis muslim itu, dikarenakan jadwalnya yang padat ia terlalu sungkan jika hanya ingin mengirim pesan. Dalam Minggu ini juga ia sibuk mengunjungi rumah sakit untuk memeriksakan matanya. Dan hari ini ia ke rumah sakit untuk mengambil hasil pemeriksaan. Untuk penjelasan yang lebih rinci akan sangat panjang jika dijelaskan. Intinya adalah Namjoon tidak bisa jauh dari kaca mata.

Dikarenakan di temani dan disupiri oleh sang manager. Namjoon bisa bersantai sambil menggunakan ponselnya. Ia tidak sengaja melihat salah satu postingan akun toko buku. Perihal acara launching novel yang diadakan besok. Mata sipit Namjoon membesar begitu membaca caption panjang. Disana tertulis nama Luna Syakira. Persis dengan nama yang Namjoon lihat dibeberapa novel karya Luna yang ia lihat di rumah gadis itu. Ia harus datang besok untuk memberikan selamat pada gadis itu.


💫

Acara launching berjalan dengan lancar banyak penggemar yang datang untuk meminta tanda tangan langsung pada Luna. Kebanyakan dari mereka adalah orang Indonesia yang memang mengetahui mengenai karir Luna di Korea.
Acara sudah selesai dan para pengunjung telah pulang baru saja Luna ingin pamit untuk pulang kepada staff kedatangan sosok berpakaian tertutup menghentikan pergerakannya. Itu Namjoon.

Namjoon tersenyum dibalik masker, Luna bisa melihat dari mata pria itu yang menghilang jika sedang tersenyum "Congrast, this is for you" Namjoon membawa sebuket bunga matahari berukuran sedang melupakan kecanggungan akibat percakapan terakhir kali antara mereka

Keduanya menjadi pusat perhatian. Soona yang sedang membereskan novelpun ikut memperhatikan. Siapa itu? Setahunya ia belum pernah bertemu pria yang berdiri disana dengan Luna.

Merasa dirinya menjadi pusat perhatian Luna dengan cepat menerima bunga pemberian Namjoon "terimakasih" kemudian berjalan keluar dengan cepat. Tentu saja Namjoon langsung mengikuti Luna tanpa diperintah

Keduanya turun dengan lifh. Beruntungnya di dalam lifh ini hanya ada mereka berdua "maaf Namjoon-shii tadi kita diperhatikan, oleh karena itu aku beranjak dengan cepat agar tidak dicurigai"

"Memangnya mengapa jika kita diperhatikan? Apakah ada hati seseorang yang harus kau jaga?"

Hadehh orang ini. Keluh Luna dalam hati

"Kau lupa siapa kau sebenarnya?" Tanya Luna malas

Namjoon hanya tersenyum

Pintu lifh terbuka di lantai dasar. Namjoon menahan Luna "tunggu didepan aku akan mengantarmu" lifh kembali tertutup

Saat menunggu Namjoon di depan mall. Luna bertemu dengan Ali salah satu kenalannya di komunitas masyarakat Indonesia. Sebenarnya bukan hanya kenalan mereka sudah dekat sejak lama Ali lebih dulu tinggal di Korea untuk bekerja disalah satu perusahaan IT terkenal di Seoul. Ali juga sudah dikenalkan Luna pada Soona.

"Assalamualaikum" sapa Ali begitu melihat Luna yang sedang berdiri seorang diri

"Waalaikum salam, Ali!" Senang Luna

Ali tersenyum "sepertinya aku terlambat" jujur saja Ali datang untuk menghadiri acara launching novel Luna, pria itu juga membawa sebuket bunga spesial untuk Luna

"Lebih tepatnya sangat terlambat"

Ali merasa tidak enak "maafin gue, tadi ada kerjaan mendadak"

Luna memaklumi pria mapan didepannya ini bukan hanya karyawan biasa "No problem"

Ali menyerahkan buket bunga kepada Luna dan diterima dengan senang hati oleh Luna. Gadis itu mengambilnya dengan tangan kanan karena tangan kirinya sedang memegang bunga dari Namjoon

"Terimakasih"

Mobil Namjoon sudah terlihat baru saja Luna ingin berpamitan pada Ali namun mobil Namjoon melaju melewatinya.

Luna terpaku, apakah Namjoon tidak melihatnya atau ada urusan mendadak?

Luna berusaha menahan raut wajahnya yang sempat kecewa. Lagian bagus jika idol itu langsung pergi, jadi Luna tidak perlu merasa tidak enak untuk meninggalkan Ali.

"Lagi nunggu seseorang?" Tanya Ali lagi

Luna kembali memasang senyum "Gak kok"

"Berarti... Boleh dong gue ajak makan siang sebagai perayaan"

"Mmm..... Ayo"

"Bentar gue ambil mobil"

Luna mengangguk.

💫

Hari ini begitu melelahkan, Luna merebahkan diri di kasur setelah selesai mandi, tangannya meraba untuk mengambil ponsel mengecek apakah ada pesan atau panggilan dari Namjoon. Namun tidak ada
Yang ada hanyalah panggilan dari ibunya, serta teman temannya yang memberikan ucapan selamat, Luna membalas semua pesan tersebut jangan lupakan pesan dari Soona yang mengajaknya untuk melakukan pesta.

Luna kembali teringat Namjoon, jika memang pria itu ada urusan mengapa tidak memberitahunya lewat pesan. Luna menghembuskan nafasnya dengan keras.





TBC....

N.A 💜

Be My Part [Kim Namjoon]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang