10. Pengakuan

196 23 16
                                    

Suara bel mengalihkan perhatian Luna dan Soobin. Apakah Soona meninggalkan sesuatu sehingga datang kembali?

Siang ini Soona dan Soobin datang ke apartemennya untuk mengerjakan terjemahan dan beberapa hal yang harus dibahas mengenai novel Luna yang akan diterbitkan. Selain Soona Luna juga mempunyai rekan kerja yang bisa dibilang dekat dengannya sebagai teman yaitu Soobin, pria berwajah tampan berkacamata tetapi kocak. Mereka bertiga sering kali berkumpul bersama namun tidak sesering Soona dan Luna dikarenakan Soobin memiliki kekasih. Ya begitulah jika berteman dengan lawan jenis pasti sang kekasih sering merasa curiga.

Sekarang tersisa keduanya yang sedang sibuk menerjemahkan ya walaupun itu bukan kerjaan Luna namun dari pada diam tanpa melakukan sesuatu Luna mencoba membantu agar lebih cepat selesai. Berbicara mengenai keberadaan Soona, tadi gadis cantik itu pamit lebih dulu dikarenakan memiliki janji dengan ibunya untuk diantar kontrol ke rumah sakit.

"Lihatlah, penyakit lupa Soona tidak pernah hilang" ucap Soobin sudah lelah dengan kelalaian yang sering Soona lakukan

Luna hanya tersenyum. Ia sudah paham sekali dengan sifat pelupa sahabatnya itu. Luna berjalan menuju pintu bersiap memberikan Omelan untuk Soona

Krek...

"Kali ini apa yang-" ucapannya terhenti ketika melihat ternyata bukan Soona yang datang. Sosok berperawakan tinggi dan tertutup. Luna tentu saja mengenalinya walau wajah orang tersebut tertutup masker

"Hai" sapa Namjoon canggung

"Sorry, aku kira temanku" Luna kebingungan di dalam ada Soobin dan sekarang ada Namjoon. Untuk apa idol ini datang lagi? Jika ia mempersilahkan Namjoon masuk maka keduanya akan bertemu dan identitas Namjoon diketahui Soobin tapi tidak sopan rasanya mengusir Namjoon. Haduh Luna bingung sekali

"Luna-ah siapa?" Teriak Soobin dari dalam

Namjoon tidak salah dengarkan? Itu suara pria. Apakah Luna sedang bersama kekasihnya dan dia datang disaat yang tidak tepat? Bukannya merasa bersalah Namjoon malah merasa marah.

"Ternyata bukan Soona, ada te- temanku yang datang" jawab Luna tergagap masih berdiri sambil memegang pintu yang terbuka lebar

Soobin menghampiri Luna ke depan pintu. Penasaran siapa yang datang, dan benar ada tamu disana. Soobin belum pernah melihat teman Luna yang ini. Dengan cepat Soobin menangkap sinyal bahwa ia harus segera pergi. Mungkin Luna butuh privasi

Namjoon melihat Soobin walau hanya beberapa detik. Pria itu adalah pria yang Namjoon lihat bersama Luna di kafe dua minggu lalu. Namjoon semakin merasa....... Tidak nyaman?

Luna tidak punya pilihan lain, sopan santun dijunjung tinggi oleh orang Indonesia "Silahkan ma-" belum selesai Luna mempersilahkan Namjoon masuk kedatangan Soobin yang tiba tiba sudah siap dengan tas kembali mengambil perhatian mereka.

"Luna-ah aku pulang dulu" ucap Soobin sambil memakai sepatunya di beranda

"Kenapa tiba tiba?" Tanya Luna yang kebingungan

"Ada panggilan dari Nara" bohong Soobin

"Baiklah"

Masih dengan pintu yang terbuka lebar. Soobin berdiri namun sebelum berlalu ke lifh ia sempatkan untuk menyapa Namjoon yang tidak ia kenali dengan sedikit bow.

Luna bernafas lega. Syukurlah Nara memanggil Soobin diwaktu yang tepat.

"Silahkan masuk"

Namjoon mengikuti Luna dari belakang tanpa bersuara.

Ini kali kedua Namjoon berkunjung ke apartemen Luna dan suasananya masih sama. Namjoon duduk di sofa yang pernah ia duduki tanpa dipersilahkan lebih dulu. Anggap rumah sendiri

Setelah meletakan secangkir teh hangat dan setoples cookies coklat buatannya Luna bertanya "maaf Namjoon-shii, kali ini ada perlu apa?"

Idol itu membuka kupluk sekaligus masker yang menutupi identitasnya "Hanya ingin berkunjung" jawaban santai Namjoon membingungkan Luna. Berkunjung untuk apa?

Namun pertanyaan itu Luna simpan sendiri

"Silahkan dinikmati selagi hangat" hanya kalimat itu yang bisa Luna ucapkan

Namjoon menyesap dengan nikmat cuaca di luar sangat dingin dan teh hangat sangat membantu untuk sekarang. Ya walaupun hatinya masih kepanasan.

Luna tidak menyangka bahwa ia dan Namjoon saat ini masih saling berhubungan. Luna kira pertemuan tidak sengaja dirinya dengan Namjoon hanyalah angin lalu dan tidak menyangka bahwa idol terkenal ini masih mau berhubungan dengannya walaupun sebatas kenalan. Luna berfikir dirinya bukan siapa siapa hanya rempahan rengginang sehingga gampang untuk dilupakan.

Namjoon teringat kembali kata kata Jungkook tanpa merasa malu akhirnya Namjoon bertanya "pria tadi siapa?"

"Kim Soobin"

Namjoon mengenggam kedua tangan kemudian menunduk sejenak sebelum kembali menatap Luna seraya bertanya "apakah kekasihmu?"

Kening Luna sedikit berkerut tidak menyangka Namjoon akan menanyakan hal seperti itu lagi "bu-bukan, dia temanku" jawab Luna apa adanya

Bagaikan beban berat yang terangkat, Namjoon tersenyum tipis. Berusaha agar menahan lekungan senyuman.

"Luna-shii, apakah kau sudah memiliki kekasih?" Tanyanya mantap

Luna semakin bingung

"Kenapa bertanya seperti itu lagi? Bukankah sudah pernah kau tanyakan?" Jujur saja Luna tidak suka

"Karena aku menyukaimu"

Luna terdiam. Pria tinggi ini selalu saja mampu membungkam Luna

"Terimakasih karena menyukaiku" jawab Luna mencoba santai

"Suka yang ku maksud bukan seperti itu, Izinkan aku untuk dekat denganmu" pinta Namjoon

Ya Allah ingin rasanya Luna menghilang saja.











TBC...
Frontal banget nih bang Namjoon




N.A

Be My Part [Kim Namjoon]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang