Sebulan berlalu, Luna menjalani harinya seperti biasa mengerjakan projek baru dan mengenai novelnya yang baru dirilis Alhamdulillah semua berjalan lancar dan penjualan novel tinggi hingga harus kembali di cetak karena kehabisan dan banyaknya permintaan.
Sementara disisi lain Namjoon sedang sibuk karena dipenuhi skedul promosi album Solonya dan sering kali menghadiri undangan sebagai brand ambassador beberapa brand terkenal sehingga menyebabkan ia tidak memiliki waktu luang.
Jujur saja awalnya idol itu sudah bertekad akan menghentikan pendekatannya dengan Luna sejak hari dimana ia datang untuk memberikan selamat pada gadis itu. Ia rasa perasaannya itu hanyalah sebuah rasa penasaran karena baru menemukan gadis seperti Luna seorang muslim yang taat. namun entahlah setelah ia mencoba hatinya berkata lain. Ditengah tengah kesibukannya bayangan gadis itu selalu datang.
Capek dengan pemikiran dan perasaan yang tak pasti Namjoon menggunakan waktu luangnya untuk ke apartemen Luna tanpa memberi kabar atau sekedar menghubungi. Malam ini Namjoon harus bertemu Luna.
Setelah memencet bel Namjoon menunggu dengan tenang walau di dalam hatinya ia sangat tegang
Ceklek
Pintu terbuka menampilkan sosok yang selama ini mengganggu pikiran Namjoon seperti biasa gadis di depannya ini berpakaian tertutup lengkap dengan jilbabnya.
Luna cukup terkejut melihat siapa yang berdiri didepan rumahnya sekarang. Ia kira pria ini sudah memutuskan untuk saling tidak mengenal satu sama lain.
"Namjoon-shii" ujar Luna pelan
Namjoon menurunkan masker yang ia kenakan ia tersenyum canggung "hai"
Luna mencoba tersenyum agak kaku, walau Namjoon meninggalkan kesan menyebalkan terakhir kali mereka bertemu namun ia lagi lagi membuang rasa egoisnya dan bersikap sopan seolah olah tidak ada yang terjadi. Layaknya orang asing.
"Apakah aku mengganggu?" Tanya Namjoon
"Tidak mengapa"
"Bagaimana kabarmu?" Tanya Namjoon lagi
Mereka masih berdiri di pintu Luna sengaja tidak mengajak pria itu masuk dikarenakan sudah malam rasanya kurang etis apalagi Namjoon orang asing.
"Alhamdulillah sehat. Ada perlu apa Namjoon-shii?"
Namjoon terdiam ia bingung ingin menjawab apa.
"Aku-" Namjoon terdiam "aku ingin minta maaf karena mengingkari janjiku yang terakhir kali"
Luna cukup kaget mendengar pengakuan Namjoon ternyata pria ini masih mengingat kesalahannya
Luna tersenyum tulus "tidak perlu sungkan. Aku mengerti kau ada pekerjaan mendadak saat itu" bohong Luna "dan kebetulan ada temanku yang bisa mengantarkan pulang"
"Apakah kau sudah makan malam?"
"Belum"
Namjoon tersenyum "kalau begitu sebagai permintaan maaf bolehkah aku meneraktirmu makan diluar?"
"Tidak perlu Namjoon-shii. Sungguh" sungkan Luna
Namjoon diam tanpa berkata Luna tentu saja semakin sungkan. "Baiklah, aku akan mengganti pakaian sebentar" pintu ditutup Luna gadis itu menyuruh Namjoon menunggu di depan pintu
Namjoon terkekeh baru kali ini ia diperlakukan seperti ini oleh seorang gadis dan itu Luna.
Lima menit kemudian Luna keluar gadis itu nampak lebih rapi dengan kulot dan tunik polos yang ia kenakan serta liptin yang memberikan warna pink dibibir indahnya.
Dalam perjalanan diisi oleh keheningan, Luna bukanlah tipe gadis cerewet gadis itu dikenal introvert sementara Namjoon ia bingung ingin berbicara apa. Jadilah keheningan menyelimuti mereka. Namjoon berhenti disalah satu area parkir pria itu menjelaskan kedai yang akan mereka kunjungi tidak bisa dilalui dengan mobil oleh karena itu mereka harus berjalan kaki untuk sampai kesana.
Setelah berjalan kurang lebih tiga ratus meter mereka sampai di sebuah kedai seafood kecil di dalam hanya ada tiga pengunjung lansia.
Setelah menjelaskan bahwa yang dijual disini semuanya seafood tidak ada kandungan non halal Namjoon memesan dua hidangan yang berbeda.
Mereka duduk dipojok ruangan, Namjoon membuka masker wajahnya tenang tanpa takut ada yang mengenalinya
"Bagaimana kabarmu?" Tanya Namjoon membuka obrolan dengan pertanyaan yang sudah ia tanyakan tadinya
"Baik, bagaimana denganmu?" Tanya Luna kembali
"Ya begitulah sedikit lelah"
Kembali hening
"Selamat untuk album barumu" ucap Luna memberanikan diri sambil menatap mata Namjoon
"Terimakasih"
"Maaf karena hanya ucapan selamat" ucap Luna merasa bersalah lantaran ketika di acara launching novelnya Namjoon membawakan ia bunga sementara sekarang ia tidak memberikan apapun pada Namjoon
"Kau bisa meneraktirku lain kali" ucap Namjoon mengambil kesempatan
"Baiklah"
"Jadi, sekarang kau sedang menulis apa?" Tanya Namjoon
"Aku sedang menulis untuk novel terbaruku"
"Semoga berjalan lancar"
"Terimakasih"
Halmonie pemilik kedai datang membawa pesanan keduanya
"Gamsahamida" ucap keduanya ramah
Halmonie tersenyum kemudian berlalu kembali ke dapur
Qiana memesan muneo jorim (gurita berbumbu) sementara Namjoon kkotgetang (sip kepiting)
Luna mulai mencicipi sesudah mengucap basmalah
"Otte?" Tanya Namjoon
Qiana tersenyum "enak, sangat enak"
"Syukurlah kalau kau suka"
TBC...
Bagaimana kabarnya untuk teman2 be my part? Maaf ya baru bisa update 🙏🏻
Semoga bisa mengobati kangen kalian dengan Luna dan Namjoon.N.A 💜
KAMU SEDANG MEMBACA
Be My Part [Kim Namjoon]
Fanfiction📌Cerita ditulis Desember 2022 dan masih dalam penulisan. Pertemuan tak sengaja antara Namjoon sang idol terkenal dengan Luna yang mengantarkan pada kisah yang bisa dibilang rumit.