Today is Saturday. Seharusnya Hanni lagi berleha-leha sambil nonton film dikamarnya. Kebalikannya, dia malah harus bantuin Juan ke sekolah buat eskulnya.
Hari Sabtu emang jadwalnya kegiatan journal club. Dan Juan adalah anggota osis yang bertanggung jawab untuk mengurus eskul ini.
Mereka udah berdiskusi dari beberapa hari yang lalu untuk radio hari ini, mulai dari topiknya, bintang tamunya, pengiringnya, dll.
Jihan, sebagai partner Juan di eskul ini udah menghubungi bintang tamu yang akan ikut mengisi radio dan ternyata orang itu gak bisa hadir secara mendadak, padahal kemarin udah sempet dihubungi.
Btw, bintang tamunya emang murid Bhaskara itu sendiri, dan setiap minggunya berbeda-beda.
Jihan sama Juan kayak udah panik dan resah dan bingung mau ngajak siapa lagi yang kemungkinan bisa membantu menggantikan orang tersebut. Setelah berpikir agak lama, terbesitlah seseorang dikepala Juan.
Ya, orang itu adalah yang lagi duduk dijok motor Juan sekarang.
Hanni selalu mau kalau diajak Juan berpartisipasi dalam eskul itu, ya tapi gak weekend juga. Dengan berpenampilan seadanya, Hanni sudah duduk dibelakang Juan menuju ke sekolah.
"Ngantuk banget.." gumam Hanni.
Juan yang dengar itu melirik kearah spion untuk melihat gadis itu, "mau pulang lagi? Takutnya lu ketiduran pas radio kan lucu."
"Dimana mana ya gak lucu! Gapapa lah, lo kagok banget ngomongnya udah deket sekolah, hih."
Juan senyum lebar dibalik helm full face-nya.
Sampailah digerbang sekolah. Dilihat cuma ada pak satpam dan pengurus sekolah yang ada disekitar sekolah.
"Duluan aja, Han." ucap Juan yang masih diatas motornya. Hanni yang sudah turun menggelengkan kepalanya sambil merem sikit karena masih setengah sadar.
Setelah selesai sama urusan motornya, Juan menaruh helmnya dan helm Hanni dimotornya.
"Yuk." ajak Juan. Hanni mengangguk-ngangguk lalu jalan mendahului Juan dengan tangan yang menutupi setengah wajahnya agar tak terkena teriknya sinar matahari pagi itu.
Dibawalah Hanni ke ruang podcast yang mencakup segala kegiatan di eskul itu dan ditempat itu sudah ada Jihan dan beberapa orang lainnya yang Hanni gak familiar.
"Ini Hanni, dia yang bakal gantiin tamu kemaren itu." ucap Juan.
Hanni tersenyum sambil melambaikan tangannya. Kali ini ia sudah sepenuhnya sadar karena wangi ruangan ini yang gak Hanni sangka bisa membangunkannya.
Jihan yang sedang memegang kertas itu tersenyum girang. "Hi Hanni! Aku Jihan!"
"Hi, Hanni!" balas Hanni.
"Yaudah bisa langsung dimulai aja, biar cepet selesai." ucap Jihan dengan senyuman diwajahnya.
"Oh iya, Hanni, ini kertas kamu pegang buat opening sisanya kamu bisa jawab sesuai hati kamu kalau ada pertanyaan. Pokoknya Juan yang mimpin, jadi kamu bantu bantu aja kok." jelas Jihan lalu mengoper kertas ke Hanni.
Hanni menerima kertas itu lalu mengangguk, "okay!"
"Han," panggil Juan, Hanni menoleh. "Ini nanti lu baca yang ini aja, sisanya gua. Lu bantu-bantu aja kalo gua ada kata yang kurang dan lu bisa improve sebebas lu ya. Tenang aja kalo lu salah gak akan digigit." jelas Juan sambil menenangkan Hanni yang terlihat sedikit gugup.
"Iyaaa, udah dibilangin sama Jihan." jawab Hanni.
"Semangat." ucap Juan lalu melayangkan first bump. Hanni senyum manis dan membalasnya.
KAMU SEDANG MEMBACA
unpredictable hariz
Fanficjust shut up and wait for Hariz ©️ ssanturnus, October 2022