Pengaruh Obat

768 68 4
                                    

Dia terus menggeleng bahkan sudah menangis, dan tetap tidak membuka mulutnya. Daren yang kesal pun langsung, menutup hidung Alvero untuk memancing Alvero membuka mulutnya dan berhasil. Mereka tidak membuang kesempatan ini untuk mencekoki Alvero dengan obat itu, sampai Alvero kini sudah menghabiskan nya.

Melihat Alvero yang sudah merasakan efek dari obat itu, Daren pun keluar dan duduk di samping Diego untuk menyetir. Mahendra yang melihatnya pun langsung membawa Alvero ke delapannya dan memeluknya, Dia sengaja tidak membuat Alvero pingsan supaya Alvero bisa merasakan hangatnya saat mereka berpelukan. Alvero tidak bisa melawan semua perbuatan Mahendra saat ini, karena dirinya sudah sangat sangat lemah. Bahkan untuk berbicara saja sangat lemah rasanya. "Mengapa kalian melakukan ini padaku, jika memang kalian keluargaku lalu mengapa kalian harus melakukan hal ini" ucapnya yag terdengar sangat lirih, namun masih bisa didengar oleh mereka bertiga.

Mahendra yang mendengar langsung menyunggingkan senyumnya "Prince maafkan kami karna harus kasar padamu, kami tau kamu tidak akan semudah itu menerima kami. Jadi kami terpaksa harus melakukan hal ini, yang terpenting sekarang kamu sudah berada di samping keluargamu"

Alvero yang mendengarnya pun semakin menangis, keluarga Alexander ini sangatlah kejam. Mereka bisa saja melakukan hal yang lebih dari ini jika dirinya semakin memberontak. "Prince lihatlah hasil tes DNA ini menyatakan bahwa kamu memang benar pangeran kami, jadi kau tidak bisa mengelak lagi" ucap Daren sambil tersenyum smirk.

____________________""""_______________________

Akhirnya mobil yang mereka kendarai pun sampai di Mansion Alexander, Diego langsung mengeluarkan suntikan bius dosis tinggi. Alvero harus dibuat pingsan dulu, mereka akan melakukan tes pada tubuh Alvero. Dia menyuntikkan cairan itu pada lengan Alvero, Alvero pun meringis dibuatnya. Ingin memprotes namun kegelapan sudah merenggut pandangannya.

Melihat Alvero sudah pingsan Daddy pun memanggil Bodyguard untuk mebawa Alvero kedalam namun belum sempat memanggil Bodyguard, Daren lebih dulu membopong badan Alvero ala bridal style "Biar Daren saja yang membawa Prince, Dad" Ucap Daren. Daren sangatlah menyayangi adiknya, dulu saat Alvero diculik dialah orang yang selalu menunggu kabar kembalinya adiknya. Dan sekarang dia sudah lega karna adiknya sudah kembali.

Mereka membawa Alvero ke ruangan yang disiapkan khusus untuk melakukan tes pada tubuh Alvero. Daren menidurkan adiknya di ranjang yang sudah disiapkan, tidak lupa dia juga mengganti pakaian yang dipakai Alvero.

Diego sudah sangat tidak sabar, langsung saja dia memasangkan infus pada salah satu tangan Alvero. Dia juga memasangkan beberapa selang pada tubuh Alvero.

Sekarang tubuh Alvero sudah penuh dengan alat alat Diego.

Mahendra memandang putra bungsunya, dengan tatapan sedih

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Mahendra memandang putra bungsunya, dengan tatapan sedih. Dulu dia sangat menyayangi Alvero. Teringat kejadian dimana Alvero diculik membuat tatapannya berubah menjadi datar. "Pria tua itu tidak becus merawatmu nak, gara gara dia kamu jadi salah pergaulan seperti ini. Tapi tenang, Daddy akan mendidik kamu dengan cara Daddy sendiri dan mungkin akan sedikit kasar nak" ucapnya tersenyum smirk

 Tapi tenang, Daddy akan mendidik kamu dengan cara Daddy sendiri dan mungkin akan sedikit kasar nak" ucapnya tersenyum smirk

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
PRINCE ALVEROTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang