Tidak Bisa Menerima

686 53 1
                                    

Alvero yang mendengarnya pun merasa deva ju, entah mengapa Dia merasa bahwa Mahendra sedang membicarakan tentang dirinya dan kakeknya. "Siapa nama putramu?". Mahendra semakin dibuat senang dengan pertanyaan Alvero.

"Pangeran kecilku bernama, Prince Alvero Davaniel Alexander. Dia adalah kau, yang dulunya diculik oleh Narendra Dirgantara." Ucapnya sambil tersenyum smirk.

"Nggak, tidak mungkin kakekku berbuat seperti itu. Dan aku bukan anakmu. Ayahku sudah mati, lebih baik kau pergi sebelum aku lebih emosi! Pergii!"

Mahendra sudah menduga akan reaksi putranya, jadi Dia menurut saja. Toh dia juga sudah melakukan tes DNA dan dia tidak akan melepaskan putranya lagi. Sudah cukup Dia menahan emosinya karna putranya ini sangatlah kasar, dia berjanji akan membuat Alvero patuh padanya dengan cara apapun.

Dalam kesendiriannya Alvero menangis, Dia tidak menduga bahwa kakeknya sejahat itu. Tapi yang lebih membuat dia terluka adalah karena ternyata dia anak dari seorang mafia yang kejam,sadis,dan egoiss seperti Mahendra.

_____________________""""______________________

Alvero terbangun dari tidurnya dan bersiap siap untuk pulang kerumahnya, sudah cukup dia berbaring di ranjang pesakitan ini. Dia mengurus semuanya sendiri.

Setelah sampai dirumah dia langsung pergi ke kamarnya, hari ini hari sabtu jadi sekolahnya libur. Dia berniat akan pergi ke makam kakeknya dan menemui teman temannya.

Di mansion Alexander

Mahendra dan kedua anaknya sudah bersiap siap untuk menjemput pangeran kecilnya, mereka sudah tidak sabar.
"Dad, dilihat dari gps Prince pergi ke makam Narendra. Mengapa kita tidak langsung ke sana saja sebelum Prince pergi lebih jauh lagi?" Ucap Daren,anak pertama Mahendra. "Betul Dad, Prince mungkin sudah berencana kabur sebelum kita menjemputnya. Jadi lebih baik kita kesana saja, aku sudah tidak sabar untuk bermain dengan alat tempurku" ucap Diego anak kedua Mahendra.
"Kalian benar boy, Daddy juga sudah tidak sanggup lagi menahan diri untuk menghukum pangeran nakal kita. Baiklah ayo kita berangkat sekarang. Dan Diego, siapkan beberapa chloroform dan juga obat obat lainnya!" Ucapnya dengan smirk liciknya.

Yah, jadi hasil dari tes DNA Alvero dan Mahendra sudah keluar. Dan disitu dijelaskan bahwa Alvero memang anak kandung Mahendra, dan Mereka akan menjemput Alvero hari ini secara sukarela maupun paksa.

PRINCE ALVEROTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang