IANAA || 04

145 17 0
                                    

"Kayra tunggu," Ujar seseorang saat dia sudah berada di dekat pintu.

"Ada apa? Gue lagi buru-buru nih."

"B-buku?"

Kayra bingung dengan apa yang dikatakan orang itu, dia pun menoleh kearah yang ditunjuk.

"Ah iya gue lupa. Buku-buku ini gue mau pinjam, cepetan ya," Ujar Kayra yang tidak mau jodohnya itu menghilang.

Sedangkan orang yang menghentikannya tadi bergegas menulis buku yang dipinjam Kayra dikartu perpustakaan Kayra, setelah itu dia memberikan buku yang dipinjam itu kepada Kayra. Kayra langsung mengambilnya dan bergegas mencari orang tadi.

"Huh, kemana sih dia?"

"HARU-YA, I'M HERE!!"

"MY FUTURE, WHERE ARE YOU?"

"APAKAH KAMU MENDENGARKAN SUARA KU?"

"AKU DISINI SEDANG MENCARIMU,"

Kayra saat ini benar-benar menjadi pusat perhatian semua orang ketika dia berteriak. Tidak banyak, tetapi sangat-sangat banyak. Bahkan anak basket yang sedang bermain dilapangan terdiam saat mendengarkan suaranya. Sangat keras dan bahkan disudut pekarangan sekolahnya terdengar walaupun tidak jelas.

"KAYRA, NGAPAIN KAMU TERIAK-TERIAK? HAH?"

Kayra yang tadi berteriak dan terus mencari keberadaan haru-nya langsung berhenti saat mendengar seseorang berteriak dengan menyebut namanya.

"Waduh, mati gue. Pasti bakalan disidang ini," Gumamnya dengan suara yang sangat pelan.

Dia langsung memilih mencari tempat yang aman dari pada mendapatkan siraman rohani nantinya.

"KAYRA DIMANA KAMU?"

"KELUAR SEKARANG JUGA!!"

"Apa ada yang melihat kayra?"

"E-enggak bu,"

"JAWAB YANG JUJUR, EMANGNYA KAMU MAU IBU HUKUM."

"DIA SEMBUNYI DI RUANG SENI," Teriak seorang gadis yang langsung merutuki dirinya sendiri saat tidak sengaja mengatakan keberadaan Kayra karena teriakan bu melvi.

Kayra mengutuk orang yang mengatakan keberadaan tempatnya bersembunyi.

"Ikut ibu sekarang,"

"Iya bu a–ARGHH, JANGAN DITARIK BU."

"Kamu berani meneriaki saya? HAH?"

"Ma–maaf bu gak sengaja, tapi lepasin dulu lah bu. Sakit telinga saya ini."

"Gak akan, mending langkahkan kakimu dengan cepat supaya kita sampai diruangan saya."

"Tapi gak usah ditarik bu, sakit tau bu."

"Kamu ini ya, benar-benar!!"

"Saya memang selalu benar bu, gak pernah salah."

"Diam kamu kayra,"

Kayra langsung terdiam saat mendengar ucapan bu melvi yang mengucap dengan menekan kata-katanya.

Kayra kini pasrah saat bu melvi menariknya menuju ruangannya dan itu tidak lepas dari pandangan siswa/i yang dia lewati.

"Biasalah ya orang cantik, selalu jadi pusat perhatian," Batinnya yang saat ini memiliki tingkat kepercayaan diri yang sangat tinggi. Tidak lupa dia juga melambaikan tangannya dan menghiraukan rasa sakit ditelinganya.

"Kamu ini makin lama makin ngelunjak ya!!" Ujar bu melvi saat sampai di ruangannya.

"Lepasin dulu lah bu, sakit tau."

I'm actually not an antagonist Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang