Lapangan outdoor saat ini dipenuhi oleh murid SMA BINTARA. Walaupun bel istirahat akan berbunyi sekitar 20 menit lagi, tetapi tribun sudah dipenuhi oleh para murid. Tak lupa juga dengan kayra dan kedua sahabatnya.
"Rey, Va, balik aja yuk," Ajak Kayra untuk yang kesekian kalinya.
"Apa sih Kay, baru beberapa menit udah mau balik aja," Ujar rayna.
"Iya Kay, mending lo semangatin Zehan aja," Ujak meva.
Kayra hanya bisa menghela nafas. Sungguh, matahari saat ini sedang terik-teriknya dan mereka masih bisa teriak-teriak menyemangati para pemain basket.
Mungkin jika dulu kayra akan menjadi salah satunya, tapi tidak dengan sekarang, bahkan menatap lapangan pun dia enggan karena panasnya terik matahari.
"Dah lah, gue balik aja," Ujar kayra seraya melangkahkan kakinya.
"Eh lho, Kay, Kayra."
"Kalian lanjut aja nontonnya," Balas Kayra tanpa menghentikan langkah kakinya menghiraukan panggilan rayna.
Kayra pergi meninggalkan area lapangan sendirian, sedang kan rayna dan meva masih stay di sana. Bukannya mereka tidak setia kawan, tetapi melihat pemain basket latihan pada jam sekolah itu sangat lah jarang, karena mereka biasanya latihan setelah pulang sekolah.
Kayra melangkahkan kakinya menuju perpustakaan, siapa tau dia bisa bertemu dengan sang pujaan hati, pikirnya.
Setelah mendapatkan buku yang menurutnya bagus, dia pun memilih tempat duduk. Sesekali matanya memandang sekitar, berharap bisa bertemu kembali dengan sosok haru-nya. Namun tidak ada, saat ini hanya ada beberapa orang yang berada di perpustakaan, tidak seperti biasanya. Mungkin karena anak basket sedang latihan.
Perpustakaan sangat lah identik dengan kesunyian, itu lah yang dirasakan Kayra. Namun hal tersebut tidak bertahan lama, tiba-tiba ada seseorang yang duduk didepannya. Awalnya Kayra tidak mempermasalahkannya, karena perpustakaan merupakan tempat umum, dan tentu setiap orang bebas duduk dimana saja. Namun, orang tersebut sangat lah berisik, orang itu seperti hanya membalikkan halaman buku saja, tanpa membaca.
"Lo," Ujar Kayra saat menoleh kedepan. "Ngapain lo disini?"
"Baca buku, apa lagi?" Jawab orang itu santai.
"Oh ya, emang ada ya orang baca buku kayak gitu," Ujar Kayra.
"Ada, gue orangnya," Balas orang itu.
"Ya ya ya, tapi bisa tolong jangan mengganggu orang lain?"
"Emang gue ada ganggu lo, gak kan?"
"Gak ada kata lo. Yang ngerasain nya itu gue, bukan lo. Gue sangat sangat sangat terganggu dengan suara yang lo buat. Kalo lo gak bisa baca buku dengan tenang mending cari tempat duduk yang lain aja."
"Ini kan tempat umum, jadi terserah gue dong mau duduk dimana."
Dengan kesabaran yang setipis tisu, Kayra pun bangkit dari duduknya. Berjalan ke tempat duduk yang lain, jauh dari orang itu.
"Pengen gue bejek-bejek rasanya tuh orang. Ganggu me time gue aja. Sok paling iya pula tuh," Gerutu Kayra.
"Namanya aja bagus, tapi kelakuannya minus. Padahal kan anak basket pada latihan di lapangan, ngapain tuh orang malah kesini. Biasanya kan anak cowok paling suka tuh sama pertandingan."
Kayra pun menyudahi acara mengomelnya, dia mulai fokus kembali pada buku yang dia pegang.
Sedangkan cowok yang tadi memilih untuk mengawasinya saja tanpa berniat kembali duduk di meja yang sama.

KAMU SEDANG MEMBACA
I'm actually not an antagonist
Teen FictionCesa gempita, atau biasa di sapa cesa, merupakan seorang gadis yang berencana berkumpul bersama sahabatnya saat pengumuman hasil SNBP, tetapi dia malah lebih dulu tertabrak sebuah mobil pada saat menyebrangi jalan. Bukannya menemui malaikat maut, c...