IANAA || 03

164 18 0
                                    

"Lo serius? Lo juga naik ojol pas tadi pergi ke sekolah? Kenapa gak sama zehan?Biasanya kan lo gak suka pergi sama orang lain yang gak dekat sama lo, kok bisa naik ojol sih?" Tanya bimo bertubi-tubi.

"Tadi pengen cepat aja perginya, sekalian coba hal-hal baru."

Mereka sungguh kaget mendengarnya. Seorang Kayra naik ojol dengan alasan ingin coba hal-hal baru. Padahal selain dengan orang tuanya, supir, Zehan, dan sahabatnya, dia tidak akan pernah menaikinya, bahkan teman sekelasnya sendiri.

"Trus soal lo yang lupa letak kelas itu gimana?" Tanya arzan

"Lupa,"

"Tapi tadi lo bilang gak," Ujar meva

"Lupa ingatan sementara,"

"Sama aja itu mah," Ujar rayna

"Beda,"

"Dan lo, kenapa lo bilang sama mommy dan daddy kalo gue lupa. Gue kan tadi lagi seru-serunya belajar dikelas," Lanjut Kayra yang terlihat kesal seraya menatap Zehan, tetapi malah terlihat imut dimata mereka.

"Padahal kan gue pengen ketemu dia,"_ Batinnya yang masih dengan wajah kesalnya.

Kayra mengambil cemilan yang ada dimeja didepannya, dia masih saja kepikiran bagaimana nanti pertemuannya dengan orang itu.

Yang lainnya juga ikut memakan cemilan yang ada didepan mereka, dan terlihat beberapa bingkisan. Mungkin dari mereka, pikir kayra.

Sebenarnya masih banyak yang mau mereka bicarakan, tetapi mereka takut Kayra marah apa lagi dia sedang kesal sekarang karena sering menghela nafas.

Sedangkan Zehan dari tadi masih fokus menatap Kayra. Kayra yang ada didekatnya sekarang ini sangat berbeda dengan Kayra yang dulu, yang selalu saja menempel kepadanya. Sedangkan sekarang seperti tidak saling kenal.

"Kay, ponsel lo kok gak pernah aktif sih? Udah ratusan kali kek nya gue hubungi lo, tapi gak pernah aktif," Ujar meva

"Iya," Ujar yang lainnya serentak

Kayra baru ingat sekarang kalo semenjak dia masuk ke dalam web novel, dia memang tidak pernah kepikiran dengan ponsel. Padahal didunianya yang dulu, dia tidak pernah seharipun lepas dari ponselnya.

"Tunggu bentar ya," Ujarnya lalu pergi menuju kamarnya.

Sesampainya disana, Kayra langsung mencarinya di kasur, meja belajar, nakas serta lemari, tetapi tidak ketemu juga. Akhirnya Kayra memutuskan membunyikan lonceng yang ada di atas nakasnya.

Tak lama beberapa maid datang dan Kayra langsung menyuruh mereka mencari ponselnya. Dia tidak masalah jika kamarnya berantakan atau ada yang rusak, nanti ditinggal dirapikan lagi atau dibeli apa bila ada yang rusak. Holkay mah bebas.

Tak lama mereka menemukannya di kolong kasur tepi dinding dan membuatnya heran, kenapa bisa sampai berada disana.

Setelah mengucapkan terimakasih, maid pun pergi meninggalkan Kayra yang sedang mengecek ponselnya. Baterai ponselnya sekarang 48%. Dia membuka riwayat panggilan dan melihat begitu banyak panggilan yang tak terjawab lebih dari seminggu yang lalu. "mungkin sehari sebelum insiden kecelakaan ditangga," Batinnya

Kayra masih saja melihat riwayat panggilan di ponselnya dan melihat ada satu nomor yang tidak dikenal yang sepertinya sangat sering dia hubungi, bahkan dalam sehari ada 10 panggilan. "Nomor ini gak mungkin nomor orang tua atau sahabat kayra, soalnya nomor mereka sudah tersimpan," Batinnya

Kayra memilih untuk turun menemui temannya, siapa tahu mereka mengenali nomor tersebut.

"Kalian kenal nomor ini gak?" Tanya Kayra seraya menunjukkan ponselnya kepada mereka.

I'm actually not an antagonist Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang