“Tinggal pilih apartemen seperti apa yang kau inginkan,” ujar seorang lelaki berambut coklat dengan semangat menunjukkan brosur-brosur gedung apartemen kepada temannya.
Naruto membuka satu persatu lembar brosur tersebut, semua apartemennya sangat bagus dan mewah. Ia juga tak kalah semangat untuk membaca beberapa rincian mengenai fasilitas apartemen yang tersedia. Tidak lupa juga mencari lokasi apartemen yang dekat dengan sekolah tempat ia bekerja. Hingga tatapannya tertuju pada salah satu apartemen yang terlihat sederhana. Namun, tetap elegan. “Aku mau yang ini,” ujarnya memilih dengan menunjuk apartemen tersebut.
“Wah ... pilihan yang bagus, Naru. Oke, akan kuhubungi pamanku yang mengurus masalah sepele seperti ini.”
“Tapi apa kau yakin kalau dengan uang tabunganku yang tidak seberapa bisa membeli apartemen sebagus itu?” tanya Naruto ragu. Meskipun ia bukan orang ahli dalam dunia real estate tapi rasanya tetap ganjal dapat membeli apartemen berfasilitas bagus dengan harga murah.
“Percaya padaku! Kiba tidak pernah mengecewakanmu. Pamanku bertugas di kantor perusahaan real estate terbesar di kota ini. Jika tahu kau adalah temanku, dia akan membantu bahkan memberikan diskon lebih besar lagi.”
Mendengar hal itu tentu saja Naruto semakin bersemangat dan senang. Tidak salah ia meminta tolong pada Kiba; teman semasa kuliah untuk mencarikan apartemen yang sesuai dengan budget hasil tabungannya selama lima tahun hidup dalam kesederhanaan. Kini ia dapat mewujudkan mimpinya untuk dapat tinggal di tempat yang lebih layak.
Setelah membicarakan banyak hal dengan Kiba, Naruto pun pamit untuk pulang. Ia masih harus membuat soal mata pelajaran seni untuk ujian tengah semester bulan depan. Sambil melihat langit malam penuh bintang, ia berjalan dengan kedua tangan dimasukkan ke dalam saku jaket. Malam ini indah, tapi juga dingin. Itulah hidup yang dalam kesendirian. Naruto hanya mampu berujar ‘semangat’ pada dirinya sendiri.
Naruto Uzumaki seorang yatim piatu yang kini bekerja sebagai guru honorer di sebuah SMA Negeri, bukan sekolah bergengsi sehingga gajinya pun tidak seberapa. Sehingga selama ini ia selalu berusaha berhemat untuk mencukupi kebutuhan sehari-hari disertai menabung untuk membeli tempat tinggal. Sudah lama Naruto menyewa sebuah flat murah yang tidak layak huni, berada di dalam sebuah gang kecil belum lagi tidak tersedia sebuah toilet sehingga ia harus menggunakan toilet umum untuk mandi dan juga buang air.
Kini salah satu impiannya akan terwujud. Ia tidak perlu lagi berjalan jauh dari tempat tinggal menuju tempat sekolah dan tidak perlu lagi menggunakan toilet umum.
Karena hari ini ia teramat bersemangat sehingga Naruto mampu membuat banyak soal, tinggal besok menyerahkannya pada kepala sekolah. Dari mulai soal yang mudah sampai yang tersulit ia buat dengan rapi. Tidak ada kesalahan setelah dibaca ulang.
.
『••🕊••』
.
KAMU SEDANG MEMBACA
Roommate | SasuNaru
FanfictionDalam jangka waktu lima tahun; Naruto telah mengumpulkan uang untuk membeli apartemen yang lebih baik dari tempat tinggalnya saat ini. Semakin beruntung, teman masa kuliah membantu mengurus pembelian apartemen. Namun, saat hari pertama ia pindah...