Dalam jangka waktu lima tahun; Naruto telah mengumpulkan uang untuk membeli apartemen yang lebih baik dari tempat tinggalnya saat ini. Semakin beruntung, teman masa kuliah membantu mengurus pembelian apartemen. Namun, saat hari pertama ia pindah...
Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
Bukan hanya sekali atau dua kali Sasuke membuat Naruto kesal setengah mati. Bahkan ketika malam tiba, lelaki itu menyergap tubuhnya dan menggulungnya dengan selimut. “Apa yang kau lakukan?!” protes Naruto tidak terima.
Sudut mulut Sasuke terangkat sinis. “Malam kemarin kau melakukan ini padaku, sekarang kau harus merasakan apa yang kurasakan.”
”Tapi aku tidur dengan baik, tidak seperti kau!”
“Benarkah?”
Di tengah perdebatan, Naruto juga tidak henti-henti bergerak berusaha melawan Sasuke yang masih memegang tubuhnya yang sudah tergulung selimut. Aksi saling mendorong dan menahan membuat tubuh Naruto seketika limbung sampai menarik tubuh Sasuke sehingga mereka berdua jatuh di atas kasus dengan posisi Sasuke yang berada di atas Naruto.
Sepasang mata saling memandang dalam hitungan detik, tetapi kemudian mereka tersadar dan saling memalingkan wajah. Sasuke sendiri sudah berdiri tegap, sedikit salah tingkah ketika mulai menyesuaikan tubuhnya. “Ekhem, pokoknya malam ini kau harus tidur seperti itu demi keadilan bersama. Kau harus tahu betapa tersiksanya aku malam kemarin.”
“Itu karena tidurmu yang tidak bisa diam, jadi dengan terpaksa aku melakukannya. Jika tidurmu bisa lebih baik, aku tidak akan melakukannya,” balas Naruto dengan nada sedikit tinggi sambil berusaha menggerakkan badan seperti ulat bulu.
“Kalau kau kemarin tidak melakukan itu padaku, hari ini pun aku tidak akan melakukannya padamu. Jadi, terima saja. Selamat malam.”
Sasuke pergi ke untuk kembali ke kamar utama miliknya sementara kini Naruto tidur di ruangan baru, kamar yang disiapkan untuknya meskipun berasal dari ruangan bekas gudang tetapi setidaknya kini ruangan itu telah bersih dan terdapat kasur dan juga lemari.
Dengan kepergian Sasuke, ruangan menjadi sepi. Naruto menghela napas kesal. Malam ini ia harus pasrah dengan tubuh yang sama sekali tidak bisa digerakkan, kemungkinan besar esok pagi tubuhnya akan terasa kaku. Yah ... mau bagaimana lagi, semua ini juga karena dirinya sendiri. Naruto tidak pernah menyangka Sasuke yang terkenal sebagai model berkarimastik dan baik hati justru adalah orang paling menyebalkan dengan tingkah yang absurd. Tidak ada sedikit pun elegan yang menempel, sangat berbanding terbalik dengan Sasuke di layar kaca dan media cetak lainnya.
Kini sekarang ia mengerti bahwa seorang yang bergelut dalam dunia hiburan memiliki dua kehidupan.
Meski waktu terus belalu namun Naruto lagi-lagi tidak bisa tidur. Kemarin, tidurnya terganggu karena Sasuke yang selalu bergerak dan kini ia kesulitan tidur karena posisi tidurnya amat tidak nyaman diikat dan digulung dengan selimut.
