★ Chapter 5: Siapa paling ceroboh?

109 14 0
                                    

Model adalah bintang visual

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Model adalah bintang visual. Mereka bagaikan kesempurnaan yang telah Tuhan ciptakan. Wajah yang memukau atau tubuh yang bagus menjadi daya tarik tersendiri. Namun, model profesional bukan hanya soal penampilan fisik tapi juga dalam penguasaan ekspresi yang mampu menyampaikan rasa sehingga foto yang didapatkan sangat indah.

Sasuke telah menjadi model cukup lama, ia telah tahu seluk beluk dunia yang saat ini ia pijak. Sebelum memulai pemotretan; para perias datang menghampiri untuk merias wajahnya. Mempertegas mata dan juga tonjolan lainnya menjadi penunjang agar penampilan Sasuke semakin sempurna.

“Apa kau kekurangan tidur?” tanya Hinata yang merupakan seorang perias. Ia bertanya sebab melihat kantung mata hitam yang sangat kentara, wajah Sasuke saat ini terlihat lelah. Sangat tidak biasa dari seorang Sasuke yang selalu mengutamakan penampilan.

Memijat pangkal hidung, Sasuke menoleh menatap Hinata. “Apa sangat terlihat?”

“Tentu saja. Apa semalam terjadi sesuatu padamu?”

“Tidak ada, hanya memang kurang tidur saja.”

Hinata memicingkan matanya. “Bohong. Kau pikir aku baru mengenalmu kemarin sore? Aku sudah mengenalmu sangat lama, bertahun-tahun aku tahu kehidupanmu seperti apa dan baru kali ini aku melihatmu frustasi. Aku cukup senang melihatnya.”

“Kenapa malah senang?!” protes Sasuke merasa Hinata sedang mengolok-ngoloknya.

“Senang karena bisa melihatmu hidup layaknya manusia. Sudah cukup lama aku melihatmu seperti tidak memiliki kehidupan yang benar-benar kehidupan, kadang aku berpikir kau tidak pernah banyak berpikir.”

“Ucapanmu berbelit-belit.”

Meski keduanya mengobrol cukup lama tapi Hinata tetap profesional memoles riasan yang cantik pada wajah Sasuke. Ia juga menambah sebuah bintik hitam kecil di ujung pipi atas untuk menambah kesan manis pada wajah Sasuke. Sementara itu pihak busana telah menghampiri, menyodorkan pakaian yang akan Sasuke gunakan untuk pemotretan.

Pemotretan kali ini bertemakan pesona seksi, ada sofa panjang sebagai tempat peraga. Sasuke yang telah keluar dari ruang ganti, diminta untuk berbaring di sofa dan melakukan banyak gaya yang seksi. Kemeja yang melekat pada tubuh pun hanya sebagai pelengkap saja karena nyatanya tubuh berototnya ditampilkan sangat panas.

“Iya bagus.”

“Ganti gaya lebih hot lagi.”

“Iya, sempurna.”

Setelah pemotretan solo selesai, seorang model wanita diminta untuk berpose duduk di atas Sasuke, bahkan mereka tidak segan untuk saling menyentuh dan berciuman. Pemotretan panas membuat beberapa staf di sana dibuat tercengang bahkan ada yang sudah lari pergi ke toilet entah karena sudah tidak kuat. Citra Sasuke sebagai lelaki seksi yang mempesona disandingkan dengan model wanita senior bernama Tsunade menjadi perpaduan yang panas.

Roommate | SasuNaruTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang