Chap 7. Siapa yang Berbohong?

1.1K 103 2
                                    

~~

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

~~

"Tidak ada perempuan di dunia ini yang suka dibentak. Jadi, berhentilah membentakku seperti itu. Aku tahu, di matamu, aku ini cewek gila yang menyebalkan. Tapi bisakah kamu menjaga nada bicaramu?"

~~

BRAK

Suara dobrakan pintu toilet membuat Ella dan Zara terlonjak. Saking kagetnya, Zara sampai hampir menjatuhkan ponselnya ke lantai. Untung saja, gerakan cewek itu jauh lebih sigap jika sudah berhubungan depan ponsel. Salah satu benda paling penting di dunia. Jika tidak, pasti akan terjadi keributan di toilet itu.

"Cok, ini HP mehong kalau jatuh bisa kena stroke gue." Zara mengelus dada.

Atensi kedua cewek itu serempak mengarah ke pintu masuk toilet. Terlihat jelas di ambang pintu, berdiri cowok ber-almamater OSIS yang masuk tanpa permisi.

Zara melotot. "Lo ngapain di toilet cewek, Bang?!"

Sentakan Zara barusan giliran membuat cowok itu terlonjak kaget. Cowok yang merupakan kakak sepupu Zara ini langsung dibuat mematung seketika, saat melihat keberadaan dua cewek yang tak asing lagi baginya.

Dia yang tujuan awalnya hanya sekadar mencari gerombolan adik kelas, langsung menghembuskan napas kasar sembari mengelus dada penuh rasa sabar.

"Mau cabul, ya, lo?! Atau mau col--"

"Heh! Enak aja itu mulut! Kagak, ya, monyet. Gue kesini cuma mau ngejar adik kelas yang ketahuan bolos!"

"Ya lo pikir-pikir lah. Yakali mereka sembunyi di toilet cewek!" balas Zara tak kalah keras sembari berkacak pinggang.

"Ya karena mereka cewek semua, asu! Lagian lo ngapain pake acara tutup pintu toilet segala, sih? Kan gue jadi mikir kalo mereka sembunyi disini!" Reza bersila dada.

"Sedang membicarakan rahasia negara."

"Wih, join dong!" serunya.

"Dih ogah. Sana lo pergi!" usir Zara. Ia mendorong badan Reza, supaya cowok itu keluar dari dalam toilet.

"Eh, we ngerti, gak? Arek-arek biasane nek bolos kuwi neng ndi?" (Eh, lo tahu, gak? Teman-teman biasanya kalau bolos itu dimana?) Reza bertanya. Masih berusaha mempertahankan posisinya, tak mau sedikit pun diusir oleh adiknya.

"Ya lo biasanya kalau bolos kemana?" tanya balik Zara.

"Ning sawah, golek belut." (Di sawah, cari belut.)

"Aneh."

"Hih, mendingan gue dibanding lo. Lo kalo bolos malah ke atap sekolah, kan. Koyok arep simulasi terjun bebas." (Kayak mau)

"Ke atap sekolah itu lebih enak dibanding ke sawah, bego!"

"Gue ke sawah bisa sekalian menikmati alam, lo ke atap menikmati apaan? Tai burung?" tanya Reza sambil cengengesan, berbeda dengan Zara yang sepertinya sudah mulai naik pitam.

RYNELLA : Seconds Full of PainTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang