Chap 24. Setengah Hari

765 86 3
                                    

~~

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

~~

Dear Dylan.

Terima kasih, karena dirimu mampu membuatku bahagia tanpa kembali mengingat luka.

Dalam setengah hari.

~~

Langit malam terpampang jelas di atas bumi. Menjadikan siapapun yang melihatnya, langsung menghidupkan berbagai macam alat penerangan.

Di balik jendela kaca kamar rawat. Dylan terduduk di sofa. Menatap gelapnya langit dan bulan sabit yang menggantung di awan.

Atensinya jatuh mengarah pada ponsel yang ada dalam genggamannya. Ponsel yang layarnya agak pecah, karena kecelakaan lusa kemarin. Sekaligus ponsel yang sudah di isi dayanya dengan bantuan power bank Gio.

Dia nyalakan benda pipih itu. Memastikan, sudah jam berapa sekarang. Pukul 20.00 tepat. Lama sekali.

Dylan berdecak. "Bego. Gak usah berharap dia dateng. Ngapain juga lo matung disini nungguin dia." Protesnya pada diri sendiri.

Cowok itu lalu bangkit dari duduknya, berjalan keluar dari ruang rawat. Berniat mencari udara segar seorang diri. Yah, daripada terus diam di dalam hanya untuk menunggu Rynella, akan lebih baik jika menikmati angin malam saja, kan?

Kaki panjangnya melangkah lebar menuju taman rumah sakit. Taman, yang sering dia kunjungi selama menginap disini. Taman itu sepi. Jarang ada orang yang mendatanginya, terutama di malam hari.

Dan tempat seperti itulah yang sangat disukai oleh Dylan.

Dirinya sekarang berusaha untuk tidak lagi peduli pada Ella. Biar saja gadis itu bingung mencarinya. Dylan tak mau mengurusnya. Camkan itu!

Saat sudah dekat dengan taman rumah sakit, tiba-tiba gendang telinga sensitif Dylan malah mendeteksi suara samar. Suara dua orang wanita. Yang terdengar sedang bertengkar.

Langkah kaki Dylan seketika terhenti. Dirinya menghela napas panjang. Merasa agak kesal karena mendengar suara pertengkaran bagaikan anjing dan kucing. Ia jadi teringat akan kedua orang tuanya, yang juga sering beradu mulut hingga menjadi bahan gunjingan tetangga.

"Gue kayaknya dateng di waktu yang gak tepat." gumamnya. Ketika sadar bahwa ada keributan terjadi di taman rumah sakit.

Rasanya ingin sekali ia kembali ke kamar rawatnya, tapi kakinya sudah malas untuk berjalan. Apalagi dia juga sudah ada dekat dari taman, hanya berjarak 10 meter saja, maka akan sangat disayangkan jika ia harus putar badan.

RYNELLA : Seconds Full of PainTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang