emily seorang lulusan Harvard peringkat pertama dalam jurusan hukum. Emily waktu itu sudah pun mencapai usia yang ke 25. Dia mendapat banyak lolongan pekerjaan atas rekemendasi dosen-dosen nya. Akhirnya dia pun bekerja selama 5tahun di salah satu perusahaan yang boleh di bilang berprestig. Tetapi setelah 5 tahun emily terbang balik ke negara asal nya indonesia.
Emily lahir di keluarga yang ber kecukupan, pulang nya emily ke negara indonesia tidak membuat nya pulang ke pangkuan keluarga kerna hakikat nya mereka bukan lah keluarga yang begitu harmonis boleh di bilang seluruh keluarga nya berposesi dalam bidang hukum dan tidak mempunyai masa. jadi emily memilih tinggal di apartment sendirian.
Emily orangnya sederhana tapi body goal banget, ngak punya pasangan walau banyak yang menyukainya, terbilang sopan si orangnya tetapi tegas. disukai ramai kerna sifat nya merendah diri. Contoh jiran nya satu ini seorang single mom dan mempunyai toko baju sendiri, kalau ada kesempatan pasti suka mampir ke rumahnya emily. kadang memberi kek, kadang baju-baju butik nya, dan terkadang suka bercerita dan meminta nasihat juga pernah. intinya jiran yang satu ini tersangat lah peramah. ada juga seorang pria yang selalu melambai dan menegur emily ketika berpampasan di lif, emily ngak mau di bilang sombong hanya membalas dengan senyuman. Emily selalu ada di rumah kerna ya dia lebih suka kerja dari rumah.
kerja nya banyak lagi-lagi waktu dia punyai kes, tetapi emily suka memasak, beryoga, suka memgemas, dan dengan itu suatu hari jiran nya yang ingin berpergian ke paris atas alasan kerja pun menitipkan anak nya ke emily. sudah kuliahan tapi jiran nya cuma meminta emily sekali-kali memantau anak nya itu. Emily yang berat hati pun terpaksa membantu kerna jiran nya itu sangat baik padanya.
malam itu emily terjaga apabila menerima mesej dari jiran nya. isi mesej itu kod kunci rumah dan pesanan mengingatkan perihal anaknya yang mempunyai sakit lambung jika telat makan. emily hanya mengiya kan dan sambung tiduran.
udah hari ketiga dan emily benar-benar gak punya masa kerana dia baru sahaja menerima kes yang melibatkan seorang tokoh politik. Sudah tiga hari juga dia keluar bekerja dan melupakan pesanan jiran yang menitipkan anak nya itu.
sampai lah dia yang baru pulang kerja ketika sedang menekan kod pintu rumah waktu itu seseorang menegur dia.
permisi...
eh ada apa? emily sedikit terkejut.
hai... ada makan gak perut aku mulas. tadi ketiduran aku udah skip makan siang ku dan sekarang udah skip dinner juga. apa kamu punya makanan? tanya orang itu.
emily agak terbengong kenapa pria ini minta makan ke dia.
kamu siapa? tanya emily
uhm aku edward anaknya shila itu rumah aku tunjuk edward.
emily yang mendengar nama shila segera teringat akan pesan jiran nya itu.
oh my god... maaf ya aku lupa pesan mama kamu aduh.. gini aja kamu pulang dulu aku buat kan kamu makan kamu bisa tahan kan? emily sangat berasa bersalah kerna dia terlupa akan permintaan jiran nya itu.
perut aku udah sakit apa aku bisa minum air hangat dulu sementara tunggu in kamu masak di rumah kamu aja ya biar bisa cepat. mulas banget perut aku.
oh iya bisa-bisa emily pun membawa edward masuk dan menuntun edward ke kitchen bar yang memang sudah tersedia kerusi dan meja buat makan.mujur emily punya susu oat buat alas perut nya edward dan sepotong kek pemberian mama nya edward.
sementara itu emily yang sangat lelah menjadi semangat lagi kerna rasa khuatir terhadap edward. dia ngak punya masalah lambung tapi pernah merasa sakit itu sekali dulu waktu dia yang sangat lelah ketiduran sehingga keesokan harinya perut nya sakit akibat tidak di isi.
emily bergegas menyimpan tas,dan menukar pakaian kantor ke pakaian rumah yang sedikit longgar. buru-buru ke dapur memasak nasi goreng mujur nasi pagi tadi masih tersisa.