Hola👋
Maaf ya baru bisa update sekarang🙏
Sebagai gantinya chapter ini aku tulis hampir 3000 kata👍Selamat membaca😍
¤¤¤
Lioner diam-diam mengikuti Biru setelah pulang sekolah. Tujuannya untuk mengetahui rumah sakit tempat Azura dirawat. Dan tidak sia-sia, Lioner berhasil mengetahui nama rumah sakit dan nomor kamar Azura. Sebab itulah, besoknya Lioner dengan semangat membuat rencana untuk menjenguk Azura. Didukung oleh Kean dan Jendar, Dio tidak mengatakan apapun tetapi dia tidak menolak untuk ikut."Tapi, apa Azura bakal sambut kehadiran kita?" Jendar masih agak ragu. Azura yang sekarang bukan lagi Azura yang dikenalnya dahulu. Dalam beberapa meter dia melihat Lioner saja sudah memutar bola matanya malas, apalagi jika berdekatan.
"Masa orang mau jenguk malah diusir? Gak mungkin lah!" Kean percaya diri, jika sudah terlanjur datang, Azura pasti tidak akan begitu jahat menyuruh mereka kembali.
Dio tersenyum miring, "Kalo ternyata pas sampai di sana kita malah diusir, lo harus nyebur ke kolam buaya, ya?"
Kean melotot, "Gila, lo?"
Lioner berdecak kesal. Dia memberikan tatapan tajam kepada Kean. "Diem."
Sampai di depan pintu ruangan, terdengar samar-samar suara tertawa beberapa orang. Dengan percaya diri, Lioner mengetuk pintu lalu membukanya. Seketika ruangan itu menjadi senyap. Orion lah yang pertama kali bereaksi, "Ngapain lo di sini, bangsat?!"
"Azura! Yuhuu.. Gue bawain lo keranjang buah!" Jendar berteriak dari belakang tubuh Lioner. Kaysen menatapnya tanpa ekspresi. Tetapi justru Kean lah yang mengira tatapan Kaysen untuknya, dia pun balas memberi pelototan.
"Pergi! Gue gak mau nerima kalian di sini." Ucapan Azura langsung menusuk jantung Lioner.
"Denger! Denger gak lo semua? Bisa bahasa manusia, kan? Soalnya gue gak bisa bahasa setan." Orion mengusir Lioner dan teman-temannya.
"Azura, gue cuma mau jenguk lo." Lioner maju satu langkah namun dihalangi oleh Orion. "Minggir!" Lioner membentak Orion.
"Lo gak paham? Azura pengen lo pergi." Ekspresi menantang milik Orion membuat Lioner emosi. Ruangan ini terasa lebih mencekam. Vigo, Teresa dan Meisa yang tidak mengetahui apa yang terjadi hanya bisa diam, asik menonton. Sedangkan Biru, dia mencoba sekuat tenaga untuk menahan dirinya agar tidak memukul Lioner di depan Azura.
"Lo siapa? Berani larang gue?" Lioner menarik kerah seragam milik Orion. "Gue cuma mau liat Azura."
"Buat apa? Kenapa baru sekarang lo cari dia? Dulu kemana aja? Sibuk selingkuh?" Orion ikut menarik kerah Lioner dan mencengkramnya lebih erat. "Gak tau diri! Setelah apa yang lo lakuin ke Azura, sekarang lo bersikap seenaknya."
"Apa yang gue lakuin ke Azura, gak ada urusannya sama lo!"
Bugh
Meisa dan Teresa kompak menutup mulut mereka dengan telapak tangan begitu melihat Orion memberi pukulan ke pipi Lioner hingga laki-laki itu kehilangan keseimbangannya karena pukulan yang terlalu keras. Kaysen menahan Orion, tidak ingin keributan berlanjut di depan Azura. Dio pun menarik tubuh Lioner menjauh dari Orion. Namun, kedua laki-laki itu malah semakin bersemangat untuk berkelahi.
KAMU SEDANG MEMBACA
Anagapesis
Teen Fiction"Di dunia ini gak dijual obat untuk sembuhin penyesalan. Jadi rasa itu akan terus ngebayangin lo sampai mati."