9

912 110 2
                                    

Note: bagian chenji di chap sebelumnya jika ada akan hilang dan akan muncul sebagai anak dari jaemren dan nohyuck😁

Jaemin masih betah memeluk tubuh istrinya yang masih sedih karena berpisah dari keluarganya.

"Injunie?" Renjun lantas melonggarkan pelukannya pada sang suami.

"Sudah ya, jangan menangis lagi. Sekarang ayo kita kembali. Hmm?" Ucap jaemin lembut hanya pada istrinya saja.

"Hmm." Angguk renjun sembari menghapus airmatanya dan keduanya langsung masuk kedalam Castle.

Di dalam Castle.

Renjun langsung di hampiri oleh beomgyu, pangeran bungsu Castle itu.

"Ada apa beomgyu?" Datar jaemin.

"Hyung? Boleh aku meminjam istrimu? Aku juga ingin mengenal istrimu lebih baik lagi." Ucap beomgyu tersenyum.

"Bagaimana?" Ucap jaemin menatap istrinya itu, renjunpun menganggukkan kepalanya karena dia juga ingin lebih dekat dengan keluarga suaminya itu.

"Baiklah, jangan sampai terluka. Oke?" Ucap jaemin memperingatkan istrinya itu.

"Hmm." Angguk renjun dan jaemin langsung meninggalkan keduanya menuju ruang kerjanya dan jeno. Sedangkan sungchan sedang berlatih pedang di halaman belakang.

"Kita akan kemana pangeran?"

"Beomgyu saja hyung, sama seperti jaemin Hyung saat memanggilku."

"Hmm, baiklah. Kita akan kemana beomgyu?"

"Ayo Hyung, aku akan membawamu ke tempat yang hanya aku habiskan saat ingin waktu sendiri." Ucap beomgyu menarik renjun, Untung saja renjun memiliki refleks yang cepat hingga tak jatuh sama sekali. Dan tanpa keduanya sadari Yeri melihat itu semua sejak tadi.

"Apa aku juga harus mendekatkan diri dengan puteri renjun? Apa mungkin aku tidak akan iri padanya?" Batin yeri.







At. Ruangan bekerja.

Jaemin masuk hingga jeno mengalihkan pandangannya dan menatap bingung adik kembarnya itu.

"Kau akan bekerja?"

"Hmm." Datar jaemin lalu melihat berkas tentang keluhan rakyat mereka.

"Ya! Bukankah seharusnya kau sekarang menikmati waktu berdua untuk saling mengenal dengan istrimu?"

"Dia sedang bersama beomgyu. Itulah kenapa aku ada disini." Datar jaemin dan jeno hanya menggelengkan kepalanya tak habis pikir.

"Dimana mark Hyung?"

"Bersama selirnya. Sejak pagi tadi, makanya dia tak mengantar keluarga istrimu pulang, juga raja Seo." Ucap jeno sembari melihat berkas mengenai pemerintahan.

"Pantas saja." Datar jaemin. Lalu kembali melihat jeno, jeno yang sadar di tatap oleh jaemin langsung menatap balik adik bungsunya itu.

"Sekarang apa?"

"Kira-kira bagusnya aku mengajak istriku kemana?"

"Berkeliling jaemin. Dia harus tau daerah tempat suaminya dan dia saat ini tinggal. Apa aku harus mengajarimu soal itu?" Kesal jeno.

"Aaa, baiklah kau bisa lanjut bekerja." Ucap jaemin datar dan jeno hanya bisa bersabar dalam menghadapi adik kembarnya itu. Mau bagaimanapun, adik kembarnya itu sangat tabu soal masalah percintaan dan sekarang malah telah menikah. Dan setelah jeno melihat beberapa bekas bercinta yang mungkin tak diketahui oleh adiknya itu, jeno semakin yakin sekarang keduanya telah menjadi suami-istri yang sebenarnya.







At. Taman belakang.

Sungchan menjatuhkan pedangnya begitu saja. Dia benar-benar tak bisa fokus karena bayangan shotaro yang merupakan adik dari kakak iparnya terus menghantuinya. Hingga sang pelatih menatapnya bingung.

"Apa kita sudahi saja berlatihnya pangeran?"

"Aku tidak tau, tapi kalau kita sudahi kau pasti akan mengadu pada ayah dan ibuku." Ucap sungchan ketus.

"Memangnya apa yang terjadi padamu pangeran?" Ucap sang pelatih sekaligus pengawal bernama Choi soobin.

"Ntahlah, setelah bertemu dengan pangeran shotaro aku tak bisa fokus."

"Pangeran shotaro?" Bingung soobin.

"Ya, pangeran shotaro. Dia itu adik dari Puteri renjun. Kakak iparku." Ucap sungchan dan soobin hanya mengangguk sebagai tanda mengerti.

"Kurasa aku memiliki perasaan lebih padanya "

"Benarkah? Apa kau yakin pangeran? Masalah mungkin saja perasaan itu salah. Karena kau juga masih terlalu muda bahkan belum tamat sekolah." Ucap soobin.

"Aku juga bingung." Ucap sungchan dan soobin hanya bisa menepuk bahu sungchan.











At. Sungai kecil buatan Castle eart.

"Wah ini sangat bagus sekali beomgyu." Kagum renjun.

"Syukurlah karena Hyung suka." Ucap beomgyu.

"Hmm. Ini benar-benar sungai kecil yang sangat bagus." Ucap renjun tersenyum.

"Hmm, Hyung?" Ucap beomgyu menatap renjun.

"Kenapa beomgyu?"

"Bagaimana sikap jaemin Hyung padamu?"

"Baik. Dia bersikap sangat baik padaku. Aku juga sangat menghormatinya karena sekarang dia adalah suamiku. Aku merasa sangat dijaga olehnya. Aku bahagia karena takdir tidak seburuk yang ku pikirkan." Ucap renjun tersenyum.

"Baguslah Hyung, aku senang mendengarnya." Ucap beomgyu tersenyum. Sedangkan Yeri yang sedari tadi mengikuti hanya tersenyum miris.

"Pangeran jaemin benar-benar menumpahkan semua kasih sayang dan cintanya pada Puteri renjun. Aku benar-benar sangat iri pada Puteri renjun. Semoga saja suamiku melakukannya padaku walaupun hanya sekali." Batin yeri.









































🌹🌹🌹

Its Love? (jaemren)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang