10

911 113 4
                                    

Saat renjun masih asyik dengan beomgyu, jaeminpun menghampiri keduanya.

"Hyung?" Kaget beomgyu dan renjun hanya menunduk.

"Hyung, akan membawa istri Hyung dulu oke?" Ucap jaemin setelahnya diapun menggenggam tangan renjun.

"Baiklah Hyung." Ucap beomgyu lalu renjunpun menatap beomgyu dan berpamitan.

Selama berjalan, renjun hanya diam saja bahkan dia tak tau akan dibawa jaemin kemana, hingga dia melihat kuda yang sudah siap untuk ditunggangi.

"Kita akan pergi Nana?"

"Hmm, ayo."

"Tapi, aku tak pernah mengendarai kuda."

"Tak masalah, ayo naik." Ucap jaemin membantu renjun menaiki kuda dan diapun naik lalu duduk dibelakang sembari memegang tali kendali kuda itu dan menjalankan kudanya secara perlahan. Tanpa disadari keduanya Yeri melihat semua itu dan meneteskan airmatanya.

"Aku juga ingin merasakan hal itu." Monolog Yeri.

Di jalan..

Jaemin terus menunggangi kuda itu dengan pelan dan tenang sedangkan renjun asyik melihat sekitar mereka.

"Ini sangat indah Nana."

"Kau benar. Tapi, kau suka bukan?"

"Hmm, aku sangat suka." Ucap renjun tersenyum manis.

"Aku akan membawamu jalan-jalan setiap harinya, jika tak sore hari maka malam hari. Bagaimana?"

"Apa tak masalah?"

"Tentu saja, kita masih pengantin baru. Jika aku bekerja, ayahku akan memenggal kepalaku karena aku meninggalkan istri cantikku." Ucap jaemin dan renjun langsung memerah malu lalu menunduk membuat jaemin tersenyum gemas.

"Sudah jangan malu lagi injunie, karena aku ini milikmu dan kau milikku." Ucap jaemin dan renjun hanya menganggukkan kepalanya saja. Lalu menikmati jalan-jalan mereka pertama kalinya di luar Castle bahkan para rakyat yang melihat langsung tersenyum bahkan menunduk.

Tak berapa lama kemudian, jaemin dan renjunpun berhenti di salah satu tempat makan, jaemin turun lebih dulu dan membantu istrinya untuk turun.

"Kita harus makan dulu, ayo." Ucap jaemin sembari menggenggam tangan renjun untuk masuk ke tempat makan itu, sedangkan renjun hanya mengikutinya saja.

"Yang mulia pangeran jaemin, puteri renjun, silahkan." Ucap sang pemilik tempat makan itu.

Lalu renjun langsung memesan denfan antusias sedangkan jaemin hanya tersenyum kecil karena tingkah renjun sangat menggemaskan.

"Kau yakin akan bisa menghabiskan makanannya nanti?"

"Hmm." Angguk renjun.

"Baiklah kalau begitu." Ucap jaemin sembari mengelus kepala renjun.

"Tapi, kenapa Nana tak memesan juga?"

"Nanti aku akan makan setelahmu. Jaga-jaga siapa tau kau tak habis." Dan renjun hanya bisa menundukkan kepalanya malu dan rona merah menghiasi wajahnya itu.










Kembali ke castle terlihat beomgyu akan memasuki kamarnya tapi tak jadi, karena melihat Yeri lalu diapun mendekat.

"Noona?" Yeri lantas menghapus airmatanya lalu berbalik dan tersenyum..

"Iya? Kenapa beomgyu?"

"Noona kenapa disini sendirian? Noona melihat apa?"

"Tidak ada."

"Noona baik-baik saja kan? Apa perlu aku memanggilkan dokter Zhang? Noona terlihat pucat."

"Tak masalah beomgyu, noona baik-baik saja."

"Baiklah, kalau begitu aku ke kamaf dulu."

"Dimana Puteri renjun?" Sontak saja beomgyu pun langsung berhenti melangkah dan kembali berbalik.

"Renjun Hyung pergi dengan jaemin hyung. Sepertinya mereka akan berkencan noona. Mereka sangat serasi sekali, bukan begitu noona?"

"Hmm, aku senang mereka bahagia dengan pernikahan mereka." Dan beomgyu hanya bisa diam saja karena dia jelas tau kalau kakak sulungnya itu lebih suka menghabiskan waktu dengan selir yang merupakan cinta pertamanya itu.

"Noona sabar ya, aku yakin mark Hyung pasti akan bisa mencintai noona nantinya."

"Hmm." Angguk yeri sembari tersenyum walaupun dalam hatinya selalu menyangkal hal itu karena Mark sangat mencintai Mina. Mungkin sampai kematian menjemput nya.























🌹🌹🌹



Its Love? (jaemren)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang