7

1.1K 127 4
                                    

Acara pernikahan telah usai semua tamu telah pulang kecuali keluarga Nakamoto dan seo yang memutuskan untuk kembali besok ke kerajaan masing-masing. Karena itu adalah permintaan dari raja dan ratu Jung.

Sementara itu sang pasusu baru, tengah berada di dalam kamar mereka. Akan bersiap tidur karena renjun benar-benar merasa sangat lelah sekali. Tapi, dia dikagetkan dengan jaemin yang mengukung tubuh mungilnya.

"Ada apa pangeran?" Gugup renjun.

"Saat hanya ada kita berdua. Tolong panggil aku Nana, maka aku akan memanggilmu injunie. Bagaimana?" Ucap jaemin tersenyum.

*Hmm. Baiklah " Ucap renjun menganggukkan kepalanya.

"Injunie."

"Ya?"

"Aku menginginkan mu." Ucap jaemin dengan tatapan penuh nafsunya. Renjun sudah menduga hal ini karena setiap pasangan dari unicorn Castle tidak akan bisa menahan diri dari mereka sama sekali.

"Baiklah. Aku mengijinkan mu Nana. Tapi, setelah ini tolong bantu aku untuk mencintaimu." Ucap renjun menatap jaemin.

"Hmm. Hanya perlu kau ketahui kalau aku sudah jatuh cinta padamu. Mengerti?" Ucap jaemin tersenyum dan renjunpun mengangguk lalu malam sakral merekapun terjadi untuk pertama kalinya.





Di kamar mark-yeri.

"Mark?" Ucap yeri yang duduk di atas tempat tidur mereka.

"Ada apa?" Datar Mark.

"Berikan aku keturunan."

"Apa maksudmu? Kita sudah pernah membahas soal ini Kim Yeri." Ucap Mark kesal.

"Aku tau. Tapi, setidaknya berikan aku seorang keturunan. Aku tidak bisa menahan semua orang yang mengatakan kalau aku adalah Puteri yang mandul. Apa tidak bisa lakukan itu Mark? Aku hanya ingin seorang anak. Kau bisa tidak memperdulikan ku semaumu dan menghabiskan waktu bersama dengan selirmu. Tapi, tolong berikan aku seorang anak. Kita bisa melakukannya tanpa cinta Mark." Ucap Yeri datar sembari menatap suaminya dengan tatapan putus asanya.

"Baiklah. Tapi, jangan pernah meminta lebih padaku setelahnya." Ucap Mark datar.

"Hmm. Akan aku pastikan." Datar Yeri. Lalu markpun langsung mencium bibir istrinya itu dan melakukan hubungan itu untuk pertama kalinya dengan sang istri tanpa rasa cinta satu sama lainnya.








Di ruang tengah...

"Aku tidak menyangkah kalau keponakanku telah menikah. Aku harap raja dan ratu tidak melarang mereka mengunjungi kami nantinya." Ucap Yuto.

"Tentu saja kami tidak akan melarangnya. Biar bagaimanapun dia adalah keturunan dari unicorn Castle." Ucap taeyong tersenyum.

"Baguslah. Setidaknya kami bisa tenang." Ucap wooseok tersenyum.

"Raja dan ratu Seo? Bagaimana dengan anak kedua atau mungkin ketiga kalian? Apa sudah ada tanda-tanda mengenai jodoh mereka?" Ucap jaehyun menatap Johnny dan johntenpun saling berpandangan lalu menggeleng secara serentak.

"Belum untuk saat ini, tapi pasti akan segera terjadi ntah kapan itu." Ucap Johnny tersenyum.

"Tidak masalah jika agak terlambat, karena mau bagaimanapun aku juga ingin menghabiskan waktu lebih lama dengan anakku." Ucap ten tersenyum..

"Aku mengerti. Pangeran jeno, kau bisa mengajak pangeran Haechan untuk berkeliling istana. Karena belakangan ini para pengawal sering melihat cahaya indah dari langit setiap malam." Ucap taeyong menatap jeno.

"Baik ibu, aku mengerti. Mari pangeran haechan." Ucap jeno yang berdiri lebih dulu diikuti oleh Haechan lalu keduanya menghilang dari ruangan itu.

"Kenapa ibu menyuruh pangeran jeno? Ada aku dan sungchan Hyung disini." Ucap beomgyu.

"Kalian harus istirahat. Bawa pangeran chenle dan shotaro untuk beristirahat dikamar masing-masing " Ucap taeyong.

"Baiklah ibu. Mari pangeran." Ucap sungchan dan keempat orang itu menghilang dari ruangan itu.

"Apa pangeran Nakamoto ini belum memiliki jodohnya?" Ucap taeyong melihat Samuel.

"Ya begitulah. Tapi, tidak masalah. Karena saat dia mendapatkan jodohnya dia akan tetap bersama dengan kami." Ucap Yuto.

"Aaa, aku mengerti" Ucap taeyong tersenyum.














Di taman belakang Castle.

"Langitnya memang indah di eart Castle ini pangeran jeno." Ucap Haechan mengagumi langit indah itu.

"Memang benar. Tapi, ini adalah langit yang lebih indah dari malam sebelumnya." Ucap jeno sembari memperhatikan wajah manis pemuda disebelahnya.

"Benarkah?" Ucap Haechan lalu menatap jeno yang sedari tadi menatapnya dengan rona merah pada pipinya. Hingga dia menunduk.

"Kenapa pangeran jeno melihatku?" Gugup Haechan.

"Tidak ada. Maaf karena aku membuatmu tidak nyaman." Ucap jeno merasa tidak enak.

"Tidak masalah. Aku hanya kaget saja." Ucap Haechan mengangkat kepalanya lalu tersenyum lebar. Jeno tertegun melihat senyuman itu hingga dia ikut tersenyum kecil.

"Sangat cantik sekali." Batin jeno.






























🌹🌹🌹

Its Love? (jaemren)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang