16

674 93 1
                                    

Hari sudah mulai gelap menandakan malam akan datang dan keluarga Castle itupun telah berkumpul untuk makan malam, tapi tidak Mark dia bahkan tak muncul sama sekali.

"Dimana pangeran Mark yeri?" Ucap taeyong menatap menantu pertamanya itu.

"Saya tidak tau ibu, sejak tadi pangeran Mark belum kunjung kembali."

"Kalian cari pangeran Mark. Dan juga panggil Kim Jung woo, suruh dia makan malam dengan kami." Ucap taeyong.

"Baik yang mulia." Ucap pengawal itu lalu membungkuk dan pergi.

"Renjun sayang makan yang banyak ya? Kau bukan makan untuk dirimu sendiri saja sekarang."Ucap taeyong.

"Ne ibu " Ucap renjun mengerti.

"Renjun ge?" Sang empu lantas melihat kearah adik iparnya yang paling bungsu itu.

"Aku berharap semoga Gege dan calon anak Gege sehat sampai lahir."

"Makasih pangeran beomgyu." Dan sang empu hanya tersenyum manis.

"Pangeran jaemin? Puteri renjun?" Keduanya lantas melihat kearah raja itu.

"Kapan kalian akan berangkat ke unicorn Castle?"

"Mungkin sekitar seminggu lagi ayah, istriku masih mau disini." Ucap jaemin datar.

"Aaa baiklah, kalau begitu renjun apa kau tidak keberatan ayah menyuruh jaemin ikut dengan jeno ke perbatasan untuk melihat keadaan disana? Hanya 3 hari" Ucap jaehyun.

"Hmm." Angguk renjun dan jaehyunpun tersenyum lalu menatap jaemin yang sepertinya tak setuju dengan ayahnya itu.

*Kau tenang saja pangeran jaemin, Puteri renjun akan baik-baik saja disini." Ucap jaehyun.

"Ibu akan menjaga puteri renjun selama kau pergi nak. Jangan khawatir."

"Iya pangeran. Aku akan usahakan untuk baik-baik saja. Pangeran juga jangan sampai terluka." Dan jaemin hanya mengangguk sembari menatap istrinya itu.

Disaat bersamaan Jung woo mendekat dan diapun membungkuk pada keluarga Castle itu.

"Ayo Jung woo, kah harus ikut makan dengan kami, karena kau adalah bagian keluarga kami." Ufap taeyong tersenyum.

"Maaf yang mulia. Bukan maksud saya menolak ajakan yang mulia. Tapi, saya sudah makan dengan tabib Yixing tadi." Ucap Jung woo berbohong karena dia sedang tidak mau berada di sekitaran kakaknya. Dia masih sangat kecewa karena sang kakak menyembunyikan semuanya darinya.

"Kau tidak sedang berbohong bukan hyung?" Ucao sungchan.

"Tidak pangeran. Kalau begitu saya permisi." Ucao Jung woo lalu diapun membungkuk dan pergi dari ruang makan itu, Yeri hanya diam saja dan dia merasa adiknya, keluarganya saat ini memang menjauh darinya. Tapi, fia tak bisa melakukan apapun dan menyerah pada pernikahannya karena dia tak mau di cap sebagai Puteri mahkota yang gagal.








Jung woo pergi menuju taman yang ada di depan Castle itu diapun melihat hamparan bunga yang sangat indah lalu melihat pangeran Mark yang berada disana. Lalu diapun mendekat padanya.

"Maaf pangeran." Sang empu lantas melihat sekilas pada adik iparnya itu.

"Ada apa Jung woo?"

"Apa aku bisa meminta sesuatu padamu pangeran?"

"Katakan saja." Ucap Mark yang menahan airmatanya karena dia tak mau Jung woo curiga walaupun Jung woo jelas sudah tau apa yang terjadi pada pernikahannya dan Yeri.

"Bisakah kau meninggalkan noonaku? Bisakah kau berpisah darinya?" Mark lantas menatap Jung woo dengan tatapan kagetnya.

"Aku hanya ingin noonaku bahagia pangeran. Kurasa pernikahan kalian tak perlu di pertahankan kali ini. Bebaskan noonaku dari pernikahan ini. Saya hanya ingin meminta itu. Terimakasih pangeran. Saya permisi." Ucap Jung woo lalu diapun membungkuk dan pergi meninggalkan Mark yang menatap kepergiannya.
















At. Unicorn Castle.

Yuwin, taro, Yuto, wooseok, Asahi, hito, Samuel dan daehwi makan malam bersama.

"Ada kabar gembira dari eart Castle." Ucap yuta.

"Kabar apa hyung?" Ucap Yuto penasaran.

"Mereka mengatakan renjun saat ini sedang mengandung Yuto." Ucap winwin membuat semuanya kaget juga bahagia karena kabar itu.

"Apa Mama serius? Itu berarti renjun ge akan segera menjadi ibu?" Kaget shotaro.

"Hmm. Gegemu akan menjadi ibu tak lama lagi, Mama senang karena akhirnya akan punya cucu."

"Otusan juga sangat senang." Ucap yuta.

"Aku tak sabar menunggu kelahiran cucu kita itu hyung." Ucap Yuto dan wooseok bersamaan.

"Aku berharap juga segera hamil." Ucap daehwi.

"Kau tak perlu merasa tertekan nak. Mama yakin cepat atau lambat kau dan pangeran Samuel akan memiliki anak." Ucap wooseok.

"Hmm, kalian hanya perlu berusaha." Ucap winwin.

"Iya Hyung, kau tak perlu sedih." Ucap hito dan asahi yang mengangguk setuju.

*Hmm." Angguk daehwi, dia sangat bersyukur karena mendapatkan keluarga yang baik padanya juga suami yang sama baiknya.

"Kau jangan mencemaskan hal itu sayang." Ucap Samuel mengelus kepala istrinya itu.

"Hmm." Angguk daehwi.









Fire Castle.

Xiaodery, johnten dan Haechan tengah makan malam dengan tenang sampai dejun akhirnya berdehem. Membuat mereka mengalihkan pandangan padanya.

"Kenapa Puteri dejun?" Ucap ten melihat menantu pertamanya itu.

"Aku mendapatkan kabar gembira dari otusan dan mama, ibu." Ucap dejun.

"Kabar apa sayang?" Ucap Dery menatap istrinya itu.

"Apa ini kabar buruk ge?" Ucap Haechan penasaran juga sedikit takut.

"Apa ayahmu butuh bantuan?" Ucap Johnny.

"Ini bukan kabar buruk ayah, ibu, Haechan, Dery. Ini kabar bahagia."

"Apa ity nak?" Ucap ten

"Otusan dan mama mengatakan kalau renjun dinyatakan sedang hamil saat ini ayah,ibu, Dery, Haechan."

"Wah, keluargamu pasti sangat bahagia sekali. Sampaikan ucapan selamat dari kami." Ucap ten.

"Iya, katakan pada keluargamu." Ucap Johnny.

"Wah, aku tak menyangka renjun akan cepat hamil, aku sangat senang mendengarnya." Ucap Haechan.

"Ne, akan aku sampaikan." Ucap deejun menunduk. Dery menyadari perubahan dari istrinya itu lantas mengelus kepalanya.

"Kenapa sayang?"

"Maaf karena aku belum bisa memberikan keturunan bagi Castle ini." Ucap dejun merasa bersalah.

"Jangan katakan hal itu nak, bukan belum bisa hanya mungkin Tuhan ingin kalian lebih banyak bersama. Dan jangan terlalu tertekan kalau sudah saatnya kalian pasti akan memiliki anak." Ucap ten.

"Iya nak, jangan merasa bersalah." Ucap Johnny lada dejun.

"Dengarkan sayang, kami tak menyalahkan mu, mungkin memang belum saatnya bagi kita, lagian aku masih mau berdua saja denganmu."Ucap Dery dan dejun hanya mengangguk.

"Gege tak perlu merasa bersalah karena kami akan menerjma apapun yang ada pada Gege." Ucap Haechan.

"Makasih." Ucal dejun dan semuanya hanya tersenyum karena mereka mengerti perasaan dejun apalagi Dery sebagai suaminya. Dia sangat mengerti sekali.
































🌹🌹🌹





Its Love? (jaemren)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang