11

746 108 1
                                    

Seminggu sudah berlalu dan sudah seminggu pula renjun menjadi istri dari pangeran jaemin. Dia terlihat sedang berada di taman bunga bersama dengan pelayan. Dia mendadak sangat ingin berada disana ntah karena apa, diapun tak terlalu mengerti. Lalu diapun menutup mulutnya dan berlari hingga pelayan itu mengikutinya.

Saat berada di dalam kamarnya dan jaemin, renjun muntah di toilet tapi dia tak membiarkan satu orang pelayanpun masuk, hingga pelayan itu langsung bergegas memanggil jaemin. Jaemin yang mendengar berita itu lantas langsung berlari menuju kamarnya.

Di dalam kamar.

Jaemin mendengar istrinya masih berusaha mengeluarkan sesuatu lalu diapun masuk kedalam toilet dan memeluk istrinya dari belakang.

"Kau kenapa injunie?" Cemas jaemin.

"Nana, rasanya sangat mual sekali. Aku tidak mengerti." Ucap renjun menutup matanya lalu menyandarkan tubuhnya pada jaemin.

"Apa aku harus menciummu?" Bingung jaemin.

"Aku tidak tau Nana." Ucap renjun tanpa membuka matanya, jaemin lantas menggendong renjun dan diapun meletakkan sang istri diatas tempat tidur lalu memerintahkan pelayan memanggil tabib Zhang. Membuat satu Castle kaget bahkan jaeyong, jeno, sungchan, beomgyu juga Mark dan Yeri menuju kamar jaemren.

"Bagaimana Yixing?"

"Apa ada hal buruk yang terjadi pada Puteri renjun?" Ucap taeyong cemas pada menantunya itu.

*Tidak yang mulia. Pangeran jaemin selamat, Puteri renjun sedang mengandung. Itulah kenapa dia sangat mual. Mungkin dalam beberapa bulan kedepan akan seperti ini. Selamat yang mulia." Ucap Yixing. Jaemin tak menyangka begitu pula dengan renjun keduanya saling memandang dan jaemin langsung menggenggam tangan istrinya itu.

"Makasih sayang." Ucap jaemin sembari mengecupi tangan yang lebih kecil itu.

"Selamat Hyung " Ucap sungchan dan beomgyu secara bersamaan.

"Selamat pangeran jaemin, Puteri renjun." Ucap jeno.

"Selamat pangeran jaemin, Puteri renjun." Ucap Yeri dan mark hanya diam saja.

"Selamat pangeran jaemin, Puteri renjun. Makasih karena sudah mewujudkan keinginan kami untuk menjadi Kakek dan nenek." Ucap jaehyun dan taeyong yang tersenyum.

"Kau tenang saja Puteri renjun, kami akan memberitahu keluargamu."

"Ibu?"

"Kenapa Puteri renjun? Kau butuh sesuatu?"

"Bolehkah aku pergi mengunjungi Mama dan otusan?"

"Bagaimana Yixing? Apa kondisinya memungkinkan?"

"Iya yang mulia. Puteri renjun bisa pergi karena dia mengandung keturunan dari pangeran jaemin. Janinnya sangat kuat "Ucap Yixing.

"Baiklah, pangeran jaemin kau harus tetap menjaga istri dan calon anakmu."

"Baik ibu." Ucap jaemin sembari menganggukkan kepalanya karena dia sangat senang sekali saat ini. Tapi jauh dari rasa senang jaemren, Yeri hanya bisa menatap sendu keduanya dan mengelus perutnya sendiri.

"Kenapa Tuhan tak menitipkannya padaku? Apa aku benar-benar mandul?" Batin yeri.

"Baiklah, kami akan keluar. Kami akan membiarkan Puteri renjun istirahat. Kau tetap bersama dengannya pangeran jaemin."

"Baik ibu." Ucap jaemin menganggukkan kepalanya. Semuanya keluar lalu Mark pun langsung mengikuti Yixing karena ingin tau kesehatan Mina. Yeri hanya menatap datar suaminya, yang akan tetap perduli dengan selirnya di bandingkan dengannya sebagai istri sah pangeran itu. Yeri hanya bisa menatap kepergian Mark hingga tanpa sadar darah pun menetes dari hidungnya membuat Yeri langsung menutup hidungnya dan pergi menuju kamarnya agar tak ada yang tahu sama sekali.

Sementara itu jaemin dan renjun yang tinggal berdua masih berada diatas tempat tidur dengan jaemin yang mengelus perut rata itu.

"Aku sangat senang dengan kehadiran nya."

"Aku juga Nana." Ucap renjun tersenyum.

"Kau masih merasa mual?" Ucap jaemin dan renjun menggelengkan kepalanya.

"Syukurlah. Ada yang kau inginkan?'

"Saat ini aku belum menginginkan apapun Nana."

"Jika ada yang kau inginkan langsung katakan padaku. Mengerti?"

"Hmm." Angguk renjun lalu diapun menyandarkan kepalanya pada dada jaemin yang dengan senang hati jaemin ciumi juga elus.








Yeri sedang duduk merenung di taman Castle itu, beomgyu yang lewatpun melihat dan diapun memutuskan mendekat.

"Yeri noona?" Yeri kaget dan diapun langsung menghapus airmatanya seketika lalu melihat beomgyu dan tersenyum.

"Kenapa noona disini?"

"Noona hanya sedang bosan saja jika didalam beomgyu."

"Noona baik-baik saja?"

"Tentu saja. Apalagi mendengar kabar kehamilan Puteri renjun. Noona sangat bahagia untuk mereka berdua." Ucap Yeri tersenyum padahal dalam hati dia tengah menangis.

"Noona tidak bohong bukan?"

"Tidak beomgyu. Kau pasti juga senang bukan? Karena tak lama lagi akan ada suara tangisan bayi di Castle ini."

"Noona benar, apalagi melihat ayah dan ibu senang aku semakin senang." Ucap beomgyu.

"Mungkin selama ini ayah dan ibu sangat kecewa padaku. Kenapa hidupku sangat tak adil?" Batin yeri menahan airmatanya agar tak keluar.

"Kalau begitu aku ke tempat Hyung dulu noona." Ucap beomgyu dan Yeri hanya menganggukkan kepalanya dan diapun menunduk lalu menangis dalam diam.

"Maafkan saya yang mulia." Membuat Yeri mengangkat kepalanya dan kaget melihat Mina berada dihadapannya dengan wajah pucatnya itu.

"Kau?"


































🌹🌹🌹

Its Love? (jaemren)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang