Bab 8

6.9K 368 43
                                    

Hiii Ges

Wellcome
Part ini gak mengandung bawang yah😚😀

✨✨

Your biggest wekness ia when you give up, and  greatest power ia when you try on more'

(Kelemahan terbesarmu adalah, ketika kamu menyerah, dan ke hebatan terbesar mu adalah, ketika kamu mencoba lagi.)

Nayla berjalan di koridor sekolah dengan tatapan kosongnya, mengingat perkataan Ardian kemarin yang menghinanya...

"Apa gue sehina itu yah? Tanyanya pada diri sendiri

"Aduhh kasian deh, di permaluin di depan banyak orang kemarin! Sama cowok yang dia suka lagi" Ujar Alana mengejek, yang nongol ntah dari mana kek setan aja.

"Lo ngomong sama siapa? Ngomong sama gue?Tanya Nayla judes

" Lo pikir, gue ngomong sama siapa? Yah sama Lo lah kan cuma lo, yang di permaluin kemarin sama kak Ardian" ujarnya emosi

"Ohh ngomong sama gue? Kirain ngomong sama tembok hahaha" ujar Nayla ketawa remeh

"Ihkkk, nyebelin banget si Lo"ucapnya kesal
Dan melangkah pergi

Kelas

" Gue ntar mau ke apartemennya Ar.... Ucapan Nayla terhenti karena cita

"Ngapain? Mau nyari penyakit lagi? Tanya cita nyerocos

"Lo main nyerocos aja anjjjj" ujar Nada

"Yehh gak citaa sayang, gue mau ngambil barang gue di apartemennya Ardian"ucapnya

"Yah ngomong kek " ujarnya terkekeh

"Nayla udah ngomong, tapi Lo malah ngepotong ucapannya anjj " ujar Nada emosi

"Hehe sory babe"

"Pagi anak anak" ucap Bu Hera, guru bahasa Indonesia

"Pagi ibu guru cantik" ujar Al

"Yehh liat yang muda ada ngakunya cantik, giliran Bu Hafsah di bilang jelek" ucap cita

"Yah kan Bu Hera emang cantik, tapi tetep cantikan Lo kok, "ucapnya ngebombal

Plakk

"Awuhh, sakit May Be"

"Ihh jijik anjir"

"Ar mana yah ? Apa dia gak datang "tanya Nayla membatin dan melihat ke arah samping nya di mana tempat duduk Ar

***
Ting tong

Tok tok

Ceklek

"Gak di kunci?  Ucap Nayla lirih

"Emng gak takut apa? Ada maling" sambungnya
Dan berjalan memasuki rumah Ardian

"Ar.. Ardian" teriaknya

"Apa Ardian gak di rumah? Dan berjalan ke arah kamar Ardian..

Ceklek

"Ardiann..ya ampun masih tidur rupanya"ujar Nayla

"Ganteng...kalau tidur aja ganteng "ucapnya terkekeh

" Jangan...jangan tinggalin gue hikss, jangan" ujar Ardian mimpi

" Ehhh Ar.. bangun Ar Lo kenapa? Tanya Nayla sambil menggoyangkan badan Ardian

"Ya ampun badan Lo panas banget Ar" ujarnya

Ardian pun lantas membuka matanya, dengan peluhan keringat membasahinya....

"Bentar ya gue ambil air hangat dulu, trus gue kompres" ucapnya dan melangkah ke arah dapur

Ardian yang melihat Nayla pun dengan tatapan yang sulit di artikan...

Nayla pun datang Dengan air hangat yang dia bawa, dan mengompres Ardian..

"Aku buatin bubur yah Ar" ujarnya

Ardian cuma menggeleng, tanda dia tak mau..

"Trus Lo mau Apa? " Tanyanya

"Cuddle"

"Haa, ngelantur Lo" ujarnya

"Gue mau cuddle Nayla" ucapnya dengan mata yang sayu

"Emm,  tapi Ar katanya Lo jijik sama gue? Kok malah minta cuddle sih" tanyanya

"Ck.. buru ihhk pengen cuddle" ucapnya merengek  seperti anak kecil yang meminta ibunya tuk di beliin mainan..

"Cuddle aja sama si Alana, kan Alana cewe Lo" ujarnya

"Ta...tapi maunya sama Lo Nayla, cepet ihh buru mau tidur, ngantuk"ucapnya merengek..

"Yaudah sabar, kek Bocil Lo" ucapnya

Nayla pun naik ke atas kasur king sizenya Ardian ,dan membuka selimut pun lantas terkejut  saat melihat Ardian cuma memakai boxer doang..

"Kenapa? Tanya Ardian bingung

"Lo cuma pake boxer doang anjirr, gak make baju" ucapnya

"Skali sakli Lo liat perut sixpack gue! Nanti kalau Lo dah mati,, udah gak bisa liat kan"ujarnya tampah dosa.
mulut Ardian lemes banget dehh, sakit aja masih bisa ngatain Nayla..

" Kenapa diam"

"Emm ngak gpp" ucap Nayla, dan mulia memeluk Ardian dengan gugup

"Gak usah gugup Lo" ujarnya

" Hemm"

"Anu Lo gede juga yah" ucap Ardian terkekeh

"Ihh... Apaan sih, yaudah gak jadi cuddle nih" ucap Nayla malu..

"Gak usah malu-malu lo! Sana sini udah sering peluk peluk cowo lain kan? Ujarnya

"Ngak, ini pertama kalinya gue peluk cowo" ucapnya

"Hemm"

Taklama kemudian Ardian pun sudah mulai menutup matanya, karna merasa nyaman di peluk Nayla..

Nayla yang melihat Ardian tidur pun, lantas mengembangkan senyumannya, seharusnya nayla benci Ardian. tapi bukannya benci yang ada malah nambah cinta, yah namanya juga cinta, cinta itu buta..

"Nayla benci perasaannya, dia benci hatinya dan semuanya tentang Ardian. Tapi dia mencintai lelaki brengsek ini.."

"Gue akan mencoba Skali lagi Ar! Jika Lo masih sama, dan tak melihat ke arah ku? Gue akan mundur Ar! " Ucapnya lirih...

Haiii para readers 🖤

Gemes deh sama si Ardian, bawaannya pengen nyubit aja tuh mulutnya 😔😀

Lanjut gak?
Coment yah
Vote juga

KISAH KITA (END)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang