Bab 3 – Bermain Ski
Sebenarnya, sudah sejak kemarin siang, Rara dan Eldrick sampai di resort yang rupanya sudah disewa oleh Eldrick. Resort tersebut memang sering kali digunakan untuk pasangan-pasangan yang ingin berbulan madu sembari menikmati salju dan bermain ski.
Beruntung, ini masih bulan maret, jadi rara dan Eldric masih bisa menikmati salju di tempat ini.
Hari ini, rencananya Rara dan Eldrick akan bermain ski. Kemarin, keduanya memutuskan untuk istirahat saja. Mereka tidur satu kamar dan satu ranjang yang sama. Hanya saja tak terjadi apapun diantara mereka. Rara bersyukur karena hal itu, entah kenapa, dia tak bisa membayangkan bahwa dirinya akan melakukan hubungan intim lagi dengan Eldrick.
Rara mengganti pakaiannya, kemudian mengenakan sepatu yang telah disediakan untuk berseluncuran di atas salju. Rara kesulitan memasangnya karena ini memang peetama kalinya dia ke tempat seperti ini.
Ketika Rara sedang sibuk dengan sepatunya sendiri, dia menyadari jika kini ada seorang yang tengah berlutut di hadapannya dan membantunya mengenakan sepatunyta tersebut.
Rara membeku seketika. Itu adalah Eldrick. Apa yang sedang dilakukan pria ini? Rara bahkan hanya mematung menatap ke arah Eldrick.
Ya Tuhan! Rara tidak bisa berhenti mengagumi ketampanan pria ini. Semakin matang usia Eldrick, pria ini terlihat semakin tampan dibandingkan dengan dulu. Pasti setelah putus dengannya, Eldrick memiliki banyak kekasih. Ya, itu sangat wajar. Siapa juga yang tak mau dengan pria setampan dan sekaya Eldrick.
"Sudah." Suara Eldrick membuat Rara tersadar dari lamunannya. Sial! Apa yang sudah dia lamunkan?
Rara mencoba memalingkan wajahnya ke arah lain. Takut jika tiba-tiba saja pipinya merona dan Eldrick melihat hal itu. Tentu saja Rara tak ingin Eldrick tahu bahwa dia masih mengagumi ketampanan pria ini.
"Kamu nggak pernah ke tempat ini, ya? Memangnya kamu nggak pernah ajak maantan-mantan kamu?" tanya Eldrick dengan nada menyindir.
Rara akhirnya menatap Eldrick setelah pertanyaan sindiran yang dilontarkan pria itu padanya. "Nggak pernah dan nggak minat," jawab Rara kemudian.
"Nggak minat ya? Bukankah tempat ini adalah impian kamu saat ingin berbulan madu?" tanya Eldrick. "Atau, itu impian Rara dulu yang masih polos?" lanjutnya lagi.
Rara bangkit seketika. "aku nggak mau bahas apapun tentang masalalu dengan kamu," ucapnya sebelum dia pergi melewati Eldrick.
"Baguslah, karena yang hanya ingin kubahas denganmu nanti hanyalah masa depan kita," ucap Eldrick hingga menghentikan langkah kaki Rara sejenak.
Apa maksud pria itu? Masa depan seperti apa yang akan dia bahas?
******
Seperti anak kecil, sesekali Rara berseluncur sendiri di atas salju. Dia masih tidak mahir dan sering kali terjatuh. Namun, Rara menyukai hal itu. Kadang, dia bahkan kepayahan untuk berdiri.
Rara tak melihat keberadaan Eldrick, dan hal itu membuat Rara menjadi semakin bebas. Mungkin pria itu sudah kembali ke kamar mereka, atau mungkin pria itu kini sedang di kafetaria dan menikmati kopi hangatnya. Terserah, yang jelas, Rara merasa senang dan bebas di sini.
Rara berseluncur sekali lagi, lalu kali ini, dia tidak bisa mengendalikan diri hingga akhirnya, dia menabrak seseorang dan terguling-guling bersama orang tersebut.
"Im Sorry, Sir..." ucap Rara ketika dia sudah terduduk dan membuka kacamatanya. Rara melihat orang tersebut dan mengamatinya. Seorang pria yang memiliki wajah khas orang Asia. Apa dia orang Indonesia juga? "Are you Asian?" dengan spontan Rara bertanya.
KAMU SEDANG MEMBACA
MARRIAGE with My EX
RomanceLelah menjelajah cinta, Zhafira Wirawan, atau yang biasa dikenal sebagai Rara, akhirnya memutuskan menyetujui rencana perjodohan yang dilakukan oleh kedua orang tuanya. Pria yang akan dijodohkan dengannya adalah Sebastian Arya Rajasa, pria dari kelu...