Bab 4 – Pria yang Berbeda
"Kalau kamu berpikir bahwa kamu masih bisa berselingkuh setelah menjadi istriku, maka kamu adalah perempuan yang bodoh," ucapan Eldrick itu menyadarkan Rara dari lamunannya.
"Apa maksudmu, sih? Aku nggak berniat selingkuh. Lagi pula, aku sudah nggak suka main-main kayak dulu."
"Oh ya? Kenapa? Takut kena karma?"
Rara menatap Eldrick dengan kesal. "karena aku pengen serius sama seseorang!"
Eldrick malah tersenyum mengejek. "Kasihan sekali. Saat kamu berusaha serius dengan seseorang, kamu malah dicaampakan."
Rasanya, Rara ingin meledakkan emosinya. "Kalau kamu niat ngajak akui ke sini biar bisa ngejekin aku. Lebih baik kita pulang!" seru Rara.
Dalam sekejap mata, Eldrick sudah bangkit dan segera mendorong tubuh Rara hingga telentang di atas ranjang tepat di bawahnya.
"Tujuanku mengajakmu ke sini adalah untuk berbulan madu." Eldrick mendesis tajam. "Dan kau tentunya tahu, apa maksudnya berbulan madu," lanjutnyta lagi penuh dengan penekanan.
Sesungguhnya, Rara tidak pernah takut dengan seseorang. Namun kali ini, entah peraasaannya saja, atau Eldrick memang sudah berubah. Ada sesuatu dari pria ini yang membuat Rara memiliki rasa takut padanya.
Rara merasakan Eldrick mulai menundukkan kepanya, seolah-olah pria itu sedang akan menciumnya. Secepat kilat Rara memalingkan wajahnya ke arah lain. Membuat ciuman Eldrick kini mendarat di pipi Rara.
Jujur saja, rara masih belum bisa menerimaa kenyaataan jika yang menikah dengannya adalah Eldrick, bukan Bastian. Rara sudah memupuk perasaannya pada Bastian. Rara sudah jatuh hati dengan pria itu. Kini, yang ada di hadapannya adalah Eldrick. Jadi, Rara tak bisa berpura-pura baik-baik saja dan tak terjadi apapun di sana.
Mendapat penolakan dari Rara membuat Eldrick seakan ingin murka. Sungguh, dia tak suka penolakan dari perempuan itu. Akhirnya, Eldrick memaksa Rara untuk kembali menatapnya dan dalam sekejap mata, Eldrick menyambar bibir Rara sebelum kemudian mencumbunya dengan paksa sesekali melumatnya.
Rara tak pernah diperlakukaan seperti ini sebelumnya. Seolah-olah dia akan diperkosa oleh pria yang kini bersstatus sebagai suaminya sendiri. Padahal. Rara dapat mengingat dengan jelas, bahwa dulu, Eldrick bukan orang yang seperti ini.
Pria ini dulunya lemah lembut dan penuh perhatian. Bahkan, Rara masih ingat, ketika pertaama kali mereka melakukan seks untuk pertama kalinya...
Saat itu...
"Jadi, kamu tadi bilang apa sama orang tua kamu?" tanya Eldrick ketika dia sudah mengajak Rara masuk ke dalam kamarnya.
"Aku bilang mau nginep rumah Cilla."
Eldrick mendekat ke arah Rara, dia mengulurkan jemarinya, menyingkirkan anak rambut Rara ke belakang telinga perempuan itu. "Jadi, kamu bohong sama orang tua kamu?" tanya Eldrick.
"Iya. Demi kamu," jawab Rara.
Eldrick lalu menundukkan kepalanya, meraih bibire Rara dan mencumbunya dengan lembut penuh cinta, sedangkan Rara sendiri hanya biosa menutup matanya, menikmati sentuhan lembut dari bibir Eldrick, sesekali mencoba untuk membalas ciumannya.
Jemari Eldrick mulai bergerilya, membantu rara melucuti pakaian yang dikenakan oelh Rara. Sedangkan Rara juga melakukan hal yang sama, membantu Eldrick melucuti pakaian pria itu.
Keduanya kini saling melucuti pakaian satu sama lain. Sedangkan bibi mereka seolah-olah tak dapat untuk dipisahkan.
Tak lama, tubuh keduanya akhirnya polos tanpa sehelai benangpun. Keduanya masih berdiri dengan bibir yang masih tertaut. Bukti gairah Eldrick tampak menegang seolah-olah ingin segera dipuaskan. Tubuh Rara sendiri terlihat begitu ranum menggoda, membuat Eldrick sedikit demi sedikit mendorong tubuh Rara mundur hingga sampailah keduanya di dekat ranjang.
KAMU SEDANG MEMBACA
MARRIAGE with My EX
RomanceLelah menjelajah cinta, Zhafira Wirawan, atau yang biasa dikenal sebagai Rara, akhirnya memutuskan menyetujui rencana perjodohan yang dilakukan oleh kedua orang tuanya. Pria yang akan dijodohkan dengannya adalah Sebastian Arya Rajasa, pria dari kelu...