6

144 24 0
                                    

hari sabtu, malam minggu tanggal 5 november masih dalam rangka exhibition hongjoong. hwana menepati janjinya untuk datang bersama yunho.
sore ini juga hongjoong datang ke rumah, niatnya mau pergi barengan.

"dah siap?"

"lu duluan aja kak, gue dah janjian sama temen mau jemput ke sini."

dari atas ke bawah hwana memperhatikan hongjoong dalam balutan serba monokrom seperti tema exhibition miliknya.

"oh yaudah, gue duluan."

"hati-hati.."

hongjoong memicingkan matanya sebelum keluar, "awas lu ga dateng!"

hwana tersenyum seadanya mempersilahkan hongjoong keluar dengan membukakan pintu untuk si sulung.

barulah mobil hongjoong meninggalkan pekarangan rumah, hwana langsung memesan taksi menuju toko bunga. yunho dan hwana tidak datang bersama karena hwana ingin membelikan hongjoong buket bunga dan mereka memutuskan untuk bertemu dekat kantor penerbitan.

setelah selesai membeli buket bunga, hwana menunggu yunho. laki-laki itu belum muncul juga, hwana mengambil hp nya dan menelepon yunho.

"dimana yun?"

"eh tadi tuh gue diajak masuk langsung sama yang punya exhibition, jadi gue dah di dalem nih, lu dimana?"

"gue di depan calon kantor lu, dah kelar juga beli bunganya, gue ke sana sekarang."

"bunga untuk siapa? lu kenal kim hongjoong?"

hwana langsung memutuskan panggilan dan menyebrang dengan hati-hati. ketika memasuki ruangan yang penuh dengan foto, hwana disuguhi penampakan seorang jeong yunho yang sangat berbeda di matanya.

 ketika memasuki ruangan yang penuh dengan foto, hwana disuguhi penampakan seorang jeong yunho yang sangat berbeda di matanya

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.


sebelum menyapa yunho, hwana mengedarkan pandangannya mencari si kakak kecilnya itu.

"yunho!"

yunho tersenyum lebar menghampiri hwana. matanya menatap bingung pada buket bunga yang ada di pelukan gadis itu.

"lu kenal kim hongjoong?"

"kakak gue.."

"hah? marga kalian? oh, nama panggung ya?"

hwana hanya mengiyakan, tidak mau banyak informasi yang bocor perihal keluarganya. dia belum siap menceritakan hal ini dengan yunho sebelum hwana berdamai dengan dirinya sendiri.

mereka berjalan melihat-lihat pameran foto sesungguhnya, tidak hanya foto melainkan ada beberapa tulisan yang menggambarkan momen foto tersebut. mata hwana membelalak ketika melewati bagian family, tangannya langsung menarik yunho melewati bagian tersebut.

barulah hwana menemukan hongjoong berdiri di lorong menatap bingkai besar yang menjadi tampilan utama exhibition ini.

"selamat kak!" ucap hwana sambil menyodorkan buket bunga yang dibelinya.

hongjoong membalikan tubuhnya lalu melompat kecil menerima buket dari hwana

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.


hongjoong membalikan tubuhnya lalu melompat kecil menerima buket dari hwana. senyuman lebar tidak lepas dari bibirnya, "makasih ya.."

seniman itu beralih menatap yunho, "oh ini temen lu na? tadi kita dah kenalan ya di luar haha.."

"iya kak, hwana baru ngasih tau kalo ini pameran kakaknya hehe.."

hongjoong tersenyum simpul, "makasih ya sudah datang."

yunho membalas dengan anggukan, hwana memandang hongjoong yang sedang mengobrol dengan yunho, melalui tatapan teduhnya hwana merasa setengah rasa bersalahnya hilang.

setelah puas melihat isi exhibition, yunho mengajak hwana pulang bersama karena kalau mau menunggu hongjoong rasanya laki-laki itu bakalan lama.

"habis dari sini lu langsung pulang, yun?"

"hmm, ngga sih nih gue bawa ransel mau ke perpus kota."

hwana mengangguk, ia menghampiri hongjoong sebentar untuk pamitan. dari kejauhan hongjoong melambaikan tangannya pada yunho dan adik laki-laki itu langsung keluar bersama yunho.

"lu mau ikut gue ke perpus? atau gue cariin taksi?"

"ke perpus jalan kaki kan? ayolah, selama gue ga salah outfit.."

sambil jalan, mereka tidak pernah kehabisan bahan pembicaraan.

"lu suka baca buku juga?" tanya hwana.

"lebih ke minjem sih daripada baca langsung di sana, pas di rumah juga kadang ga gue sentuh cuma seneng aja liat banyak buku di meja belajar."

"ya selain buku pengetahuan, lu ga tertarik gitu sama novel atau komik?"

"apapun yang berbentuk visual kayak komik gue suka tapi kalo novel gue milih-milih sih."

yunho melirik hwana sambil menundukkan kepalanya, maklum perbedaan tinggi 25cm.

"na, serius hongjoong kakak lu?"

"seharusnya iya sih."

"lah gitu?"

"ya dia kakak gue kami satu rumah, kalo lu penasaran masalah marga sorry gue belum bisa cerita."

yunho mengangguk pelan, dia sadar mereka belum sedekat itu, pasti ada hal besar yang dirahasiakan dan sewaktu-waktu jika hwana sudah siap menceritakan seluruh hidupnya. tidak berharap banyak, kalau memang ke depannya mereka masih bisa bertemu intens seperti ini dan hwana menganggap bahwa yunho lah yang bisa diajak bicara, pasti gadis itu akan bercerita.

"btw, novel pilihan lu yang kayak gimana?" tanya gadis itu sambil berjinjit berusaha mengambil satu novel tipis keluaran lama terlihat dari sampulnya.

"gue suka harry potter, semua seri gue punya dan cuma novel itu yang selalu gue baca meskipun tebalnya ga ngotak."

hwana tersenyum tipis, "lu juga suka fantasi ya.."

"gue lebih suka dibuat tercengang dan menebak-nebak daripada dibikin nangis sama film."

hwana mendelik, "dumbledore meninggal lu ga nangis?"

"nggak karena dumbledore punya filmnya sendiri haha.."

setelah memilih buku yang akan dipinjam, mereka langsung ke petugas perpus dan menyelesaikan pinjaman.

"ngomong ngomong soal dumbledore, mau nonton fantastic beast gak?"

"bukannya rilis bulan april lalu ya?"

yunho membenarkan ranselnya sesudah memasuki seluruh buku pinjaman, "ga nonton di bioskop, gue ada filenya, mau nonton di rumah gue atau di rumah lu?"

hwana tersenyum miring, satu alisnya ikutan naik, "lu nawarin nonton di rumah kayak gue mau aja.."

"ohh, lu ga mau ya? tapi kalo lu mau nonton nih gue pinjemin flashdisk."

"gue ga berminat, bisa ga kita nonton yang lain?"

yunho mendengus sambil tertawa geli, "yaudah deh pake akun netflix gue aja, mau nonton di mana kita?"

"tengah jalan mau?" canda hwana.

"gue bawa ke rumah kosong lagi mau?"

tbc.

me after you | jeong yunho ATEEZ ✔️Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang