19

112 11 2
                                    

bola mata hwana mengadah ke atas, berpikir. mengingat momen yang dengan mudahnya terhapus. ketika yunho kembali menceritakan pertemuan pertama tak disengaja mereka saat makrab dan interaksi saat UAS 4 tahun lalu, hwana masih merasa asing dengan momen itu.

"tapi lo ga lupa ngambil KUHP di perpus kan?"

"ya, ngga sih. kelar libur semester gue ngambilnya."

yunho membenarkan sarung tangan tebalnya dan kembali mengupas kabel yang baru saja dikirim hongjoong lewat aplikasi pesan antar.

mereka ada di belakang rumah hwana, lebih tepatnya di meja bundar, tempat keluarga kim bakar-bakaran di malam natal.

"gimana ya, kehidupan kuliah gue dulu ga seasik itu sampe harus diinget detail."

"ya kan yang asik virtualan sama san," goda yunho.

hwana mengulum bibirnya, "kebayangkan bucinnya gue waktu itu, berangkat kuliah, pulang, chatan, kadang telponan sampe malem, tidur, kuliah lagi. gitu terus."

"kalo sama wooyoung?"

raut muka hwana sudah jengah sekali, yunho terus menggodanya.

"lebih banyak waktu virtual sama wooyoung karena pandemi terus tinggal skripsian doang."

"putusnya pas skripsian?"

hwana menodongkan cutter ke yunho, "iya, karena dia gue nge-push skripsi sampe acc terus sidang. udah ya, jangan dibahas."

"tapi wooyoung ngechat lo terus kan akhir-akhir ini.."

"dia spam foto jelek lo, mau liat ga?"

"kurang ajar," satu tangan yunho menahan hwana untuk mengambil hpnya.

"ga usah, orang gue aslinya ganteng kok."

hwana mengambil kabel baru untuk dikuliti, "sebenernya gue ga terlalu suka sama cowo ganteng ga ngotak kayak lo."

"bentar, ganteng ga ngotak maksudnya ganteng tapi gada otak? bego gitu?"

"ngga, ganteng lo di luar nalar," jawab hwana santai.

yunho meletakkan kabel dan cutter di meja, tangannya ditaruh di pipinya sendiri sambil tersenyum malu, "bangga kan lo punya pacar kayak gue.."

"iyain.."

"lo jangan cool cool nanti gue diambil orang."

ada sesuatu yang menohok hatinya, hwana sensitif dengan kata-kata barusan.

"ngga boleh," lirihnya. melihat hwana hampir menangis, yunho langsung memeluknya erat.

"jangan ngomong kayak gitu lagi.."

"iya iya maaf.."

di satu sisi seorang laki-laki kecil datang membawa jambu air satu plastik penuh dengan girang dan rahangnya menganga melihat adegan peluk memeluk di depan matanya.

"dasar bucin gatau tempat lo berdua," sungut hongjoong langsung lari kecil ke wastafel dapur.

"hai kak!" sapa yunho.

"dari jam berapa lo di sini, yun?"

"setengah jam yang lalu kayaknya kak."

hongjoong lanjut membersihkan buah dan mengupas agak banyak untuk mereka bertiga. kemudian dia duduk di samping hwana sambil menyingkirkan sisa sisa kabel kosong tanpa tembaga.

"cepet juga ya dah mau abis nih kabel," ucap hongjoong, demi hwana dia rela berjam-jam di gudang studio buat cari kabel bekas.

"yaa karena lo ngasih gue jual kak, kalo lo gada ngasih ya no problem."

me after you | jeong yunho ATEEZ ✔️Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang